Kisah Bocornya Kecurangan Bank of America

Naviri.Org - Whistleblower adalah istilah untuk menyebut orang yang mengungkapkan suatu kejahatan, kecurangan, atau tindak pidana lain, yang berpotensi merugikan banyak orang. Whistleblower bisa ada di dunia politik, ekonomi, keuangan, dan lain-lain. Terkait whistleblower, di Amerika ada lembaga yang bersedia memberi hadiah uang dalam jumlah banyak, kepada siapa pun yang bersedia menjadi whistleblower.

Belum lama, tiga whistleblower menerima hadiah senilai 83 juta dollar AS (sekitar Rp. 1,137 triliun) untuk informasi terkait tindak kecurangan perusahaan investasi Merrill Lynch Bank of America, yang berpotensi merugikan nasabah senilai 415 juta dollar AS (sekitar Rp. 6 triliun).

Komisi Sekuritas dan Pasar Saham (The Securities and Exchange Commission/SEC) pemerintah Amerika Serikat mengumumkan hal itu di laman resminya pada Senin, 19/3/2018.

SEC mengatakan, penghargaan senilai 83 juta dollar AS itu adalah hadiah terbanyak yang diterima oleh pelapor tindak kejahatan keuangan sejak pertama kalinya SEC menyelenggarakan Awards for Whistleblower pada tahun 2012. Hadiah terbesar sebelumnya diterima oleh pelapor pada tahun 2014, senilai 30 juta dollar AS.

“Penghargaan ini menunjukkan bahwa whistleblower dapat memberi informasi yang sangat penting, yang memungkinkan kita untuk mengejar dan memperbaiki pelanggaran serius yang mungkin tidak kita ketahui sebelumnya," kata Jane Norberg, Kepala Kantor SEC.

Jane berharap penghargaan SEC untuk whistleblower dapat mendorong orang lain untuk memberikan informasi yang spesifik dan berkualitas tinggi, mengenai pelanggaran undang-undang sekuritas untuk maju dan melaporkannya ke SEC.

Para pembocor tindak pidana yang dilindungi berdasarkan UU kerasahasiaan saksi itu adalah orang dalam Bank of America yang memberikan informasi yang menunjukkan bahwa perusahaan tempatnya bekerja telah menyalahgunakan uang investor dari tahun 2009–2012 untuk membiayai aktivitas perdagangannya sendiri.

"Klien kami mewakili integritas Wall Street, dan merasa dibenarkan oleh tekad SEC. Dengan datang ke depan, para eksekutif yang berani itu melindungi jutaan pelanggan Merrill Lynch, tetapi dampaknya jauh lebih besar dari itu,” kata Jordan Thomas, Ketua Firma Hukum Labaton Suchow, yang mendampingi para pelapor, seperti dikutip USA Today.

Penyelidikan hukum SEC sejak tahun 2016 mengungkapkan bahwa Merrill Lynch memang terlibat dalam perdagangan opsi kompleks yang mengurangi jumlah uang nasabah, yang diwajibkan secara hukum untuk disimpan dalam rekening cadangan perusahaan broker investasi tersebut. Manuver itu menyedot miliaran dolar AS per minggu, yang digunakan Merrill Lynch untuk perdagangannya sendiri.

"Seandainya Merrill Lynch rugi di tengah-tengah perdagangan ini, pelanggan perusahaan itu akan terkena kecurangan besar dalam rekening cadangan," kata SEC yang merupakan regulator Wall Street itu.

Bank of America pada saat itu mengeluarkan sebuah pernyataan, bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan penyelidik SEC.

"Meskipun tidak ada pelanggan yang dirugikan, dan tidak ada kerugian yang terjadi, tanggung jawab kami adalah melindungi aset pelanggan, dan kami telah mendedikasikan sumber daya yang signifikan untuk meninjau dan meningkatkan proses bisnis kami," kata perwakilan bank pada 2016. "Masalah yang berkaitan dengan prosedur dan kontrol kami telah dikoreksi."

Tota hadiah senilai 83 juta dollar AS akan dibagi, dengan dua orang menerima 50 juta dollar AS, dan satu orang menerima 33 juta dollar AS.  Secara keseluruhan, SEC telah memberikan lebih dari 262 juta dollar AS kepada 53 whistleblower sejak mengeluarkan penghargaan pertamanya pada tahun 2012.

Setiap laporan pelanggaran yang mengarah kepada sanksi senilai lebih dari 1 juta dollar AS, berhak mendapat hadiah 10–30 persen dari total denda yang harus dibayar oleh pelanggar.

“Sebagian besar uang hadiah ini akan disumbangkan untuk amal,” kata Jordan Thomas, Ketua Firma Hukum Labaton Suchow.

Baca juga: Asal Usul Uang, dan Konspiasi Kejahatan di Baliknya