Sejarah dan Asal Usul Coca-Cola
https://www.naviri.org/2018/03/coca-cola.html
Naviri.Org - Jika orang diminta menyebutkan nama minuman ringan yang ia kenal, kemungkinan besar ia akan menyebut Coca-Cola. Wajar, karena kenyataannya memang Coca-Cola sangat terkenal sebagai minuman ringan yang bisa ditemukan di mana pun. Lebih dari itu, Coca-Cola juga bisa dibilang sebagai pelopor industri minuman ringan di dunia. Usia Coca-Cola saat ini sudah mencapai lebih dari satu abad, tepatnya 130 tahun.
Selama 130 tahun, Coca-Cola diproduksi dan dikonsumsi jutaan orang di berbagai negara di dunia. Tua muda, pria wanita, nyaris semuanya mengonsumsi Coca-Cola, atau setidaknya mengenal minuman tersebut. Sementara iklan-iklan Coca-Cola yang massif menjadikan orang selalu ingat dengannya.
Sebagai minuman yang terkenal, bagaimana sebenarnya sejarah dan asal usul Coca-Cola? Bagaimana ia bisa menjadi minuman paling populer di dunia?
Untuk tahu bagaimana sejarah dan asal usul Coca-Cola, kita harus menyebut nama John Pemberton, karena dialah sang pencipta Coca-Cola.
John Pemberton adalah veteran Perang Sipil Amerika dari kubu Konfederasi alias pihak yang kalah. Kehidupan Pemberton kemudian memburuk karena kecanduan morfin. Morfin kerap dipakai untuk meringankan sakit selama perang, atau kadang dijadikan bahan campuran untuk obat.
Berkaca pada kondisinya sendiri, Pemberton kemudian meracik obat pribadi sekaligus mencoba bisnis farmasi. Sayang, bisnisnya gagal melulu. Kemudian ia menyadari bahwa orang-orang AS di akhir abad 19 menyenangi minuman soda. Ia lalu meracik resep minuman ringannya sendiri di laboratorium pribadinya, Pemberton's Eagle Drug and Chemical House, di Columbus, Georgina. Resep pertamanya berbentuk minuman anggur dengan campuran koka.
Anggur Koka Perancis buatannya itu kemudian ia daftarkan secara resmi pada tahun 1885. Pada tahun 1886 muncul larangan menjual minuman beralkohol jenis anggur koka, dari pemerintah Atlanta dan Fulton. Pemberton mengakalinya dengan menghilangkan kandungan alkohol dari minuman buatannya, lalu mencampur air berkarbonisasi dengan sari kacang kola (yang jadi sumber kafein) dengan daun koka.
Pemberton menamai resep tersebut Coca-Cola. Sebagaimana dicatat World of Coca-Cola, Frank M. Robinson, mitra dan pemegang buku catatan bisnis Pemberton, juga punya kredit atas penamaan Coca-Cola. Ia merancang merek dagang yang masih digunakan hingga hari ini.
Jacob's Pharmacy di Georgia, Atlanta, jadi toko pertama yang mau menjual Coca-Cola yang awalnya dipromosikan sebagai obat seharga lima sen per gelas, dan pengunjung bisa mendapatkannya di bagian penjualan soda atau yang dikenal dengan air mancur soda (soda fountains). Tak butuh waktu lama bagi Coca-Cola untuk meraih popularitas, sebab saat itu ada kepercayaan bahwa air berkarbonisasi dinilai baik untuk kesehatan.
Pemberton mengklaim bahwa produknya bisa menyembuhkan banyak penyakit seperti impotensi, sakit kepala, gangguan saraf, dan gangguan pencernaan—meski dikabarkan tak menyertakan sumber penelitian yang benar-benar valid dan independen. Pemberton juga mengkalim candu morfinnya bisa sembuh karena mengonsumsi Coca-Cola. Iklan pertama untuk minuman tersebut ditayangkan pada 29 Mei 1886 di Jurnal Atlanta.
Pemberton meninggal pada tahun 1888, dua tahun usai penemuan Coca-Cola. Saham perusahaannya dijual ke beberapa orang, paling banyak jatuh ke tangan Asa G. Candler. Empat tahun berselang, Candler mendirikan The Coca-Cola Company (perusahaan yang dikenal hingga kini). Candler berjasa mengubah cita rasa Coca-Cola jadi lebih nikmat dan mulai berupaya untuk mengganti citranya dari minuman obat menjadi minuman ringan biasa yang menyegarkan.
Coca-Cola memulai pembotolan produknya sejak 1891, sementara dalam bentuk kaleng pertama kali muncul pada tahun 1955. Pada tahun yang dikenal sebagai era kelahiran rock and roll itu, bisnis Coca-Cola telah berkembang dengan pesat, dan jangkauan distribusinya menjangkau banyak wilayah di Amerika Serikat.
Abad 20 adalah masa keemasan perusahaan tersebut, hingga bisa menjangkau pasar luar negeri. Terhitung sejak 2013, Coca-Cola telah memasarkan produknya di lebih dari 200 negara, dan orang-orang sedunia kini mengonsumsi sedikitnya 1,9 miliar porsi Coca-Cola dari segala varian tiap harinya. Berdasarkan studi Interbrand, Coca-Cola konsisten menempati posisi ketiga dalam daftar merek global paling berharga selama tiga tahun berturut-turut (2014-2016).
Coca-Cola kini menjadi perusahaan minuman ringan paling populer sedunia. Pesaing utamanya, Pepsi, selalu keteteran saat menghadapi kedigdayaan Coca-Cola di pasar internasional. Perusahaan telah berkembang sedemikian rupa dan telah menelurkan kurang lebih 160 jenis produk. Pencapaian yang membuat Forbes mendaulat Coca-Cola sebagai salah satu perusahaan dunia paling inovatif.
Baca juga: Polemik Coca-Cola di Tengah Isu Kesehatan