Döstädning, Cara Orang Swedia Menjemput Maut
https://www.naviri.org/2018/04/dostadning.html
Naviri.Org - Kematian adalah satu hal, tapi kapan seseorang akan mati adalah hal lain. Tidak seorang pun dari kita yang tahu kapan akan menjemput maut dan meninggalkan dunia tempat kita hidup. Sementara itu, selama hidup di dunia bertahun-tahun, kita telah mengumpulkan banyak hal—aneka barang, kenangan, pengalaman, pengetahuan, dan lain-lain.
Untuk barang-barang tak terlihat semisal kenangan dan semacamnya, mungkin tidak perlu dirisaukan. Karena ketika seseorang meninggal, maka hal-hal semacam itu akan ikut terkubur bersamanya. Namun, untuk barang-barang berwujud, semisal surat-surat, pakaian dan perlengkapan sehari-hari, tentu akan ditinggalkan. Pertanyaannya, apa yang seharusnya kita lakukan pada barang-brang tersebut, sebelum kita mati?
Banyak orang yang meninggal tanpa sempat “beres-beres” barang miliknya selama hidup di dunia. Karenanya, setelah dia mati, keluarganyalah yang kemudian membereskan barang-barang itu.
Terkait hal tersebut, orang-orang Swedia punya kebiasaan bagus yang bisa jadi layak ditiru, yaitu döstädning. Dalam bahasa Inggris, döstädning disebut death cleaning atau pembersihan kematian, jelang datangnya ajal. Secara mudah, döstädning adalah persiapan sebelum ajal menjemput.
Döstädning dilakukan dengan menangani barang-barang peninggalan sebelum kematian datang. Hal ini dilakukan demi mengurangi tugas keluarga atau kerabat untuk membersihkan barang-barang yang ditinggalkan.
Dalam konsep döstädning, seseorang harus merefleksikan pertanyaan, “apakah seseorang akan senang jika saya menyimpan ini?” Sehingga ia bisa mengambil keputusan yang tepat dalam memperlakukan barang-barang peninggalannya.
Persiapan kematian dengan konsep döstädning ini juga bisa menjadi jawaban atas kecemasan terkait privasi hidup. Jika ada ketakutan akan rahasia yang tersimpan diketahui kerabat, maka barang-barang yang sekiranya penuh rahasia bisa dibakar atau dihancurkan.
Sementara bagi mereka yang merasa telah mengumpulkan terlalu banyak barang, dan dianggap bisa menghalangi perkembangan spiritual, döstädning bisa menjadi panduan praktis sebagai solusinya.
Selain itu, bagi mereka yang tidak ingin barang-barang pribadinya jatuh ke tangan yang salah, lebih baik melakukan pembersihan terlebih dulu sebelum terlambat.
Seniman Swedia, Margareta Magnusson, dalam The Gentle Art of Swedish Death Cleaning, menyebut döstädning sebagai pengejawantahan konsep minimalisme. Ia adalah bentuk kebijaksanaan orang-orang Skandinavia.
Döstädning bagi orang Swedia, "hampir seperti tindakan alamiah yang harus dilakukan," ucap Duta Besar Swedia untuk AS, Karin Olofsdotter, dikutip dari Washington Post.
Tradisi mempersiapkan kematian dengan döstädning, menurut Olofdotter, adalah produk alami masyarakat yang memberi penghargaan tentang hidup mandiri, bertanggung jawab, dan penuh pertimbangan.
Dengan tidak menyusahkan orang lain, pembersihan kematian ala döstädning dianggap sebagai cara yang gagah berani dalam menyambut kematian.
Betapa tidak, sementara pikiran akan mati merayap, kita harus tegar dan bijak memilah barang-barang peninggalan. Benda-benda yang memiliki kenangan dan sejarahnya dalam kehidupan kita harus ditentukan nasibnya: disimpan, diwariskan, atau dihancurkan.
Baca juga: Death Doula, Pendamping Dalam Menghadapi Kematian