Apa yang Terjadi jika Bumi Dihuni 11 Miliar Penduduk?
https://www.naviri.org/2018/04/jika-bumi-dihuni-11-miliar-penduduk.html
Naviri.Org - Saat ini, jumlah populasi penduduk di Bumi mencapai 7,2 miliar jiwa. Jumlah itu tentu saja terus bertambah, dari detik ke detik. Karena orang terus melahirkan, terus punya anak, sehingga jumlah penduduk di mana pun terus bertumbuh. Sementara itu, jumlah kematian tampaknya tidak mampu mengimbangi tingginya angka kelahiran, yang bisa jadi disebabkan makin baiknya teknologi kesehatan.
Yang jelas, saat ini Bumi telah penuh sesak dengan manusia, meski di masa depan diperkirakan akan semakin penuh sesak. Apa yang akan terjadi bila populasi manusia penghuni Bumi mencapai 11 miliar jiwa? Atau naik 50 persen saja dari posisi saat ini?
Masalah utama adalah ketersediaan pangan, yang jadi pertanyaan besar. Para ahli sepakat bahwa Planet Bumi masih cukup untuk memberi makan bagi 11 miliar mulut umat manusia. Namun, persoalannya, apakah ini bisa berkelanjutan? Itu yang belum bisa mendapat jaminan.
Persoalan pangan cerita lain, yang tak kalah penting soal isu pasokan air bersih. Saat ini saja, ada 2,7 miliar populasi manusia menghadapi kekurangan air bersih dalam kehidupan sehari-hari. Air bersih telah jadi sumber konflik di Timur Tengah, sub sahara Afrika. Konflik air ini diperkirakan akan berkembang di tahun-tahun mendatang, dan menjadi tantangan bagi manusia.
Isu perubahan iklim yang klise juga menjadi risiko bagi manusia yang makin penuh sesak. Perkembangan penduduk di negara-negara berkembang dan industrialisasi yang menghasilkan karbon yang menjadi pendorong perubahan iklim. Bertambahnya populasi manusia juga menjadi ancaman bagi populasi hewan di Bumi. Perusakan habitat hewan oleh manusia bakal kian nyata.
Manusia juga akan dihadapkan dengan ancaman wabah penyakit di tengah pesatnya populasi. Beberapa dekade terakhir, para ilmuwan menemukan infeksi penyakit yang berasal dari virus dan bakteri baru.
Persoalan-persoalan bisa saja mendorong manusia untuk hijrah ke planet lain mencari tempat lain di luar Bumi. Pada dekade terakhir, cikal bakal manusia menjelajah angkasa mulai nampak dengan hadirnya gagasan misi manusia ke Mars di abad ke-21, dan rintisan wisata ke luar angkasa oleh para manusia berkantong tebal.
Namun, semua ini masih sebatas proyeksi, yang bisa saja terealisasi atau sebaliknya. Pada kurun waktu 1960-1999, populasi manusia memang sempat naik dua kali lipat, dan lompatan besar ini diperkirakan akan sulit terulang lagi di masa depan.
Membatasi populasi manusia barangkali sebuah pilihan. Dan ternyata manusia secara tak sadar telah melakukannya dengan konflik dan perang yang mereka ciptakan.
“Kita punya epidemi, atau perang, atau kerusuhan, yang menghasilkan kematian yang masif,” kata peneliti demografi John Bongaarts.
Baca juga: Dampak Negatif Akibat Ledakan Populasi Dunia