Ternyata, Facebook Tidak “Sebaik” yang Kita Sangka
https://www.naviri.org/2018/04/facebook-tidak-sebaik-yang-kita-sangka.html
Naviri.Org - Saat ini, setidaknya ada dua miliar orang di dunia yang menggunakan Facebook sebagai sarana terhubung dengan orang lain, khususnya orang-orang yang dikenal di lingkungan pergaulannya. Sebagai media sosial, Facebook tampak baik, karena ia menghubungkan satu orang dengan lainnya, mengakrabkan hubungan teman yang mungkin telah lama berpisah, dan mempersatukan banyak orang dalam sebuah komunitas.
Tetapi, belakangan, terungkap bahwa Facebook ternyata tidak “sebaik” yang disangka banyak orang. Sejak kasus kebocoran data yang terkait Cambridge Analytica tersiar ke dunia, semua pandangan pun tertuju pada Facebook. Sejak itu, berbagai hal di balik Facebook mulai terungkap, dan bisa jadi cukup mengerikan. Hal itu mulai terlihat saat Mark Zuckerberg menghadap parlemen AS.
Saat dipanggil menghadap parlemen AS, Mark Zuckerberg berusaha menampilkan pendekatan Facebook terhadap data pengguna secara terbuka dan transparan.
Pertanyaan demi pertanyaan dia terus fokus pada pilihan privasi yang tersedia bagi pengguna, serta kepemilikan mereka terhadap data yang telah dibagikan, yang tidak sepenuhnya salah.
Facebook punya data karena pengguna (kebanyakan) membagikannya. Pengguna mengontrol data tersebut dan bisa meninjau atau menghapus kapan pun mereka mau (dengan beberapa pengecualian). Dan jika Anda menghapus akun Facebook, hampir semua data tersebut akan lenyap dari server Facebook dalam 90 hari.
Tidak ada pernyataan yang salah, namun kata-kata dalam kurung, menurut Verge, menunjukkan ketidaklengkapan, dan pada hari kedua dengar pendapat, para anggota dewan mulai bisa memahaminya.
Contoh paling telak diberikan Rep. Ben Lujan, yang mengonfrontasi Zuckerberg tentang ‘profil bayangan’ Facebook alias istilah untuk “pengumpulan data bukan pengguna” yang kelihatannya Zuckerberg tidak cukup familiar.
“Telah diakui bahwa anda mengumpulkan poin-poin data pada bukan pengguna Facebook,” ujar Lujan. “Jadi pertanyaan saya, dapatkah seseorang yang tidak punya akun Facebook memilih keluar dari pengumpulan data Facebook yang tidak disadarinya?”
“Setiap orang bisa memilih keluar dari setiap pengumpulan data untuk iklan, terlepas apakah mereka menggunakan layanan kami atau tidak,” jawab Zuckerberg. “Namun untuk mencegah orang-orang mengorek informasi publik, kami perlu tahu kapan seseorang secara berulang kali mengakses layanan kami.”
“Anda bilang setiap orang mengontrol datanya masing-masing, tapi Anda mengoleksi data orang-orang yang bahkan bukan pengguna Facebook, yang tidak pernah memberikan persetujuan atau perjanjian privasi, dan Anda mengambil data mereka,” lanjut Lujan. “Dan Anda mengarahkan orang-orang yang tidak mempunyai akun untuk mendaftarkan dirinya demi mendapatkan data mereka.”
Dari tanya jawab tersebut, Lujan menangkap masalah serius dari visi berbasis persetujuan Zuckerberg terhadap Facebook, yang dapat menemui konsekuensi regulasinya berbulan-bulan ke depan.
Faktanya, meskipun anda tidak pernah membuat akun Facebook, mereka tetap mempunyai pemahaman umum tentang siapa diri Anda, yang diambil dari unggahan daftar kontak, foto, atau sumber lainya.
Pengumpulan data oleh Facebook terhadap bukan pengguna membuka pertanyaan-pertanyaan baru tentang apakah sebenarnya data dan bukan data yang dicakup oleh visi Zuckerberg terkait persetujuan pengguna dan kendalinya.
Zuckerberg berulangkali mengatakan bahwa Facebook menghapus seluruh data profil jika kita memilih menghapus akun, namun bagaimana dengan data profil bayangan yang muncul sebelum kita membuat akun?
Zuckerberg juga mengutip kemampuan untuk mengunduh data Facebook kita, namun tidak hanya bukan pengguna tidak punya akses terhadap datanya, tapi piranti pengunduhan mengabaikan data yang jelas diambil dan digunakan Facebook, misalnya data analitik Pixel milik Facebook atau pun lokasi yang berasal dari ponsel.
Contoh paling konkret tentang profil bayangan berasal dari layanan “Orang-Orang yang Mungkin Anda Kenal” di Facebook, yang sempat dipelajari mendetail oleh Kashmir Hill di Gizmodo. Meskipun Anda tidak pernah membuat akun di Facebook, Anda akan muncul di daftar kontak orang-orang yang punya akun Facebook.
Ketika pengguna menghubungkan akun surelnya, atau mengirimkan teks berupa data dengan Facebook, tak terhitung jumlah non-pengguna yang diraih Facebook.
Bukannya membuang informasi tersebut, Facebook menyimpan data non-pengguna yang dilampirkan pada sesuatu yang oleh Hill disebut sebagai ‘profil bayangan’, bank informasi terpercaya yang seandainya Anda memilih untuk membuat akun Facebook, media sosial itu akan tahu siapa tepatnya yang perlu direkomendasikan sebagai teman.
Baca juga: Pengakuan Mark Zuckerberg Atas Bocornya Data Facebook