Mata Uang Virtual, dan Dampaknya Bagi Dunia
https://www.naviri.org/2018/04/mata-uang-virtual.html
Naviri.Org - Sejak bitcoin dikenal sebagai mata uang virtual, dan popularitasnya terus meningkat karena harga atau nilainya yang makin tinggi, mata uang virtual lain pun bermunculan. Meski bitcoin tetap menjadi mata uang virtual yang paling populer, namun mata uang virtual lain terus merangsek masuk ke dalam kehidupan dunia, dan digunakan banyak orang di berbagai negara.
Bill Gates, pendiri Microsoft, sempat membahas mata uang virtual yang kini tengah menjadi tren di dunia, dalam sesi "Ask Me Anything" yang digelarnya di forum Reddit. Berbeda dari yang mungkin dipikirkan kebanyakan orang, Bill Gates ternyata justru menilai mata uang virtual sebagai sesuatu yang buruk.
Menurut Bill Gates, cryptocurrency seperti bitcoin, ethereum, ripple, dan lainnya, membantu orang untuk bersekongkol dalam menutupi transaksi keuangannya dari negara. Gates menyayangkan revolusi blockchain yang disalahgunakan untuk tindak kriminal keuangan, terorisme, dan peredaran narkoba.
"Saat ini cryptocurrency digunakan untuk membeli fentanil dan obat terlarang lain, ini adalah teknologi langka yang dapat menyebabkan kematian secara tidak langsung,” jelas Gates.
Pendapat Gates tak sepenuhnya salah. Beberapa otoritas negara mengklaim jika mata uang virtual kerap disalahgunakan untuk mendanai sejumlah aksi kriminal seperti pencucian uang atau terorisme. Fitur utama cryptocurrency adalah anonim, secara teknis transfer uang digital akan sulit dilacak dibanding transfer uang tunai dalam jumlah besar secara diam-diam.
Transaksi tunai dalam nominal besar akan menimbulkan kecurigaan dari otoritas keuangan. Varietas mata uang virtual lain, monero, juga rentan digunakan untuk transaksi kriminal. Monero, yang kalah tenar dari bitcoin atau mata uang virtual lain, membuat gerak instansi negara semakin sulit melacak transaksi monero.
Saat ini, pihak berwenang telah mampu menekan aktivitas gelap cryptocurrency dengan mencari titik pertukaran dari blockchain ke dunia nyata, seperti penukaran token ke uang tunai.
Di beberapa negara maju, tindakan kriminal berlangsung cukup dramatis dengan angka kriminalitas yang tinggi. Salah satu alasannya, karena otoritas negara maju semakin mahir memanfaatkan teknologi untuk memukul mundur kriminalitas yang meningkat.
Di sisi lain, argumen Gates juga menimbulkan skeptisme. Cryptocurrency, apa pun jenisnya, bak dua sisi mata uang yang tak selalu gelap. Seperti yang dilakukan UNESCO beberapa waktu lalu yang menggalang donasi dari para penambang cryptocurrency di seluruh dunia, untuk membantu anak-anak korban perang Suriah yang masih berlangsung hingga saat ini.
Baca juga: Petro, Uang Digital Pertama yang Diterbitkan Pemerintah