Lahirnya Bitcoin dan Jatuhnya Ekonomi Dunia
https://www.naviri.org/2018/04/lahirnya-bitcoin-dan-jatuhnya-ekonomi-dunia.html
Naviri.Org - Satoshi Nakamoto, sosok misterius yang dipercaya sebagai pencipta Bitcoin, sudah pasti bukan orang sembarangan. Dia tahu yang dilakukannya, dan dia pun tahu mengapa menciptakan mata uang digital yang kini dikenal dengan nama Bitcoin. Karenanya, meski sosok Satoshi Nakamoto tak pernah muncul dan tak pernah dikenali siapa pun, yang jelas Bitcoin kini eksis dan keberadaaan mata uang itu dipercaya dunia.
Dalam artikel karya Maria Bustilos, yang dipublikasikan The New Yorker, disebutkan bahwa Nakamoto terang-terangan termotivasi menciptakan Bitcoin akibat jatuhnya ekonomi dunia. Ketika Bitcoin pertama kali meluncur, lima puluh Bitcoin pertama (atau disebut dengan istilah blok genesis) mengandung teks dari artikel The Times edisi 3 Januari 2009 yang memberitakan kemungkinan bailout pada bank-bank yang terdampak krisis.
Bythe Masters, Chief Executive Officer Digital Asset Holdings, firma investasi aset digital, mengatakan bahwa Bitcoin memang merupakan jawaban pada krisis ekonomi yang menimpa dunia saat itu.
"Ya, ini respons aktivis (atas kondisi ekonomi). Dunia akan lebih efisien jika masyarakat bisa melakukan transaksi langsung secara individual. Saat ini, ketika Anda mentransfer nilai, biasanya dalam bentuk uang, Anda membutuhkan institusi terpercaya yang tersentralisasi dan juga akuntabel. Kepercayaan pada institusi ini dibuktikan dengan keyakinan mereka tidak membantu mencuci uang, terorisme, dan Anda tahu harus menghubungi ke mana jika masalah mendera. Kepercayaan itu memang tidak ada di Bitcoin, tapi itu jadi inspirasi teknologi kripto," katanya dalam wawancara dengan The Wall Street Journal.
Jurnal berjudul "'When perhaps the real problem is money itself!': The Practical Materiality of Bitcoin", yang ditulis B. Maurer dari University of California Irvine, mengungkapkan bahwa Bitcoin merupakan mata uang yang menggabungkan praktik materialisme dengan politik komunitas, yang merupakan respons atas kondisi keuangan konvensional.
Artinya, Bitcoin hendak mengalihkan nilai kepercayaan atas transaksi keuangan yang selama ini tertuju pada institusi keuangan konvensional pada peran-peran komunitas. Yang dimaksud peran komunitas ialah kenyataan bahwa Bitcoin, sebagai perangkat lunak, didistribusikan dengan konsep open source (kode Bitcoin bisa diunduh melalui Github). Semua orang, yang paham pengkodean, bisa ikut memperbaiki, meningkatkan, hingga menjaga Bitcoin.
"Agar Bitcoin bisa berfungsi, orang tidak harus mempercayai Nakamoto, bank, atau orang atau lembaga lain. Kita hanya harus mempercayai kode atau algoritma kriptografi," kata Maurer dalam jurnalnya.
Secara lebih sederhana, Maurer menyebut bahwa Bitcoin bukan bekerja sebagai mata uang, melainkan sebagai "soliditas, materialitas, stabilitas, anonimitas, dan, komunitas."
Baca juga: Menelusuri Asal Usul Lahirnya Bitcoin