Walikota Ini Dipasung Karena Dianggap Tak Bekerja dengan Baik
https://www.naviri.org/2018/04/walikota-dipasung.html
Naviri.Org - Jika warga di suatu kota menganggap walikota mereka tidak bekerja dengan baik, apa yang biasanya dilakukan? Jika merujuk ke Indonesia, umumnya warga hanya bisik-bisik dan mengeluh dengan sesama warga. Kalau ulah sang walikota dianggap “keterlaluan”, warga kadang melakukan demo. Setidaknya, demo adalah hal terakhir yang bisa dilakukan warga ketika seorang pejabat publik—dalam hal ini walikota—dianggap tidak bekerja dengan baik.
Namun, hal berbeda terjadi di San Buenaventura, sebuah kota kecil di utara Bolivia. Di sana, masyarakatnya memberlakukan sebuah hukuman yang disebut "keadilan sosial" dalam bentuk pasungan, untuk walikota yang mereka anggap tidak bekerja dengan baik.
Diberitakan Oddity Central, warga di sana memasung wali kota mereka, Javier Delgado, sebagai tanda bahwa mereka tidak puas dengan kinerjanya.
Delgado bercerita, pada 25 Februari 2018, awalnya dia datang untuk meresmikan sebuah jembatan yang dibangun menggunakan pajak rakyatnya. Namun, ketika sampai di lokasi, dia sudah disambut oleh warga yang tidak bermaksud menghadiri peresmian tersebut.
Delgado kemudian ditangkap, dan kakinya langsung ditempatkan di pasungan selama satu jam dengan dikelilingi oleh warga yang marah. Daniel Salvador, seorang warga San Buenaventura, berkata Delgado dihukum karena tidak memenuhi janjinya dan berbohong.
"Selain itu, dia juga tidak mendengarkan permintaan warga yang menginginkan audiensi," kata Salvador, dilansir Radio Fides.
Delgado berusaha menghadapi warga dengan tenang. Sebab, aksi perlawanan sekecil apapun dapat semakin memanaskan situasi. "Setelah saya diberi kesempatan untuk menjelaskan, warga meminta maaf kepada saya setelah mereka diperdaya oleh 'orang ini'," kata Delgado kepada La Razon.
"Orang ini" yang dimaksud oleh Delgado merupakan musuh politiknya dari kalangan pengusaha lokal. Mereka berusaha menggagalkan jembatan yang membutuhkan masa pembangunan dua tahun tersebut. Delgado mengklaim, warga berada dalam genggaman pengusaha angkutan sungai, atau penebangan kayu yang kepentingannya telah terpengaruh oleh berbagai kebijakan yang dia buat.
Ini merupakan hukuman pasungan ketiga yang diterima Delgado selama 2,5 tahun dia menjabat. Yang pertama terjadi ketika dia baru beberapa bulan menjabat. Sementara yang kedua dilakukan oleh warga yang menguasai kantornya.
"Saya merupakan segelintir orang yang pernah merasakan hukuman tradisional ini. Jujur saja, saya tidak tahu mengapa diperlakukan demikian," kata Delgado.
Masyarakat di San Buenaventura memakai "keadilan sosial" jika pemimpinnya melanggar salah satu dari tiga prinsip dasar. Yakni Ama Qhuilla, Ama Illulla, dan Ama Suwa (Jangan Malas, Jangan Berbohong, dan Jangan Menjadi Pencuri).
Penggunaan pasung sebagai keadilan sosial dimasukkan dalam konstitusi negara pada 2009. Namun, warga boleh memakainya hanya untuk kasus-kasus kecil. Untuk kasus yang besar, warga harus tetap menyerahkannya kepada polisi dan insititusi pengadilan.
Baca juga: Perampok Apes, Bisa Masuk tapi Tak Bisa Keluar