Kisah dan Sejarah Lahirnya King Kong di Layar Film
https://www.naviri.org/2018/04/sejarah-lahirnya-king-kong.html
Naviri.Org - Dalam film-film yang menceritakan King Kong, biasanya diceritakan bagaimana asal usul makhluk raksasa tersebut, hingga memiliki ukuran yang sangat besar. Dalam film King Kong terakhir, berjudul Kong, diceritakan kalau King Kong adalah makhluk penghuni pulau terisolir, dan dia menjadi penguasa di pulau tersebut di antara hewan-hewan besar dan menakutkan lainnya.
Tapi itu tentu saja hanya kisah dalam film. Di dunia nyata, atau di balik pembuatan filmnya, bagaimana sebenarnya makhluk raksasa King Kong bisa lahir?
Asal usul King Kong bermula pada Desember 1931. Cynthia Marie Erb, dalam Tracking King Kong: A Hollywood Icon in World Culture (1998), menjelaskan, produksi King Kong membutuhkan waktu lebih dari satu tahun.
Kala itu, Merian C. Cooper memberikan tugas yang berlimpah pada Edgar Wallace, seorang penulis Inggris yang baru saja menginjakkan kaki di Hollywood. Salah satu hal yang mesti ia tuntaskan adalah menulis naskah film Cooper tentang gorila berjudul The Beast. Wallace menyelesaikan naskah tersebut pada awal Januari 1932, tapi revisi-revisi kecil diberikan oleh Cooper sehingga sinopsis cerita itu belum selesai.
Sembari memperbaiki naskah film, Cooper meminta Willis O’Brien untuk memulai persiapan produksi seperti mengurusi miniatur dan lain-lain. Ia berencana melakukan proses syuting yang hasilnya nanti dapat dipakai untuk menyakinkan para petinggi RKO.
Impian Cooper pun menjadi kenyataan. The Beast—cikal bakal King Kong—beserta tiga film lain berjudul Flying Down to Rio dan Litte Women, akan diproduksi di bawah payung studio film tersebut.
Pada Februari 1932, Wallace tidak lagi bisa menyelesaikan naskah lantaran sakit, dan tak lama kemudian meninggal mendadak. Pekerjaan itu digantikan oleh James A. Creelman. Ia berhasil menyelesaikan sinopsis cerita pada pertengahan Maret hingga Juni, tapi Cooper masih saja belum puas dengan yang ia tulis.
Meski naskah bermasalah, Cooper tetap mencari cara untuk melanjutkan proses syuting. Ia bersama O’Brien berbagi peran dalam hal pengambilan gambar. O’Brien bertugas menyelesaikan bagian animasi, sedangkan Cooper mengarahkan adegan live action.
Di bulan Juni 1932, Creelman putus asa menghadapi revisi naskah film yang tidak kunjung selesai, dan ia memutuskan keluar. Cooper selanjutnya menyerahkan sinopsis cerita itu kepada Ruth Rose, istri Ernest B. Schoedsack, sutradara King Kong yang lain. Ia seorang cerpenis. Beberapa karyanya dimuat di Ladies Home Journal.
Ruth Rose bukan penulis naskah film, tapi ia berhasil membuat sinopsis pada akhir Juli dan Agustus. Ia berperan dalam banyak hal, salah satunya menghasilkan urutan cerita adegan di New York, berikut penghubung yang mengaitkan bagian cerita berlatarkan kota dan hutan.
Syuting King Kong pun berlanjut sampai akhir tahun, dan proses editing dilakukan pada 1933. Ujung perjalanan King Kong adalah penayangan secara serempak di Radio City Music Hall dan New Roxy, Amerika Serikat, pada 2 Maret 1933.
Baca juga: Willis O’Brien, Sosok Kreator di Balik King Kong