Membincang Adegan Seks Dalam Film-film Hollywood
https://www.naviri.org/2018/03/adegan-seks-dalam-film.html
Naviri.Org - Ada banyak film yang di dalamnya menyelipkan adegan seks. Bahkan nyaris semua film dihiasi adegan seks, khususnya untuk film-film yang ditujukan untuk 18 atau 21 tahun ke atas. Namun, jika kita perhatikan, adegan-adegan seks yang muncul dalam film itu umumnya dilakukan oleh aktor dan aktris yang masih mudah. Sangat jarang kita menemukan ada pasangan tua (usianya di atas 60) yang ditampilkan melakukan adegan seks di layar film.
Hal semacam itu terjadi dalam film produksi mana saja, termasuk Hollywood. Tampaknya, ada semacam tabu yang menjadikan hal itu tidak mungkin dilakukan. Mengapa fenomena semacam itu bisa terjadi?
Dalam salah satu film berjudul 45 Years, ada adegan seperti ini: Sepasang suami istri menghadapi masalah ketika ada kabar bahwa mantan kekasih sang suami muncul lagi tiba-tiba. Untuk melupakan masalah ini, mereka mengobrol dan minum anggur. Ketika mereka kemudian naik ke kamar, sang suami mengusulkan agar mereka bermain cinta, yang sudah lama tidak mereka lakukan. Adegan seks kemudian muncul.
Skenario film 45 Years berasal dari film baru yang disutradarai oleh Andrew Haigh. Para bintang film itu memenangkan penghargaan Silver Bear di Festival Film Berlin. Yang membuat adegan seks di film itu tidak biasa adalah karena pasangan di film itu, yang diperankan oleh Charlotte Rampling dan Tom Courtenay, sudah berusia di antara akhir 60-an dan awal 70-an tahun.
Adegan ini “sangat penting bagi film ini,” kata Andrew Haigh. “Tetapi lucu juga ketika menonton film ini dalam kesenyapan yang terasa ganjil, karena para penonton berpikir bahwa saat tokoh Kate yang dimainkan Charlotte menutup pintu, maka adegan itu berakhir begitu saja. Namun, tidak, kami meneruskannya. Konsep bahwa saat kita bertambah tua kita tidak lagi memiliki hasrat seksual, menurut saya—seorang pria berusia 42 tahun—adalah hal yang menyedihkan.”
Adegan itulah yang membuat 45 Years berbeda. Biasanya jika menyangkut kebiasaan di kamar tidur para pensiunan, para pembuat film cenderung menutup pintu. Sampai beberapa tahun lalu, film arus utama yang menceritakan hubungan di antara orang tua sangatlah jarang. Namun kemudian muncul film Amour karya Michel Haneke yang memenangkan Oscar dan Palme d’Or di tahun 2012.
Pada saat yang sama, ada juga film yang disukai banyak orang, seperti The Best Exotic Marigold Hotel dan Quartet. Tetapi, walau cinta mungkin berkembang di antara mereka yang berusia 70-an, kamera tidak pernah memperlihatkan adanya hubungan seks. Pesan yang ada bahwa hubungan seks tidaklah mungkin.
“45 Years adalah film yang bagus dan memperlihatkan pasangan usia lanjut sebagai individu yang menarik, terlibat dengan dunia, dengan kehidupan sosial yang aktif, jadi mereka juga mungkin memiliki kehidupan seks yang aktif,” kata Wendy Mitchell, editor untuk majalah Screen International. “Sangatlah penting bahwa adegan seksnya realistis, tidak palsu dan tidak dibuat dengan lensa yang memperindah. Tubuh menua Tom Courtenay dengan celana dalamnya terlihat di sana. Tetapi ini juga bukan untuk jadi bahan tertawaan, itulah yang penting, karena melakukan hubungan seks pada usia lanjut bukanlah lelucon.”
