Sosmed Zaman Dulu, dari MySpace Sampai Koprol
https://www.naviri.org/2018/04/sosmed-zaman-dulu.html
Naviri.Org - Sosmed, atau sosial media, adalah situs yang memungkinkan orang saling bertemu dan berinteraksi. Saat ini, Facebook atau Twitter bisa menjadi contoh sosmed yang populer. Pengguna tinggal membuat akun di sosmed tersebut, lalu bisa bertemu dan berinteraksi dengan siapa pun, sesama pengguna sosmed bersangkutan.
Dua media sosial itu—Facebook dan Twitter—memang sedang populer. Namun, jika merujuk sejarah, bukan hanya Facebook dan Twitter yang merupakan situsweb berlanggam media sosial. Semenjak sistem bulletin board atau forum online muncul pada 1978, situs-situs yang bisa dibilang merupakan versi-versi awal media sosial, sudah bermunculan ke permukaan. Beberapa bahkan menjadi yang paling dominan.
Bagi publik Indonesia, di antara sekian banyak yang muncul, Friendster merupakan salah satu situsweb media sosial yang mencuri perhatian. Dalam berbagai forum diskusi, masyarakat kadang masih merindukan situsweb tersebut.
Selain Friendster, ada pula Myspace. Situsweb media sosial tersebut memang masih hidup hingga saat ini. Namun, merujuk data yang dipublikasikan Statista, di Juli 2015, Myspace hanya memperoleh pengunjung unik sebesar 17,93 juta. Padahal, dari tahun 2005 hingga 2008, Myspace pernah didaulat menjadi raksasa media sosial di seluruh dunia. Dengan kata sederhana, kini Myspace memang telah ditinggalkan penggunanya.
Kemunculan pertama Myspace memang cukup fenomenal. Media sosial ini dahulu pernah dikenal sebagai tempat nongkrongnya anak-anak band bertemu dengan penggemarnya. Diciptakan oleh Chris DeWolfe dan Tom Anderson, Myspace merupakan media sosial yang dibuat karena melihat peluang besar di dunia media sosial karena kesuksesan Friendster.
Sayang, alih-alih mengembangkannya sendiri, situsweb tersebut kemudian dijual. Merujuk pemberitaan BBC, Myspace dijual pada News Corporation milik Rupert Murdoch senilai $580 juta pada 2005. Selepas penjualan tersebut, Myspace kian tenggelam oleh para pesaingnya, terutama Facebook.
Selain Friendster dan Myspace, ada nama-nama seperti Multiply, Plurk, dan lain sebagainya, sebagai media sosial yang pernah ramai digunakan masyarakat. Dari Indonesia, ada media sosial yang pernah mencuri perhatian publik, salah satunya adalah Koprol.
Koprol adalah media sosial asli buatan orang Indonesia. Media sosial tersebut dibuat oleh Satya Witoelar, Fajar Budiprasetyo, dan Daniel Armanto. Koprol merupakan media sosial berbasis posisi yang, secara sederhana, menggabungkan dunia online dan offline. Kala seseorang login di Koprol, sistem secara otomatis mendeteksi siapa-siapa saja pengguna lainnya yang berada satu lokasi di sekitar pengguna yang login tersebut.
Koprol terbilang sukses. Pada Mei 2010, Koprol dibeli oleh rakasasa perusahaan internet Yahoo dengan harga yang tidak disebutkan. Sayang, di tangan Yahoo, Koprol gagal berkembang. Pada Juli 2012, Yahoo bahkan mengembalikan Koprol pada pemilik lamanya. Selepasnya, Koprol tenggelam dan tak dibicarakan lagi oleh publik internet.
Baca juga: Friendster, Media Sosial yang Penuh Kenangan