Mengenal Tren “Mukbang” Asal Korea
https://www.naviri.org/2018/03/tren-mukbang-asal-korea.html
Naviri.Org - Pernah mendengar istilah “mukbang”? Mukbang adalah “acara makan-makan” yang dilakukan sendirian, namun dalam porsi besar seperti untuk beberapa orang. Mukbang populer di internet, khususnya di AfreecaTV dan YouTube, kira-kira sejak 2009. Anda bisa menemukannya dengan kata kunci “BJ” (Broadcast Jockeys), gelar pelaku mukbang yang memperoleh pendapatannya dari donasi para penggemar.
Secara etimologis, mukbang berasal dari bahasa Korea yang bisa dipenggal menjadi “meokneun” yang berarti makan, dan “bangsong” yang berarti siaran.
Mukbang berbeda dengan vlog berisi aktivitas makan pada umumnya. Seperti yang disebut tadi, porsi yang dimakan para BJ melampaui porsi orang normal. Sekali duduk, para BJ bisa menghabiskan empat piring penuh ayam goreng, misalnya. Mereka kerap memakan menu khas Korea, tapi pada perkembangannya juga melibatkan menu-menu Eropa seperti pizza, hamburger, roti isi, menu yang berasal dari daging-dagingan, dan lain sebagainya.
Porsi yang amat besar dan reaksi nikmat saat makan tanpa ada jeda (durasi video mukbang bisa mencapai lebih dari satu jam) adalah jualan utama mengapa mukbang menjadi sangat populer. Ada yang mengkategorikan aktivitas itu sebagai “food porn.”
Para penonton mukbang juga terkesima dengan BJ yang tetap memiliki penampilan rupawan. Kemudian, diketahui bahwa sebagian dari mereka menghabiskan waktunya untuk berolahraga di gym saat sedang off air, atau punya metabolisme tubuh yang tak normal, alias perutnya bisa menerima porsi makanan yang berlebihan tanpa terkena penyakit.
Salah satu BJ dengan donasi tertinggi saat ini, The Diva, pernah berkata kepada CNN bahwa para penggemarnya, yang terhubung lewat sebuah ruang dialog maya, sangat suka melihatnya makan, sebab ia terlihat amat menikmati makanannya, dan akhirnya membuat segala yang di depan meja terlihat makin nikmat.
“Banyak dari penontonku sedang dalam program diet, dan mereka menjalaninya sambil melihat mukbang. Dengan menonton saja sudah kenyang, demikian kira-kira. Atau kadang-kadang mereka adalah pasien di rumah sakit yang hanya diberi makanan terbatas, sehingga untuk memuaskan diri, mereka pun melihat siaran makanku,” jelas perempuan dengan nama asli Park Seo-Yeon itu.
Dua tahun lalu, Diva mengaku mendapat penghasilan sekira $9.300 (Rp123 juta) per bulan hanya dari siaran mukbang. Namun, pengeluaran untuk membeli makanan dengan porsi super besar juga lumayan. Ia harus merogoh kocek rata-rata sebesar $3.000 (Rp40 juta) per bulan. Hal ini wajar mengingat makanan yang disantap mesti bervariasi atau bukan makanan harian warga Korea pada umumnya.
Barangkali muncul pemikiran bahwa pihak yang paling iri dengan metabolisme ajaib Diva maupun BJ perempuan lain adalah golongan perempuan itu sendiri. Pada kenyataannya, sebagian besar penggemar Diva ternyata kaum Hawa. Perbandingannya dengan kaum Adam kira-kira 60:40. Merekalah yang terkadang mengirim makanan untuk acara mukbang, tak melulu transfer uang.
“Salah satu komentar terbaik yang pernah kudapatkan datang dari seorang penonton yang berkata bahwa dirinya bisa membebaskan diri dari penyakit anorexia dengan menontonku makan. Itu sangat berarti untuknya,” ungkap Diva.
Namun, tak semua orang secara biologis maupun gaya hidup mampu melaksanakan mukbang. Saran dari sejumlah ahli kesehatan adalah tahu diri: siapa penonton, siapa BJ. Jangan terbalik. Sebab, di balik porsi makan yang banyak dan tanpa prosedur aman, ada risiko penyakit yang mengintai, mulai dari diabetes, penyakit jantung, kolesterol, dan lain sebagainya.
Baca juga: Mengapa Orang-orang Suka Nonton Mukbang?