5 Tips Menghemat Kuota Internet di Ponsel
https://www.naviri.org/2018/04/5-tips-menghemat-kuota-internet-di-ponsel.html
Naviri.Org - Mayoritas orang saat ini lebih sering membuka internet di ponsel daripada di komputer atau laptop. Fenomena itu tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia. Sejak ponsel bisa digunakan untuk mengakses internet, orang lebih suka membuka internet lewat ponsel. Alasannya tentu sederhana, yaitu karena praktis dan bisa diakses di mana pun.
Karena kenyataan itu pula, para pengguna ponsel saat ini mengenal pulsa dan kuota. Pulsa digunakan untuk urusan menelepon atau berkirim pesan pendek, sementara kuota digunakan untuk mengakses internet atau aplikasi-aplikasi yang terhubung internet. Karena ponsel sekarang lebih sering digunakan untuk mengakses internet, maka penggunaan kuota pun kini berkali lipat lebih besar dibanding penggunaan pulsa.
Karena keasyikan berinternet, tidak jarang orang mengeluhkan kuota internetnya yang boros atau cepat habis. Baru kemarin mengisi kuota, sekarang sudah berkurang banyak. Jika Anda juga mengalami hal serupa, lima tips berikut ini bisa Anda coba untuk menghemat kuota internet di ponsel Anda.
1. Awasi penggunaan data
Sebelum menghemat penggunaan data, ada baiknya pengguna mengenali tipe-tipe konsumsi datanya. Apakah lebih sering habis karena media sosial, browsing, bermain game, menonton video online, atau justru karena digunakan mengunduh aplikasi.
Pengguna bisa dengan mudah mengenali hal tersebut melalui menu di masing-masing ponsel, baik sistem operasi Android, iOS, atau Windows Phone. Menu ini biasanya ada dalam bagian pengaturan. Ketika dibuka, akan menunjukkan berapa banyak data yang telah digunakan dan aplikasi apa saja yang menggunakannya.
Selain menggunakan aplikasi bawaan, ada juga aplikasi buatan pihak ketiga yang bisa dipakai menghitung konsumsi data. Misalnya, pengguna Android bisa mencoba aplikasi bernama Onavo Count untuk melacak penggunaan data.
Setelah mengetahui aplikasi apa saja yang banyak menggunakan data, tentu pengguna lebih mudah mengatur kapan menjalankan aplikasi tersebut. Misalnya, hanya membuka Path ketika terhubung dengan WiFi atau pada jam-jam tertentu ketika operator layanan komunikasi sedang memberikan bonus kuota internet.
2. Matikan update otomatis
Update otomatis membuat pengguna selalu bisa mendapatkan aplikasi terbaru tanpa harus repot. Tapi bila tak terkendali, fitur ini malah jadi jebakan yang bisa membabat habis kuota data.
Bayangkan, bila Anda sedang menggunakan layanan data dari koneksi mobile lalu tanpa disadari ada sejumlah aplikasi yang otomatis diperbarui. Satu aplikasi tersebut katakanlah berukuran 30 MB. Ketika pemutakhiran otomatis terjadi pada lima aplikasi dengan ukuran serupa saja sudah 150 MB yang hilang dari kuota data.
Sebaiknya, pengguna mematikan saja fitur ini, dan memilih opsi melakukan pembaruan aplikasi secara manual atau otomatis hanya saat terkoneksi dengan WiFi. Tujuannya agar aplikasi, misalnya Google Play Store, tidak otomatis mengunduh pembaruan menggunakan koneksi seluler.
3. Minimalkan download aplikasi
Kurangi mengunduh aplikasi melalui koneksi seluler. Ukuran file sebuah aplikasi sebenarnya bervariasi, tidak seluruhnya berukuran besar. Namun bila Anda termasuk yang suka bermain game, perhatikan ukuran file yang diunduh. Seringkali game dengan tampilan grafis tiga dimensi memiliki file berukuran besar.
Misalnya, Contract Killer keluaran Glu Mobile, yang berukuran sekitar 295 MB. Kadangkala, setelah dipasang pun masih ada data-data pendukung lain yang mesti diunduh oleh game jenis ini. Ketika ditotal, data yang diunduh pun bisa hampir mencapai 1 GB. Jumlah sebesar ini tentu saja akan memakan banyak kuota data, apalagi jika sering dilakukan.
Bila harus mengunduh game seperti ini, sebaiknya mencari koneksi WiFi gratis atau lakukan saat Anda berada di lokasi-lokasi tertentu yang memang menawarkan WiFi. Alternatif lain untuk menghemat, cobalah mengunduh aplikasi tersebut saat operator yang digunakan memberikan bonus kuota.
Aplikasi lain, seperti Facebook, Instagram atau Path, biasanya berukuran kecil ketika pertama kali diunduh. Namun konsumsi datanya bisa membesar saat digunakan. Path, misalnya, bisa mengonsumsi ratusan megabyte kuota data untuk menampilkan linimasanya yang berjejal dengan foto.
Bila masalah terbesar dalam kuota data Anda adalah soal aplikasi jejaring sosial seperti itu, cobalah mengatur waktu penggunaan aplikasi tersebut. Misalnya dengan mengurangi unggahan foto, mengurangi refresh linimasa aplikasi, hingga hanya membukanya saat terhubung dengan WiFi.
4. Pintar menonton video online
Menonton video di YouTube ketika sedang di perjalanan memang menyenangkan, tapi jangan kaget bila ini membuat kuota data cepat habis. Streaming video adalah salah satu layanan yang membutuhkan data dalam jumlah besar.
Bila ingin menghemat kuota data Anda, sebaiknya hindari menonton streaming video menggunakan koneksi seluler. Alternatif lain, menonton streaming atau mengunduh video yang diinginkan ketika terhubung ke WiFi gratis. Jika memang harus menonton via koneksi seluler, dapat diakali dengan menurunkan kualitas video. Biasanya pada YouTube terdapat pilihan antara 270p hingga 1080p. Semakin rendah kualitasnya, ukuran data yang dibutuhkan per detik pun semakin kecil.
Alternatif lain, YouTube punya fitur baru yang bikin penggunanya bisa menonton video offline. Nah, dengan memanfaatkan fitur ini, Anda bisa mengunduh video YouTube yang diinginkan saat ada koneksi WiFi, lalu menontonnya di waktu lain. Tapi perlu dicatat bahwa tidak semua video bisa diunduh ke dalam versi offline.
5. Kompresi data di browser
Sejumlah peramban atau browser memiliki fitur bawaan yang otomatis memampatkan data. Fitur ini sangat berguna untuk mereka yang sering menjelajah internet menggunakan ponsel.
Peramban yang memiliki fitur ini, antara lain adalah Chrome dan Opera Mini. Keduanya menggunakan server mereka sendiri untuk mengompres data situs yang dikunjungi pengguna, lalu mengirimkannya dalam bentuk data yang sudah diperkecil.
Baca juga: Notifikasi Ponsel, Hal Sepele yang Merusak Ketenangan