Namun komedilah yang memang sering dipakai Hollywood untuk mengetengahkan cerita tentang para kekasih berusia lanjut. Film Something’s Gotta Give pada tahun 2003 memang menyertakan adegan seks antara tokoh protagonis yang dimainkan Diane Keaton dan Jack Nicholson. Tetapi tokoh yang diperankan Nicholson menjadi sasaran lelucon, karena hanya tertarik pada perempuan yang lebih muda dan harus menggunakan Viagra.
Satu film komedi lainnya, It’s Complicated (2009), mengisahkan tentang kehidupan seks yang aktif lagi di antara mantan suami istri yang sudah berpisah. Pasangan itu diperankan Meryl Streep dan Alec Baldwin. Namun adegan seksnya hampir semuanya tidak tampak di layar. Baik Baldwin maupun Streep baru berusia lima puluhan ketika membuat film ini – demikian pula Diane Keaton dalam Something’s Gotta Give: sama sekali belum tua.
Meryl Streep juga berpasangan dengan Tommy Lee Jones dalam film komedi romantis, Hope Springs (2012). Film ini bercerita tentang seorang perempuan yang mencoba menyegarkan kembali hubungan dengan suaminya dan juga kehidupan seks mereka. Tetapi, seperti biasa, sebagaimana yang dikatakan Marco Weijers, editor film di surat kabar Belanda, De Telegraaf, “kita menyukai ide bahwa kita masih bisa melakukan hubungan seks sampai usia tua, tetapi biasanya kita tidak ingin melihat mereka melakukannya.”
Mitchell menyebutkan gambaran tentang kehidupan seks di usia lanjut di layar sebagai hal yang “tabu karena begitu jarang ada”.
Andrew Haigh memiliki teori sendiri mengapa penonton dapat bereaksi terkejut, dan bahkan jijik. “Pandangan yang mengekang yang kita miliki ini berasal dari saat kita masih sangat muda, saya pikir. Hubungan pertama kita dengan orang usia lanjut biasanya dengan kakek nenek kita. Mereka sebagian besar tidak berbicara soal seks. Jadi, kita tidak paham bahwa mereka memiliki kebutuhan atau hasrat seks.”
Yang lebih mendalam dari hal ini, kata Dr Rebecca Jones, seorang pengajar di Open University di Inggris yang menekuni bidang seksualitas usia lanjut, adalah bahwa manusia memiliki apa yang disebutnya “kesalahan psikologis – yang biasanya hampir pasti disebabkan karena kita memikirkan bahwa orang tua atau kakek nenek kita melakukan hubungan seks. Kita langsung membuat asosiasi dalam pikiran dan menjauhkan diri dari hal itu.”
“Anda pikir kita pastilah lebih bijak dalam hal ini karena hampir semua dari kita akan menjadi tua suatu hari, tetapi tentunya kita juga terpengaruh oleh standar kecantikan bahwa harus muda, dan mempercayai patokan bahwa seks hanya untuk mereka yang berusia dua puluhan,” kata Jones.
Prasangka kuno
Gagasan bahwa menginginkan seks setelah melewati usia setengah baya merupakan hal yang menjijikkan sudah ada sejak zaman kuno. Aristophanes, penulis drama Yunani, telah menulis tentang ‘cougar’ (perempuan yang menyukai lelaki lebih muda) jauh sebelum Courteney Cox di film Cougar Town.
Dalam karya komedinya, The Assembly Women, pada tahun 391 Sebelum Masehi, diceritakan bahwa kaum perempuan mengambil alih parlemen Athena dan mengeluarkan dekrit bahwa jika seorang pria ingin tidur dengan perempuan yang lebih muda, maka ia harus melakukannya dengan perempuan yang lebih tua terlebih dahulu.
Geoffrey Chaucer menggambarkan stereotip yang tidak asing lagi dalam The Merchant’s Tale, salah satu bagian Canterbury Tales, tentang lelaki tua yang dengan bodoh berpikir bahwa ia bisa memuaskan istrinya yang masih muda. Cerita seperti ini masih banyak terdengar, tetapi lelaki biasanya mendapat perlakuan yang lebih baik di dunia perfilman daripada perempuan. Sean Connery (70) bermain sangat menawan sebagai objek cinta Catherine Zeta-Jones (30) dalam film Entrapment di tahun 1999.
