Ternyata, Selfie Telah Dilakukan Sejak Ribuan Tahun Lalu
https://www.naviri.org/2018/02/selfie-telah-dilakukan-ribuan-tahun-lalu.html
Naviri.Org - Saat ini, selfie atau aktivitas memotret diri, telah menjadi sesuatu yang populer dan dilakukan oleh nyaris semua orang, khususnya yang biasa terhubung dengan dunia maya, khususnya lagi yang aktif di media sosial. Dengan ponsel berkamera, dan adanya media sosial yang bisa digunakan untuk berbagi foto, orang-orang pun senang melakukan selfie, untuk kemudian mengunggahnya ke internet.
Sebegitu banyak orang yang suka selfie di seluruh dunia, sampai Majalah Time melakukan survai khusus untuk mengetahui kota-kota mana saja yang penduduknya paling doyan selfie.
Pada Maret 2014 silam, Time merilis daftar kota-kota dengan penduduk paling gemar selfie di seluruh dunia. Peringkat pertama diduduki oleh Makati City, Filipina, dengan prevalensi 258 pengambil selfie per 100.000 orang.
Ada beberapa kota di Indonesia yang juga masuk dalam daftar tersebut. Di peringkat 18, bertengger Denpasar dengan prevalensi 75 per 100.000 orang, peringkat 43 ada Yogyakarta dengan prevalensi 51 per 100.000 orang, dan Bandung bercokol di peringkat 88 dengan prevalensi 33 per 100.000 orang.
Meski fenomena selfie marak pada zaman sekarang, khususnya di kalangan generasi milenial yang tumbuh di abad ke-21, namun ternyata aktivitas selfie telah dilakukan sejak jauh-jauh hari, bahkan sejak ribuan tahun lalu. Memang benar terminologi “selfie” baru muncul ada tahun 2000-an, tetapi perilaku mengambil gambar diri telah ada sejak puluhan ribu tahun silam.
Diana Parkinson, psikoterapis dari Inggris, menyatakan dalam Stylist, “Selfie telah menjadi cara berkomunikasi yang diterima masyarakat. Ini adalah cara modern memamerkan diri, karena semakin banyak dari kita yang berkomunikasi secara online, demikianlah cara dan tempat kita memproyeksikan diri. Manusia selalu melakukan selfie sejak dulu, entah dengan gambar-gambar di gua atau potret diri—ini mengafirmasi ulang identitas kita. Ini adalah evolusi alamiah.”
Berbekal anggapan bahwa selfie merupakan fenomena budaya komunikasi yang telah berevolusi, desainer game asal California, Tommy Honton dan Tair Mamedov, memelopori pembuatan Museum of Selfies di AS.
Dikutip The Guardian, museum kreasi Honton dan Mamedov akan dibagi menjadi dua bagian. Pada bagian pertama akan diperlihatkan kronologi potret diri yang ditemukan mulai dari lukisan di gua sampai galeri foto di Facebook. Sementara pada bagian kedua, akan dipertunjukkan karya-karya seni kontemporer yang terinspirasi dari budaya selfie.
Baca juga: Mengapa Banyak Perempuan yang Selfie Telanjang?