Bahaya Tak Terbayangkan dari Mobil Listrik
https://www.naviri.org/2018/04/bahaya-mobil-listrik.html
Naviri.Org - Semula, kehadiran mobil listrik disambut dengan positif, karena dinilai memiliki banyak kelebihan dibanding mobil konvensional yang menggunakan bahan bakar minyak. Mobil listrik mampu memberi solusi atas kelangkaan bahan bakar minyak, mampu menurunkan tingkat polusi di jalanan, juga dapat mengurangi tingkat kebisingan karena mobil listrik tidak mengeluarkan suara sama sekali.
Tetapi, belakangan, kelebihan yang dimiliki mobil listrik justru menimbulkan bahaya lain, khususnya karena tidak adanya suara mobil. Pada mobil konvensional, kita tahu, terdengar suara mesin. Ketika kebetulan kita sedang berjalan di jalan raya, dan mendengar suara mobil di belakang, kita pun secara otomatis akan berhati-hati.
Hal seperti itu tidak terjadi pada mobil listrik. Karena tidak mengeluarkan suara apa pun, orang-orang lain di jalan raya tidak tahu kalau di dekat mereka ada mobil sedang melaju.
Kenyataannya, mobil listrik saat ini diketahui telah memicu terjadinya banyak kecelakaan, khususnya di Amerika Serikat.
Sejak tahun 2009, ketika kendaraan listrik mulai banyak beroperasi di negeri Paman Sam, banyak pejalan kaki di Amerika Serikat yang mengeluhkan persoalan mobil berbasis listrik yang tidak memiliki suara ini. Mereka menganggap mobil suara menjadi sebuah ancaman yang dapat memicu kecelakaan bagi para pejalan kaki yang tidak menyadari ada kendaraan yang melintas di dekat mereka.
Banyaknya keluhan menyoal kesenyapan mobil berbasis listrik, Departemen Perhubungan Amerika Serikat akhirnya menetapkan peraturan tertulis yang mengharuskan mobil tanpa suara seperti kendraan listrik dan hibrida untuk memberikan suara terhadap kendaraan listrik yang mereka ciptakan, yang berguna sebagai peringatan bagi pejalan kaki, pengendara sepeda, maupun tunanetra.
Awalnya, aturan ini akan dirampungkan Pemerintah pada tahun 2019, meskipun sempat tertunda. Melalui peraturan yang ditetapkan, akhirnya Departemen Perhubungan mulai mengharuskan kepada seluruh produsen kendaraan untuk memikirkan perangkat apa yang mereka butuhkan untuk menciptakan bunyi di mobil listrik maupun mobil hibrida mereka. Walaupun mobil melaju dengan sangat pelan atau sekitar 30 km/jam.
Aturan itu harus mulai dijalankan oleh para produsen mobil, selambat-lambatnya pada bulan September 2020. Hal itu bertujuan untuk mengingatkan pengguna jalan lain jika ada kendaraan yang melintas di dekat mereka.
Bukan tanpa alasan, selain karena keluhan masyarakat soal bahaya mobil tanpa suara, National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) memperkirakan bahwa kendaraan listrik maupun hibrida memiliki peluang untuk menjadi pemicu kecelakaan yang persentasenya lebih tinggi 19% dibandingkan kendaraan bermesin konvensional seperti umumnya.
Setidaknya, sekitar 125.000 pejalan kaki dan pesepeda terluka setiap tahun di jalan-jalan di Amerika Serikat, seperti diwartakan Autoblog.
Kendati demikian, para elit Amerika Serikat mengharapkan melalui perangkat pemberi suara yang disematkan para produsen kendaraan ke mobil listrik mereka, dapat menmangkas sekitar 2.400 kecelakaan dan menyimpan sekitar 320 juta dolar Amerika untuk biaya medis setiap tahunnya.
Menariknya, NHTSA mengizinkan produsen mobil untuk menawarkan beberapa pilihan suara untuk mobil listrik dan hibrida mereka, yang bisa dipilih oleh para pemilik kendaraan.
Sekarang, semua tergantung dari imajinasi pembuat kendaraannya. Suara seperti apa yang akan mereka sematkan di mobil-mobil tanpa suara mereka.
Baca juga: Mobil Listrik di Indonesia, Antara Harapan dan Kenyataan