Misteri Penemuan Uang di Tumpukan Sampah di Bogor
https://www.naviri.org/2018/04/misteri-penemuan-uang-di-tumpukan-sampah.html
Naviri.Org - Di Bogor, ada sebuah tempat pembuangan sampah yang menjadi tujuan para pembuang sampah. Seperti layaknya tempat pembuangan sampah, yang ada di sana tentu tumpukan sampah. Namun, ada banyak orang mendatangi tempat pembuangan sampah tersebut.
Bukan hanya pemulung yang ingin mendapatkan barang-barang tertentu yang bisa dijual, namun juga para penduduk setempat. Mereka mengais-ngais tempat pembuangan sampah tersebut, karena di tempat itu sering terdapat uang yang bisa ditemukan.
Ada saung-saung yang digunakan untuk menginap bagi mereka yang mencari sampah di malam hari.
Dalam tumpukan sampah di sana, bila beruntung mereka akan mendapatkan uang dolar Amerika Serikat. Tak hanya dolar, kadang masyarakat juga bisa mendulang yen, yuan, dolar Australia, hingga euro.
Kawasan itu adalah Kampung Parung Dengdek, Desa Wanaherang, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor. Kampung tersebut bisa disebut sebagai kampung 'para pemburu dolar'.
Setiap hari, ratusan warga mengais rezeki dari tumpukan sampah pabrik Aspex Kumbong, semacam pabrik kertas yang berada di samping persis tempat itu. Mereka menamai tempat peruntungan itu dengan sebutan Amor.
Awiy (39), salah satu warga Desa Wanaherang, menceritakan pernah mendapat one (sebutan masyarakat sana untuk dolar AS) saat mencari sampah.
"Iya saya pernah dapat one," ungkap Awiy kepada media.
Tua, muda, bahkan anak-anak, semua mencari rezeki dari tumpukan sampah itu. Tak peduli gelap langit mencekam, mereka tetap menggerakkan tangannya, mengais tumpukan sampah demi mencari yang diharapkan. Tangan-tangan mereka terlihat begitu gesit dalam mencari sampah. Ada yag murni mencari sampah seperti plastik, dan ada juga yang berniat berburu dolar.
"Saya di sini mencari sablon (sampah plastik). Kalau ada buangan dari pabrik biasanya ke sini. Sudah 6 tahun," cerita Fatimah (52) sambil memilih sampah ketika matahari mulai terbenam.
Pabrik Aspex Kumbong membuang sampahnya di TPS Parung Dengdek dalam beberapa waktu, pada pagi, siang, sore, dan juga malam. Di saat itulah warga berbondong-bondong datang mengorek-ngorek sampah.
Mereka berjalan di atas sampah, dalam beceknya lumpur yang bukan berwarna merah atau hitam lagi, melainkan abu-abu. Hujan rintik diterjang demi mengais sedikit rezeki.
Masyarakat tampak sudah akrab dengan kondisi dan aktivitas itu. Memang, di antara mereka ada yang berutang budi pada dolar di tumpukan sampah itu. Dengan dolar, ada yang bisa sekolah, dan dengan dolar ada yang bisa membuka usaha. Kehidupan layak dimulai dari dolar yang ditemukan di tempat sampah.
"Saya besarkan anak ini salah satunya karena one," ungkap Awiy.
Meski begitu, masyarakat tak tahu kenapa bisa ada dolar dan mata uang lain yang dibuang secara cuma-cuma. Pihak pabrik tak pernah berkata sedikit pun tentang hal ini.
Meski masih menjadi misteri, nyatanya dolar di antara tumpukan sampah itu adalah rezeki yang banyak dinanti.
Baca juga: Di Bogor, Ada Tempat Sampah yang Mengeluarkan Uang