Asal Usul Penemuan Alat Pemotong Kuku di Dunia
https://www.naviri.org/2018/03/alat-pemotong-kuku.html
Naviri.Org - Kuku tangan dan kuku jari kita terus tumbuh dari waktu ke waktu. Ketika kuku-kuku itu makin panjang, kita pun terpikir untuk memotongnya, sehingga lebih rapi dan lebih mudah dibersihkan. Dalam hal itu, kita membutuhkan alat yang bisa digunakan untuk memotong kuku dengan mudah. Sebagian orang mengunakan gunting kecil untuk memotong kuku, sebagian lain menggunakan alat khusus yang memang ditujukan untuk memotong kuku.
Saat ini, alat pemotong kuku tentu bukan barang aneh, karena nyaris setiap rumah memiliki alat tersebut sebagai sarana untuk kebutuhan memotong kuku sewaktu-waktu. Namun, pernahkah kita bertanya-tanya, siapa penemu alat pemotong kuku, dan bagaimana kisah serta asal usulnya?
Penemu alat pemotong kuku adalah Roy Martin. Roy Martin yang disebut di sini bukan aktor Indonesia yang terkenal itu, melainkan pria asal Maine, AS, dan pensiunan Air Force and National Guard. Ketika berusia 74 tahun, Roy Martin merasa kesulitan memotong kuku kakinya, karena menderita artritis.
Akhirnya, untuk melakukan perawatan rutin berupa pemotongan kuku kaki, ia mesti menaruh penopang kaki supaya tangannya bisa menjangkau jari-jari kakinya. Itu pun masih menimbulkan nyeri bagi Martin.
Dia pun lalu memutar otak. Dikumpulkannya sejumlah perkakas, mata pisau, dan tongkat, lantas ia melakukan beberapa kali eksperimen untuk menciptakan pemotong kuku kaki dengan pegangan panjang. Usahanya membuahkan hasil. Ia sukses membuat pemotong kuku kaki yang dapat digunakannya dalam posisi duduk.
Dilihatnya lagi benda kreasinya. Kemudian, ia berpikir, “Benda ini sederhana, sih. Tidak terlalu rumit atau imajinatif. Tapi desainnya lumayan unik untuk dipatenkan.” Menurutnya, pemotong kuku kaki tersebut cukup berguna dan nyaman dipakai bagi orang-orang seperti dirinya. Maret 2004, Martin mengajukan paten untuk pemotong kuku kakinya, dan setahun kemudian ia mengantongi tanda hak cipta dari USPTO, kantor paten dan merek dagang Amerika Serikat.
Setelah itu, Martin mulai menjajal mengontak beberapa perusahaan besar untuk menawarkan penemuannya. Namun malang, tawarannya hanya dipandang sebelah mata. Perusahaan-perusahaan yang dia sambangi lebih senang memperkenalkan benda yang diproduksi dari laboratorium mereka sendiri.
Kendati tidak ada perusahan yang berminat terhadap pemotong kuku kaki Martin, bukan berarti benda ini berakhir di rumahnya saja. Perwakilan dari Advance Manufacturing Center—yang kerap mendukung produk-produk buatan warga lokal Maine—tertarik pada pemotong kuku Martin. Mereka kemudian bekerja sama dengan mahasiswa-mahasiswa University of Maine untuk mengembangkan dan menawarkan penemuan Martin kepada manufaktur-manufaktur rekanan mereka.
Kisah Martin ini dituangkan Steve Greenberg dalam buku Gadget Nation: A Journey Through the Eccentric World of Invention (2008). Bukan hanya Martin saja yang pernah tercatat mematenkan produk pemotong kuku.
Tahun 1875, Valentine Fogerty dari Massachusetts mematenkan pemotong kuku temuannya ke lembaga yang sama dengan yang dituju Martin. Enam tahun berselang, giliran Eugene Heim dan Oelestin Matz yang mendaftarkan pemotong kuku mereka ke USPTO. Yang membedakan temuan-temuan orang-orang ini tentu saja desain dan cara kerja masing-masing.
Baca juga: Sejarah dan Asal Usul Lahirnya Bola Basket