SM Entertainment, Cikal Bakal Lahirnya Idol Korea
https://www.naviri.org/2018/02/sm-entertainment.html
Naviri.Org - Kebangkitan industri hiburan Korea Selatan tidak bisa dilepaskan dari sosok seorang pria bernama Lee Soo-man. Dialah yang membangun, mendirikan, hingga mengembangkan SM Entertainment menjadi perusahaan raksasa yang melahirkan tak terhitung banyaknya idol Korea. Lee Soo-man pula yang ikut merevolusi industri hiburan Korea hingga bisa mendunia seperti sekarang.
Kesuksesan Lee Soo-man tidak bisa dilepaskan dari latar belakangnya yang juga seorang penyanyi dan musisi. Karenanya, bisa dibilang dia bukan orang asing di industri hiburan. Belakangan, dia bahkan mengubah wajah musik Korea hingga bisa mendunia.
Pada era 1990an, musik pop Korea masih menggabungkan sebagian gaya musik pop Eropa dan sebagian besar Amerika, seperti rap, rock, jazz, electronica, dan techno, dalam musik mereka.
Pada 1992, sebuah grup beranggota tiga pria Seo Taiji and Boys mementaskan sebuah lagu rap di kompetisi bakat TV Korea. Meski berada di peringkat terakhir, penampilan mereka begitu menghibur penonton. Sejarawan musik Korea umumnya menyebut penampilan ini sebagai awal K-pop. Salah satu anggota Seo Taiji and Boys itu adalah Yang Hyun-suk, yang kemudian jadi pendiri YG Entertainment.
Pada 1996, Lee Soo-man mereformasi agensinya menjadi SM Entertainment. Mencontek konsep Seo Taiji and Boys, SM mendebut grup idola pertamanya: boyband beranggota lima, bernama HOT, kependekan High-Five of Teenagers. Diikuti oleh girlband pertama SM, bernama SES, yang diambil dari nama membernya, Sea, Eugene, dan Shoo.
Kedua grup ini begitu populer dan menginspirasi kemunculan grup-grup sejenis. Dari sinilah K-pop mulai mendesak trot tradisional dan rock dalam skema musik komersial Korea.
Pada 1998, Lee memulai ekspansinya ke seluruh Asia. Idol-idolnya bernyanyi dalam bahasa Jepang dan Cina, tapi suara dan gaya musiknya tetap berpatok pada prinsip yang membuatnya populer di Korea.
Lee dan timnya juga memproduksi suatu buku manual, sebuah katalog yang membahas langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mempopulerkan artis K-pop di tiap negara-negara Asia berbeda. Manual tersebut menjelaskan kapan harus mendatangkan komposer, produser, dan koreografer luar; progresi akord yang harus disetel di tiap negara berbeda; warna bulu mata sang penampil yang harus dipulas di negara tertentu; gestur tangan yang harus digerakkan; sampai sudut kamera yang harus dipakai.
Manual tersebut berhasil. Di akhir 90an, HOT menjadi pemuncak tangga musik di Cina dan Taiwan. Karena investasi utama idol adalah kemudaan, biasanya grup hanya bertahan lima tahun. HOT dan SES dibubarkan pada awal 2000an.
BoA adalah penyanyi solo debut pada tahun 2000, dan mendapat kesuksesan besar di Jepang. TVXQ debut pada 2003, dan mendapat kesuksesan serupa di Jepang. Super Junior debut pada 2005, dan menjadi lebih raksasa di Asia ketimbang HOT. Kemudian pada 2007 muncul SNSD, girlband beranggota sembilan perempuan ini benar-benar didesain bukan hanya menjarah Asia, tapi juga Barat. Ada juga Shinee dan f(x) yang ikut memeriahkan kegemilangan K-pop.
Seiring era internet yang makin digdaya, utamanya Youtube, membantu memuluskan kejayaan K-pop. Majalah bisnis Nikkei menempatkan SNSD atau Girls’ Generation di sampulnya pada 2010.
Sebelumnya, pada Februari 2010, Lee menanggalkan posisinya di jajaran direksi, namun tetap menjadi pemegang saham paling banyak. Ia juga ikut serta ambil bagian dalam divisi pengembangan manajemen dan artis.
Lee sendiri masih aktif dan terlibat dalam debut EXO pada 2012, Red Velvet pada 2014, sampai NCT yang disebutnya proyek grup dengan member tak terbatas. Lagu Lee saat masih jadi penyanyi 70an, Rose Scent Breeze, dikemas ulang dan menjadi salah satu lagu Red Velvet.