Mengenali Kelebihan dan Fitur-fitur Toyota C-HR
https://www.naviri.org/2018/04/kelebihan-dan-fitur-fitur-toyota-chr.html
Naviri.Org - Sejak diperkenalkan pertama kali, Toyota C-HR segera menarik perhatian banyak orang. Tidak hanya di Indonesia, tapi juga di negara-negara lain. Bentuknya yang elegan, dan modelnya yang bergaya, menjadikan Toyota C-HR tampak istimewa, setidaknya berbeda dengan umumnya SUV lain yang selama ini telah dikenal.
Kini, Toyota Astra Motor (TAM) meluncurkan Toyota All New C-HR di Indonesia. TAM mengklaim mobil yang diimpor utuh (CBU) dari Thailand ini masuk segmen pasar baru dan tak punya pesaing di kelasnya.
Wakil Presiden Direktur TAM, Henri Tanoto, dalam kesempatan jumpa pers menjelaskan bahwa target pasar All New C-HR adalah kalangan yang ingin menyetir kendaraannya secara mandiri (bukan dikemudikan sopir) dan menginginkan kendaraan yang berbeda.
"Kami menyebutnya, mereka yang on going to be success. Ya sebut saja profesional muda dan anak-anak kelas menengah atas," imbuh Henri.
C-HR adalah mobil tipe croosover bergaya baru. Ia merupakan perpaduan coupe dan SUV. Klaim TAM soal tak ada rival di kelasnya boleh jadi benar karena C-HR seolah hanya dua pintu, meski sejatinya empat pintu seperti mobil konvensional, berdesain compact, dan menampilkan sentuhan desain baru Toyota.
Soal desain, C-HR menjadi produk pertama Toyota di Indonesia yang mengusung Toyota New Global Architecture (TNGA). Presiden Direktur TAM, Yoshihiro Nakata, menyatakan kehadiran mobil berwarna TNGA di Indonesia ini memang disengaja.
Pertama, TAM ingin mempertahankan kesan konsumen terhadap Toyota soal mobil yang aman dan nyaman. Kedua, sekaligus paling penting, adalah keinginan TAM untuk menghadapi tantangan baru.
"Mulai hari ini, TAM ingin menghadapi tantangan dengan membuat mobil yang emosional," tukas Nakata. Maksud emosional adalah mobil yang menyatu dengan pengendara dan memberi pengalaman keasyikan baru dalam berkendara.
C-HR diperkenalkan untuk pertama kali di depan masyarakat Indonesia pada 2016 dan dilanjutkan memamerkan model produksi Jepang pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017.
Dari sanalah TAM mendapat respons yang bagus. Bahkan menurut Nakata, respons bagus konsumen tersebut sama seperti respons di Jepang, Eropa, dan AS.
"Jadi kami tidak coba-coba masuk ke pasar yang baru, kami sudah mempelajari pasar. Di Indonesia memang ada segmen yang menantikan mobil seperti ini," sambung Henri, yang memasang target penjualan 100-140 unit per bulan.
Sebenarnya, C-HR di luar negeri memiliki tiga varian mesin—termasuk tipe hybrid. Namun TAM untuk sementara hanya menjual versi 1.8L. "Namun bila pasar menginginkan tipe hybrid pula, kami akan mewujudkannya. Untuk sementara, kami fokus pada All New C-HR tipe yang ada ini," kata Henri.
All New C-HR yang dibawa TAM ke Indonesia menggunakan mesin tipe 2ZR-FBE empat silinder DOHC 1.8L. Tenaga maksimumnya 141 ps/6.400 rpm dan torsi 17,4 kgm/4.000 rpm dengan transmisi 7 speed CVT.
Khusus soal CVT, Product General Manager TAM, Bansar Maduma, menjelaskan bahwa pembaruan ada pada tipe elektronik. Secara teknis; C-HR baru ini juga mendapat sentuhan TNGA dalam hal respons, stabilitas, posisi mengemudi yang ideal, ramah pengguna, serta tetap aman dan nyaman.
Fitur keselamatan mirip dengan milik All New Vios dan All New Yaris yang belum lama ini diluncurkan. C-HR terbaru memiliki tujuh kantong udara; masing-masing di depan pengemudi dan penumpang depan, dua di kursi baris depan, dua di jendela, dan satu di depan lutut pengemudi.
Ada pula fitur sepeti blind spot monitor, rear view monitor, vehicle stability control, anti-lock braking system, electronic brake-force distribution, braking assist, hill start assist control, dan rear cross traffic alert.
Yang paling menarik adalah soal mesin yang dipakai C-HR versi Thailand ini. Menurut situs The Drive, C-HR versi Eropa menggunakan mesin Toyota Camry keluaran pertengahan 2000-an bervolume 2.4L 2AZ-FE.
Namun C-HR terbaru ini menggunakan mesin pengembangan untuk Toyota Altis generasi masa depan. "Mobil ini memakai mesin ZR-FBE sebagai pengembangan dari mesin Z-FE yang sekarang dipakai Altis.
"Ini untuk mengantisipasi bahan bakar mengandung etanol yang ramah lingkungan. Pemerintah juga pasti akan mengarah ke sana. Salah satu fokus kami memang pada mesin," ungkap Bansar.
Baca juga: Gaya Baru Toyota C-HR yang Makin Sporty dan Menawan