Kisah dan Kontroversi Terkait Penemuan E-Mail
https://www.naviri.org/2018/05/kontroversi-terkait-e-mail.html
Naviri.Org - Dunia mengakui, email ditemukan atau diciptakan oleh Ray Tomlinson. Dialah yang pertama kali menemukan teknik berkirim pesan dengan menggunakan sarana internet, hingga akhirnya berkembang pesat seperti sekarang dan digunakan miliaran orang di internet.
Karena itu pula, pada 2011 Tomlinson masuk di urutan-4 “MIT 150” dalam daftar inovator terhebat. Setahun berselang, namanya diabadikan dalam Internet Hall of Fame.
Apresiasi kerja Tomlinson menciptakan email dan tanda “@” makin tinggi. Terutama ketika ia meninggal pada 5 Maret 2016. Gmail, layanan yang pada Februari 2016 memiliki 1 miliar pengguna aktif, berkicau soal rasa terima kasihnya pada Tomlinson.
“Terima kasih, Ray Tomlinson, telah menciptakan email dan menempatkan tanda @ di peta,” kicau Gmail memberi penghormatan pada Tomlinson.
Kicauan Gmail dan pemberitaan media tentang meninggalnya pencipta email telah mengusik Shiva Ayyadurai. Ayyadurai menyatakan bahwa “pencipta email masih hidup” melalui tulisan yang diterbitkan di blog pribadinya.
Shiva Ayyadurai lahir di Bombay, India, 2 Desember 1963. Pada 1978, Ayyadurai mengikuti kegiatan summer program di Courant Institute of Mathematical Science, New York University. Kegiatan itu jadi salah satu tahap awal Ayyadurai mengenal dan memahami pemrograman komputer. Saat masih berstatus sebagai siswa pada Livingston High School, Ayyadurai memilih menjadi sukarelawan di University of Medicine and Dentistry of New Jersey.
Menjadi sukarelawan di University of Medicine and Dentistry of New Jersey, Ayyadurai menciptakan program komputer bernama “Email.” Melihat laman resmi Library of Congress, program komputer itu dideskripsikan sebagai program sistem surat elektronik. Pada 1981, ia memperoleh copyright atas karyanya.
“Saya menamai program EMAIL, kata yang belum pernah digunakan dalam bahasa Inggris, dan saya memperoleh copyright,” kata Ayyadurai dengan tegas dalam unggahan blognya.
Ayyadurai menyatakan bahwa ciptaan Tomlinson tak bisa disebut email. Itu hanya bisa disebut program pengirim pesan biasa. Menurut Ayyadurai, email merupakan sistem yang mengandung Inbox, Outbox, Drafts, Folders, Attachments, Carbon Copies, Groups, Forwarding, Reply, Delete, Archive, Sort, hingga Bulk Distribution.
Klaim Ayyadurai menjadi pencipta email banyak diberitakan media, salah satunya oleh The Washington Post. Dalam pemberitaan tentang Museum Smithsonian yang membeli dokumen terkait program bernama Email, The Washington Post mengatakan bahwa Ayyadurai adalah sosok pencipta email. Namun, The Washington Post telah menganulirnya. Pernyataan bahwa Ayyadurai pencipta email “telah dikoreksi.”
Ayyadurai hanya menciptakan program komputer bernama Email, bukan menciptakan email dalam arti sebenarnya. Namun, idenya tentang Inbox, Outbox, Drafts, Folders, Attachments, Carbon Copies, Groups, Forwarding, Reply, Delete, Archive, Sort, hingga Bulk Distribution, tak bisa diabaikan.
Baca juga: Sejarah dan Asal Usul Penemuan E-Mail