Artificial Intelligent Bisa Memata-matai Pekerjaan Anda

Naviri.Org - Saat sedang bekerja di kantor, dan merasa sres atau kelelahan, bisa jadi Anda terpikir untuk rehat sejenak dengan membuka akun media sosial. Anda mungkin berencana membuka Facebook atau Twitter, atau lainnya, dengan harapan untuk menyegarkan pikiran dari penat kerja.

Namun, sekarang, Anda harus berpikir dua kali jika ingin memeriksa Facebook atau media sosial lain di tempat kerja. Pasalnya, ada sebuah software jenis baru berbasis kecerdasan buatan (AI) yang bisa membuat atasan Anda melacak setiap langkah Anda dengan bantuan sebuah algoritma. Perangkat lunak ini sedang ditawarkan oleh start-up berbasis di London, yaitu StatusToday, yang membangun kecerdasan buatan untuk mencoba memahami perilaku manusia.

Perusahaan ini telah dibantu oleh badan intelijen Inggris, GCHQ, yang memberikan saran dan investasi keuangan. Program mereka bergantung pada sejumlah besar informasi tentang karyawan, termasuk situs apa yang Anda cari, dan seberapa sering Anda melihat situs tersebut. Dengan memantau setiap langkah Anda, anomali dalam perilaku Anda dapat ditandai dan bisa diberikan kepada orang yang lebih memiliki kekuatan seperti bos di kantor.

Perangkat lunak AI ini bisa melacak pekerja yang malas, selain itu juga membantu bos melacak perilaku yang mencurigakan yang mungkin menimbulkan risiko keamanan untuk perusahaan. AI tersebut juga dapat digunakan untuk melacak produktivitas karyawan.

Javier Ruiz Diaz, direktur kebijakan di organisasi kampanye digital Open Rights Group, prihatin tentang perkembangan AI di tempat kerja. Di dunia kerja, pekerja tidak boleh kehilangan hak privasi ketika melakukan pekerjaan. Pengusaha atau bos tidak bisa menyedot semua komunikasi pekerja mereka untuk menjalankan analisis tertentu.

Karyawan harus diberi kejelasan tentang informasi apa yang dikumpulkan, bagaimana diproses dan apa konsekuensinya. Beberapa ahli telah memperingatkan monitoring orang dengan cara ini bisa memiliki efek buruk dengan membuat mereka mengubah cara mereka bekerja.

Baca juga: Artificial Intelligent Bisa Memata-matai Pekerjaan Anda