Mengapa Ada Orang Tua Tega Membunuh Anaknya
https://www.naviri.org/2018/03/orang-tua-membunuh-anak.html
Naviri.Org - Orang tua sering kali dicitrakan sebagai orang yang baik, khususnya kepada anak, sosok-sosok yang berjuang dan bekerja keras demi anak-anaknya, sehingga anak-anak wajib menghormati mereka. Sejak kecil, kita diberitahu kenyataan itu, dan bisa jadi orang tua kita memang sosok-sosok baik yang memang layak dihormati.
Namun, ternyata, tidak semua orang tua pasti seperti itu. Di antara banyak orang tua yang benar-benar baik, ada pula orang tua yang jahat atau melakukan tindakan-tindakan buruk kepada anaknya. Tindakan buruk itu bisa penganiayaan, baik fisik maupun psikis, sampai pembunuhan.
Umumnya, kasus-kasus kejahatan yang dilakukan orang tua kepada anak mulai menjadi berita ketika si anak terbunuh. Padahal, bisa jadi, di luar itu ada banyak kejahatan lain yang dilakukan orang tua kepada anak. Namun tidak sempat terpublikasi karena si anak masih hidup, meski mungkin terluka dan tersiksa.
Pertanyaannya, mengapa ada orang tua tega membunuh anak kandungnya sendiri? Pertanyaan itu, sejauh ini, belum mendapat jawaban yang memuaskan.
Seperti yang diungkapkan dokter Sara G.West, seorang asisten dosen psikiatri di Case Western Reserve University School of Medicine di Ohio, Amerika Serikat, penyebab pembunuhan yang dilakukan orang tua terhadap anak sangat beragam.
Dikutip dari CNN, Sara mengatakan bahwa masalah gender anak, cacat pada anak, masalah ekonomi, maupun ayah yang tidak jelas, merupakan beberapa alasan yang dilontarkan para orang tua tersebut.
Di Amerika Serikat, sebuah laporan penelitian yang dipublikasikan di jurnal Forensic Science International pada tahun 2014, menyebutkan selama tiga dekade (antara tahun 1976 dan 2007) ditemukan sebanyak 500 kasus pembunuhan anak (oleh orang tua) setiap tahunnya. Dari jumlah tersebut, sebanyak 72 persen korban anak-anak berusia enam tahun ke bawah, dan sepertiga dari korban anak-anak itu bayi berusia di bawah satu tahun.
Dokter Timothy Mariano, salah seorang peneliti dari Brown University, mengatakan bahwa riset ini dapat mengidentifikasikan pola yang pasti yang menyebabkan terjadinya pembunuhan anak oleh orang tua mereka. Dan diharapkan dapat membantu pencegahannya.
Sementara itu, dokter Phillip Resnick, direktur psikiatri forensik di Case Western, dalam wawancaranya dengan Time, menjelaskan bahwa dirinya telah menerbitkan sebuah artikel yang sangat berpengaruh pada tahun 1969, untuk mengidentifikasikan lima alasan terjadinya pembunuhan, berdasarkan motif pelaku.
Kelima alasan tersebut adalah;
1. Altruisme, di mana orang tua merasa apa yang dilakukannya ini demi kepentingan terbaik anaknya. Dan dengan membunuh anaknya, maka mereka merasa telah menolong anak-anaknya terbebas dari dunia yang kejam.
2. Gangguan mental atau psikosis akut. Misalnya, orang tua membunuh anaknya karena menganggap anak tersebut kerasukan setan.
3. Anak yang tidak diinginkan, biasanya korban perkosaan, kawin paksa maupun akibat pergaulan bebas.
4. Tidak sengaja, sering kali kematian anak disebabkan karena siksaan fisik yang dilakukan orang tua terhadap anaknya.
5. Balas dendam atau kesal terhadap pasangan, alasan membalas dengan atau kesal dengan pasangan juga merupakan faktor penyebab terjadinya pembunuhan anak oleh orang tua.
Baca juga: Cara Mudah Mengenali Psikopat Dalam 30 Detik