Penelitian Mengenai Asal Usul Lahirnya Kreativitas
https://www.naviri.org/2018/04/penelitian-mengenai-kreativitas.html
Naviri.Org - Kreativitas adalah kemampuan yang memungkinkan seorang manusia untuk membuat sesuatu yang baru (atau memperbarui hal lama hingga lebih baik), yang ditujukan untuk hidup yang juga lebih baik. Pertanyaannya, dari manakah sebenarnya asal usul kreativitas tersebut?
Ada temuan yang menarik dari penelitian Carel van Schaik dari University if Zurich, yang menunjukkan fakta bahwa orangutan akan lebih kreatif saat berada di penangkaran. Alasannya, penangkaran menyediakan makanan plus tak ada predator. Tiba-tiba mereka memiliki lebih banyak waktu dan aktivitas yang bisa dilakukan, bebas dari segala tekanan dan gangguan. Melakukan inovasi, eksplorasi dan percobaan di penangkaran juga tak dihadapkan pada konsekuensi buruk atau berbahaya. Mereka kehilangan rasa takut yang secara alamiah muncul saat hidup di alam liar.
Dalam penelitian yang tahun lalu dipublikasikan American Journal of Primatologi itu, Carel pernah menaruh sebuah benda baru di penangkaran dan sarang orang utan liar. Jika orang utan di penangkaran segera menyambut dan bermain dengan benda baru itu, lain halnya dengan orang utan liar yang perlu waktu berbulan-bulan untuk sekedar mendekatinya. Tanpa pendekatan, apalah arti dari sebuah inovasi?
“Jadi, jika kau bertanya padaku asal-usul penciptaan, jawabanku adalah: kesempatan adalah ibu dari setiap inovasi,” tegas Carel. Kesempatan tanpa ada tekanan atau rasa takut, adalah pondasi dari setiap penemuan baru. Ia membuka lebar-lebar cakrawala kreativitas pada makhluk hidup. Jadi bukan soal kebutuhan yang mesti dipenuhi, namun juga soal seni memanfaatkan waktu luang.
Ahli evolusi biologis Joe Henrich dari University of British Columbia, yang baru-baru ini menulis buku tentang peran kebudayaan dalam kesuksesan spesies manusia menguasai dunia, berujar bahwa kejeniusan seseorang dalam berinovasi yang tak lepas dari di mana ia tinggal. Sejarah, menurutnya, telah menunjukkan bahwa penemuan baru selalu memperbaiki yang sebelumnya.
“Sebagian besar hal-hal yang kita gunakan setiap hari adalah inovasi yang tak ada manusia tunggal yang mampu merancangnya. Alih-alih menyebutnya sebagai produk dari inovasi individual, penemuan itu dapat dianggap sebagai produk dari masyarakat kita. Inovasi bergantung pada pembelajaran satu manusia terhadap manusia lainnya. Itulah fungsi masyarakat, seperti 'otak kolektif',” papar Henrich.
Baca juga: Mitos Terkait Otak Dalam Kecerdasan dan Kreativitas