Hal-hal yang Menyebabkan Kita Mudah Lupa
https://www.naviri.org/2018/05/hal-hal-yang-menyebabkan-kita-mudah-lupa.html
Naviri.Org - Lupa sebenarnya hal yang manusiawi, dalam arti kita memang kadang menghadapi kondisi-kondisi tertentu yang membuat kita tidak ingat sesuatu. Bisa jadi hal yang terlupa itu sudah lama berlalu, atau memang tidak penting sehingga kita pun secara sadar tidak mengingatnya. Mudah lupa juga bisa terkait dengan usia seseorang. Karenanya, kalau kita masih muda tapi mudah lupa, orang biasa mengatakan, “Masih muda, tapi kok mudah lupa.”
Memang, ada kalanya kita juga menghadapi kondisi lupa yang bisa dibilang “keterlaluan”. Misalnya, kita meletakkan dompet di atas kulkas, tapi lalu lupa di mana tadi kita meletakkan dompet, dan sibuk mencari-carinya ke seluruh ruangan. Atau, baru kemarin kita menghadapi sesuatu, lalu hari ini sudah lupa apa saja yang terjadi kemarin.
Mengapa ada orang-orang yang tampaknya mudah lupa? Ilmuwan dari Harvard menemukan beberapa hal yang dapat membuat manusia lebih cepat jadi pelupa—lebih cepat dari laju usianya sendiri.
Pertama ialah alkohol. Minum terlalu banyak alkohol memengaruhi ingatan jangka pendek. Kadar alkohol yang normal dikonsumsi 1,5 ons wiski, 5 ons anggur, atau 12 ons bir. Paling banyak 2 kali sehari bagi pria, dan satu kali sehari bagi wanita. Lebih dari itu, bagian di otak akan terganggu.
Bila Anda pernah menonton film The Girl on The Train, maka Anda sekarang tahu mengapa sang tokoh utama, Rachel Watson, susah mengingat beberapa babak dalam kesehariannya. Ya, Anda benar bila menebak alasannya karena kebiasaan Rachel yang suka mabuk. Alkohol rupanya lebih cepat menggerus hipokamus.
Kedua, obat-obatan. Obat penenang, antidepresan, beberapa obat tekanan darah, dan obat lain, dapat memengaruhi memori. Biasanya menyebabkan sedasi atau kebingungan, ini berpengaruh dalam ingatan hal-hal baru. Kadang, obat-obatan juga akan lebih sering menggiring otak untuk menyaring ingatan palsu.
Misalnya ketika Anda mengingat pernah meletakkan ponsel di atas meja kantor, dan ingatan itu membuat Anda begitu yakin sehingga merutuk sendiri karena menemui fakta ponsel milik Anda tidak ada di meja. Kejadian seperti ini biasa disebut false memory atau ingatan palsu.
Kurang tidur, stres dan kegelisahan, serta depresi, rupanya juga jadi faktor lain penentu kelupaan seseorang. Kebiasaan tidur yang tak cukup adalah salah satu faktor utama seringnya terjadi kelupaan menimpa seseorang. Terlalu sedikit istirahat memengaruhi suasana hati dan meningkatkan kegelisahan.
Kegelisahan akan berubah menjadi stres. Terlalu stres akan mengurangi kemampuan mengingat hal baru. Sementara depresi memperberat kerja otak untuk mengumpulkan memori. Semacam mendistraksi otak dari kerja utamanya. Ciri-ciri depresi di antaranya adalah mengalami kesedihan, tak bersemangat, sulit untuk merasa senang.
Penyebab lainnya adalah kelainan tiroid, sesuatu yang sebenarnya tak ada pengaruhnya dari gaya hidup. Tiroid adalah kelenjar berbentuk kupu-kupu yang terletak pada bagian depan dari leher, yang mengeluarkan hormon dan mengatur metabolisme, pertumbuhan, suhu tubuh, denyut jantung, tekanan darah, berat badan, dan lain-lain. Masalah pada tiroid bisa menyebabkan kepikunan.
Maka yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan: ‘Seberapa wajar Anda menjadi pelupa?’ adalah dengan mengukur sejauh mana masalah-masalah di atas tersangkut di hidup Anda.
Baca juga: Tidur Malam Membantu Mempertajam Daya Ingat