Studi Terkait Mendengarkan Musik Saat Mengemudi
https://www.naviri.org/2018/03/mendengarkan-musik-saat-mengemudi.html
Naviri.Org - Mendengarkan musik saat mengemudi sedang menjadi polemik dan perbincangan banyak orang, akhir-akhir ini, setelah muncul kabar bahwa polisi akan menindak pengemudi kendaraan yang kedapatan mendengarkan musik atau merokok. Pasalnya, menurut kabar yang beredar, merokok atau mendengarkan musik bisa membuat pengemudi kehilangan konsentrasi mengemudi, sehingga dapat membahayakan orang lain.
Belakangan, kabar itu ditepis oleh Kepala Korps Lalu Lintas Polri, Brigadir Jenderal Royke Lumowa. Ia menegaskan, ancaman pidana tak bisa diberikan kepada pengendara yang mendengarkan musik atau merokok. "Tidak ada aturan seperti itu di UU 22/2009," ujar Royke kepada media.
Terkait hal itu, apakah memang benar mendengarkan musik saat mengemudi dapat menurunkan konsentrasi pengemudi kendaraan? Mari kita lihat studi-studi yang pernah meneliti soal ini.
Pengaruh musik terhadap emosi pengemudi sudah banyak dibahas banyak ilmuwan. Misalnya oleh van der Zwaag MD dkk dalam artikel The Influence of Music on Mood and Performance While Driving (2012). Ahli genetika klinis yang mengkhususkan diri pada kardiomiopati ini menyebut ada relasi positif antara mendengarkan musik dan suasana hati.
"Studi ini menunjukkan bahwa mendengarkan musik dapat berdampak positif pada suasana hati saat mengemudi, yang pada gilirannya bisa menciptakan perilaku berkendara yang aman," tulis van der Zwaag MD dkk dalam abstrak, dikutip dari US National Library of Medicine National Institutes of Health.
Selain memengaruhi suasana hati pengendara, musik juga berdampak pada pernapasan. Kegiatan mendengarkan musik akan membuat tingkat pernapasan lebih "rendah".
Hasil serupa ditemukan dalam riset psikolog Ayça Berfu Ünal. Dalam artikel Listening to Music While Driving Has Very Little Effect on Driving Performance, Study Suggests (2013), disebutkan bahwa tidak ada dampak signifikan yang ditimbulkan musik terhadap pengemudi. Bahkan kegiatan mendengarkan musik bisa membuat pengendara semakin fokus saat menempuh jalan yang panjang dan lurus. Dua riset ini menunjukkan bahwa mendengarkan musik justru baik bagi pengendara.
Namun temuan yang agak berbeda dikemukakan Warren Brodsky, director of music psychology di Department of the Arts Ben-Gurion University, Israel. Ia mengatakan faktor yang menentukan baik buruknya mendengarkan musik ketika berkendara adalah apakah memiliki hubungan emosional dengan yang mendengarkan atau tidak. Sebuah lagu, apapun genre-nya, selama memiliki kaitan emosional dengan pengemudi dapat menyebabkan hilang fokus.
Brodsky mengatakan jalan tengah dari itu bukanlah melarang sama sekali pengendara mendengarkan musik. Ia menyarankan agar musik yang diputar tanpa lirik dengan irama dan tempo yang stabil.
"Musik seperti itu memungkinkan kita untuk tetap di tingkat emosional tertentu tanpa terganggu," katanya.
Jadi, secara hukum tak ada aturan yang melarang aktivitas mendengarkan musik saat berkendara. Namun, apapun tindakan yang di luar kegiatan mengemudi, sebaiknya tetap perlu diwaspadai sebagai risiko berkendara, apalagi sudah mengurangi fokus kegiatan berkendara.
Baca juga: Lingkaran Setan Kemacetan di Jalan Raya