Mengapa Negara-negara di Afrika Sering Berperang?

Mengapa Negara-negara di Afrika Sering Berperang?

Naviri.Org - Afrika adalah benua yang dihuni oleh 54 negara, dengan kekayaan alam berlimpah terkandung di tanah-tanah mereka. Kekayaan alam itu berupa emas, berlian, hingga aneka mineral yang memiliki nilai tinggi.

Sierra Leone dan Botswana, misalnya, terkenal dengan hasil tambang berlian. Nikel dan uranium yang berlimpah dapat ditemui di tanah Burundi, aluminium dan gas bisa ditemukan di Guinea dan Mozambique, lalu emas banyak terkandung di Burkina Faso dan Benin.

Lima dari 30 negara penghasil minyak terbesar di dunia juga ada di Afrika, dan 30 persen dari kandungan sumber daya mineral yang ada di muka bumi juga ditemukan di benua hitam ini.

Di antara sederet negeri Afrika yang dikaruniai sumber daya alam berlimpah, Republik Demokratik Kongo sangat berpotensi menjadi negara terkaya di muka bumi.  Selain diberkahi kesuburan, tanah Kongo juga mengandung banyak sekali kekayaan alam bernilai mahal. Emas dan koltan yang terkandung dalam komponen sirkuit elektronik telepon genggam dan komputer salah satunya berasal dari Kongo.

Namun, meski kaya-raya, negara-negara di Benua Afrika kerap diberitakan mengalami kekacauan, perang, hingga aneka kejahatan yang mengerikan. Apakah semua perang dan kekacauan itu memang disebabkan oleh kandungan alam mereka yang kaya-raya?

Sebenarnya, tidak semua kawasan Afrika yang diberi kelimpahan sumber daya alam mengalami konflik. Dalam buku Natural Resources And Conflict In Africa (2007), Abiodun Alao membandingkan beberapa negara dengan kekayaan sumber daya alam yang sama, namun jarang dilanda konflik besar dan berkepanjangan.

Rwanda, misalnya, pernah mengalami pembantaian massal pada 1994 yang dipicu oleh konflik lahan dan sentimen antar etnis. Namun Gambia, kendati masyarakatnya multi etnis dan sama-sama kaya sumber daya alam, tak pernah mengalami konflik sedahsyat Rwanda.

Limpahan berlian di Sierra Leone adalah sumber konflik dan perang. Namun di Botswana, berlian jadi berkah yang mampu menjadi penopang utama stabilitas dan pertumbuhan ekonomi nasional.

Contoh-contoh ini menunjukkan bahwa tak ada korelasi langsung antara sumber daya alam dan konflik. Suprastruktur dan aktor politiklah yang menyebabkan konflik. Menurut Alao, menyebut faktor pemicu konflik sumber daya alam di Afrika adalah distribusi kekayaan yang timpang, rendahnya upah yang diterima para pekerja lapangan, dan korupsi aktor-aktor politik setempat.

Kongo yang berpotensi menjadi negara makmur tampaknya akan terus terlilit pusaran konflik. Sumber daya alam melimpah justru tidak menjamin kemakmuran dan keadilan dapat terdistribusi merata di masyarakat.

Baca juga: Kongo, Negara Kaya-Raya yang Ditikam Petaka 

Related

Insight 9206668203277568779

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item