Rasa jijik karena ditampilkannya tubuh perempuan tua yang terlihat sudah kendur dan berkeriput bisa memancing kehebohan di masyarakat, dan ini terlihat jelas dalam film Harold and Maude (1971). Film ini dibuat Hal Ashby pada puncak era budaya hippie.
Harold, seorang pemuda terobsesi yang dengan kematian, bertemu Maude yang berusia 79 tahun di pemakaman. Ia terpesona dengan semangat hidup Maude, tetapi seorang pendeta mengatakan kepadanya, “Akan jadi kesalahan besar jika saya tidak memberitahumu bahwa ide tentang … tubuh mudamu, tubuh yang masih gagah bercampur dengan tubuh yang layu... ini membuat saya ingin muntah.”
Dalam kurun waktu yang lebih baru, Anne Reid yang berusia 70 tahun membuat sejumlah orang mendelik ketika tokoh yang dimainkannya merayu Daniel Craig (aktor pemain James Bond) dalam sebuah film Inggris produksi tahun 2003, The Mother.
Tidak ada batasan usia
Clare Binns, direktur program di Picturehouse, sebuah jaringan distributor film independen di Inggris, percaya bahwa budaya tutup mulut Anglo-Saxon, yang juga merembes ke Hollywood, memiliki pengaruh. Dalam menunjukkan kehidupan seks pada usia berapa pun, “dunia film Eropa selalu lebih berani dibandingkan sinema Inggris yang terlalu sopan,” kata Binns. “Saya teringat pada Fanny Ardant di Bright Days Ahead – sebuah film tentang perempuan yang berselingkuh dengan pemuda yang 20 tahun lebih muda.”
Catherine Deneuve juga menjalin kisah cinta dengan pemuda yang jauh lebih muda dalam film keluaran tahun lalu On My Way, tetapi Marco Weijers dari De Telegraaf berpendapat bahwa perusahaan film seni Eropa pun masih tidak berani menunjukkan adegan seks yang realistis dengan menampilkan dua aktor yang berusia lanjut.
“Sutradara Jerman Andreas Dresen membuat film yang cukup eksplisit berjudul Cloud 9 yang menampilkan sepasang kekasih berusia 60 dan 70 tahunan yang diputar di festival Cannes tahun 2008. Lalu ada film dokumenter Belanda yang dirilis tahun lalu dengan judul 69: Love Sex Senior yang menampilkan orang berusia 70-an dan 80-an tahun yang masih memiliki kehidupan seks yang aktif. Hanya itu saja,” ujarnya.
Ia melanjutkan, “Namun, karena dengan menonton ini menghadapkan kita dengan realitas bahwa kita menjadi tua, perkiraan saya adalah bahwa penonton yang lebih tua pun lebih suka menonton adegan seks orang muda, ini membuat mereka lupa bahwa mereka tidak muda lagi.”
Bisakah generasi baby boomers (yang lahir antara tahun 1946-1964), yang banyak di antaranya memiliki harapan hidup yang berbeda dengan generasi sebelumnya, mengubah hal ini?
Mungkin saja – Liam Neeson dan Helen Mirren masih dipandang menarik dan cukup aktif untuk menjadi bintang film laga dalam usia 60 tahunan. Meryl Streep masih memerankan pemusik rock seksi pada usia 60-an dalam film terbarunya, Ricki and The Flash. Apakah mereka perlu tampil tanpa busana, atau menurut istilah Clare Binns “membuat film 50 Shades of Grey dengan Sigourney Weaver”, untuk membuat penonton dapat menerima tubuh yang lebih tua?
Baca juga: 100 Film Komedi Paling Mengesankan Sepanjang Masa