Cikal Bakal Lahirnya Internet Sampai Aplikasi Ponsel
https://www.naviri.org/2018/05/cikal-bakal-lahirnya-internet.html
Naviri.Org - Cara manusia mendapatkan berita atau pengetahuan adalah sebuah perjalanan panjang. Jauh-jauh hari, orang mendapatkan kabar baru dari orang lain yang kebetulan sudah mendengarnya lebih dulu. Lalu kabar itu disampaikan dari mulut ke mulut, hingga menyebar luas. Ketika kertas ditemukan, peradaban manusia mulai mengenal manuskrip sampai koran harian, dan semacamnya.
Lalu teknologi makin meningkat. Radio dan televisi ditemukan, hingga cara orang mendapakan berita baru semakin cepat. Kini, internet menjadi sarana baru bagi banyak orang untuk mendapatkan berita baru. Internet bahkan memungkinkan orang mendapatkan banyak hal di luar berita. Dari hiburan sampai berinteraksi dengan orang-orang di berbagai tempat.
Pada tahun 1962, ilmuwan Amerika Serikat bernama Dr. Joseph Carl Robnett Licklider mengungkapkan gagasan tentang dunia yang saling terkoneksi, melalui rangkaian catatan berjudul “Intergalactic Computer Network.” Berselang 6 tahun, gagasan itu dipertajam dalam paper berjudul "The Computer as a Communication Device".
Secara konsep, internet telah lahir melalui dua karya pemikiran Licklider itu. Lalu, kelahiran internet tersebut disusul oleh kehadiran www alias world wide web pada 13 November 1990 oleh tangan-tangan peneliti Defence Advanced Research Project Agency (DARPA).
Secara umum, orang menganggap internet ialah www. Padahal tidak demikian pengertiannya. Dalam penjelasan yang sederhana, www ialah website alias situsweb, seperti www.google.com maupun www.nytimes.com. Sementara internet, merujuk definisinya sendiri, merupakan sistem global dari jaringan komputer yang saling terhubung, memanfaatkan internet protocol suite (TCP/IP), yang tak melulu soal www.
Perlahan tapi pasti, anggapan orang bahwa internet ialah www tampaknya akan berubah. Chris Anderson dan Michael Wolff, dalam tulisan di Wired, mengatakan secara tersirat bahwa masyarakat dunia kini telah meninggalkan website. “Anda menghabiskan waktu seharian di internet, tapi bukan di web,” tulis mereka.
Aplikasi smartphone, jadi sebab berpalingnya masyarakat pengguna internet dari situsweb atau www.
Aplikasi menggeser situs
Aplikasi pada ponsel telah hadir sebelum Steve Jobs meluncurkan iPhone di 2007. Misalnya melalui ponsel-ponsel berbasis Symbian yang telah ada sejak 1998. Namun, aplikasi yang tertanam di ponsel Symbian tidak memiliki bentuk sebagaimana masyarakat dunia mengenal aplikasi hari ini. Itu semua terjadi karena Symbian, sebagai sistem operasi, memang tidak dirancang cukup baik sebagai tempat aplikasi ponsel hidup.
Jason Snell, editor Macworld, bahkan mengatakan dalam artikelnya yang dimuat TechRepublic bahwa Symbian lebih merupakan “mesin email”, alih-alih sistem operasi smartphone. Lalu, dalam publikasi di Wired, Symbian disebut sebagai “artis yang telah menua dan kehilangan sorotan panggung utama.” Membuat aplikasi seperti yang masyarakat kenal hari ini, sukar dilakukan di Symbian.
Lalu, munculah revolusi itu. Apple meluncurkan App Store tepat pada 10 Juli 2008 lampau. Pada tanggal peluncuran tersebut ada 500 aplikasi, baik yang gratis maupun berbayar, untuk digunakan smartphone iPhone. Sejak saat itu, cara masyarakat mengonsumsi internet berubah.
Ada banyak jenis aplikasi. Mulai dari aplikasi untuk mempermudah pekerjaan hingga hiburan. Semua bidang, hampir memiliki aplikasinya masing-masing. Lalu, media-media online yang dahulu mengandalkan situsweb beralih membikin aplikasinya sendiri-sendiri. The New York Time, misalnya. Menyambut kehadiran iPhone di tengah masyarakat, tepat pada 10 Juli 2008 mereka resmi merilis aplikasi smartphone media tersebut.
Di Play Store, toko aplikasi Android, ada 3,5 juta aplikasi yang tersedia. Lalu, di App Store, ada 2,2 juta aplikasi.
Baca juga: Di Masa Depan, Situs Internet Mungkin Punah