Sejarah dan Asal Usul Lampu Lalu Lintas
https://www.naviri.org/2018/03/lampu-lalu-lintas.html
Naviri.Org - Lampu lalu lintas adalah lampu yang diletakkan di persimpangan jalan—biasanya di perempatan jalan—khususnya yang dilalui banyak kendaraan. Saat ini, nyaris semua perempatan jalan di mana pun telah dilengkapi lampu lalu lintas. Bentuknya, seperti yang biasa kita lihat, berupa tiang yang dilengkapi lampu merah, hijau, dan kuning.
Bagi kita yang hidup di zaman sekarang, lampu lalu lintas tentu saja tidak istimewa. Karena sejak kecil, bahkan sebelum kita lahir, lampu lalu lintas sudah ada. Karenanya, ketika kini sudah dewasa dan harus menghadapi lalu lintas setiap saat di jalan raya, kita pun tidak menganggapnya istimewa. Namun, pernahkah kita bertanya-tanya, sejak kapan dunia mengenal lampu lalu lintas? Dan siapa pencipta lampu tersebut?
Sejarah dan asal usul lampu lalu lintas berawal dari London, Inggris, tepatnya pada tahun 1868.
Pada masa itu, lalu lintas di London sudah sangat semrawut. Mobil, sepeda motor, kereta kuda, sampai orang-orang yang berjalan kaki, semuanya bersatu di jalan raya, dan menciptakan kemacetan luar biasa. Mengatasi hal semacam itu, petugas pengatur lalu lintas sering kali kerepotan.
Lalu, pada 1868, lampu lalu lintas pertama diperkenalkan untuk mengatur persimpangan jalan. Lampu lalu lintas dipasang di dekat gedung parlemen Inggris, di Westminster. Mengatur persimpangan jalan antara Great George Street dan Bridge Street.
Bentuk lampu lalu lintas saat itu tentu berbeda jauh dibandingkan dengan lampu-lampu lalu lintas masa kini. Lampu lalu lintas itu berbentuk serupa petugas yang berdiri tegak setinggi 20 kaki, dan memberi aba-aba dengan “tangannya.”
Tangan atau rentangan besi 90 derajat dengan lampu merah menyala, artinya berhenti. Rentangan besi 45 derajat dengan lampu hijau menyala, artinya jalan. Kala itu belum dikenal lampu kuning. Lampu lalu lintas itu bekerja dengan memanfaatkan bensin untuk menggerakkan secara mekanik.
Lampu lalu lintas pertama tersebut diciptakan oleh John Peake Knight, seorang insinyur, dan juga manajer kereta api. Dikutip dari BBC, ia pernah bekerja merancang sistem persinyalan jaringan kereta api di Inggris. Dari pengalamannya di perkeretaapian, pada 1865 ia masuk menjadi komisioner Polisi London. Lalu Knight mencoba menerapkan sistem persinyalan kereta api ke jalan raya.
Lampu lalu lintas modern baru muncul 46 tahun kemudian. Diane Bailey, dalam bukunya, berjudul “How the Automobile Changed History”, mengatakan bahwa sebuah persimpangan jalan antara Euclid Avenue dan East 105th Street di Cleveland, Ohio, Amerika Serikat, pada 1914, adalah tempat lampu lalu lintas modern pertama hadir di dunia.
Ini dilakukan selepas makin maraknya jumlah kendaraan di AS. Semenjak dua tahun selepas pemasangan lampu lalu lintas di East 105th Street, pemerintah mengimplementasikan sebuah produk hukum bernama Federal Aid Road Act, guna meningkatkan kualitas jalan-jalan di AS.
Kelengkapan lampu lalu lintas modern saat itu mulai mendekati apa yang kita lihat saat ini. Ada penambahan warna kuning di lampu lalu lintas modern. Penambahan warna kuning dilakukan selepas yang penggagas khawatir dengan jumlah kendaraan yang semakin banyak, seusai perang dunia pertama. Sinyal merah dan hijau, tak memberikan tanda bagi pengendara untuk “berhati-hati.”
Penciptanya adalah Garret Morgan, seorang teknisi yang tinggal di Cleveland, Cuyahoga, Ohio. Meskipun ciptaannya diterapkan pada 1914, ia baru memperoleh paten dengan nomor “US1475024 A” pada 20 November 1923. Mengutip laman resmi US Patent and Trademark Office, paten tersebut kemudian dibeli oleh General Electric (GE) dengan harga $40 ribu.
Perkembangan teknologi yang semakin dibarengi tumbuhnya jumlah kendaraan, membuat teknologi lampu lalu lintas juga mengalami perubahan. Paten berjudul “Smart Traffic Signal” dengan nomor “US 6989766 B2” ciptaan sebuah tim dari IBM, mencoba melakukan terobosan baru.
Lampu lalu lintas pintar bikinan IBM itu dirancang untuk dapat mengirimkan data pada kendaraan yang telah lebih dahulu dipasangi receiver. Data-data yang dikirimkan berupa lokasi serta status lalu lintas secara waktu riil. Nantinya, data yang dikirimkan lampu lalu lintas pintar ditampilkan dalam bentuk data visual maupun audio di kendaraan.
Alat ini akan memberikan peringatan bagi para pengendara yang menerima pesan, seperti laju kecepatan yang dianjurkan. Para pengendara akan dapat mengoptimalkan perjalanan, setidaknya menghindari gaya berkendara dengan “stop and go”, terutama di persimpangan jalan. Lampu lalu lintas pintar buatan IBM tersebut akan mampu mendukung kehadiran mobil swakemudi, seperti Google Waymo maupun Uber.
Pada akhirnya, teknologi lampu lalu lintas berkembang tak hanya memberikan "lampu hijau" sebagai solusi kemacetan di awal kemunculannya, tapi mencoba menjawab perkembangan teknologi kendaraan. Kendaraan yang sejak awal menjadi biang kemacetan di jalan.
Baca juga: Lingkaran Setan Kemacetan di Jalan Raya