Budaya Seks Bebas di Rio De Janeiro, Brazil
https://www.naviri.org/2018/02/seks-bebas-di-rio-de-janeiro.html
Naviri.Org - Brazil, khususnya Rio De Janeiro, dikenal sebagai tempat yang “bebas” dalam arti sebenarnya. Di sana, urusan seks begitu terbuka, sehingga siapa pun bisa melakukannya dengan siapa pun yang mau, di tempat mana pun yang mereka sepakati. Kenyataan itu bahkan telah terkenal di seluruh dunia, sehingga banyak orang yang datang ke Rio De Janeiro karena ingin menikmati “pengalaman yang tidak bisa ditemukan di tempat lain”. Pengalaman yang dimaksud tentu saja pengalaman seks.
Kenyataan itu juga terjadi ketika Olimpiade diadakan di Rio De Janeiro, Brazil, sekian waktu yang lalu.
Dengan adanya keterbukaan yang liberal terhadap seks, Rio punya alasan menjadi daerah dengan aktivitas Tinder yang padat. Setidaknya, berdasarkan laporan dari Sam Laird di Mashable, para atlet yang tengah berkompetisi di Olimpiade Rio masih sempat melakukan aktivitas seksual mereka. Penyelenggara Olimpiade tentu awas dengan kemungkinan ini, di Olympic Village tempat di mana para atlet ini tinggal, disediakan 450.000 kondom. Angka ini bukan sesuatu yang baru tentu saja.
Tapi sebelum kita ke sana, mari kita lihat data statistik aktivitas Tinder di Olympic Village yang menjadi tempat tinggal para atlet dari berbagai negara ini. Tinder mencatat ada kenaikan 129 persen aktivitas Tinder di daerah ini. Dari juru bicara Tinder, Rossete Pambakian, aktivitas ini akan terus naik dan bukan sesuatu yang baru. Setidaknya pada Winter Games di Sochi, Rusia, pada 2014 lalu aktivitas Tinder di kalangan atlet olah raga juga menunjukkan gejala serupa.
Marcys Nyman, atlet Judo dari Swedia, seperti yang kabarkan Associated Press, mengatakan bahwa ia mendapatkan 10 pasangan yang cocok di Tinder sehari setelah sampai di Rio. Tentu saja ini bukan hal yang mengejutkan, mengingat di Rio penuh dengan berbagai atlet yang tampan dan cantik, juga lajang.
Di Rio, anda bisa melihata aktivitas seksual hampir di manapun. Hope Solo, kiper tim sepak bola wanita Amerika Serikat, menyebutkan bahwa ia melihat orang bersenggama di taman, di antara gedung, dan di sejumlah tempat lainnya. Hope mengatakan banyak atlet ini ingin mengalami pengalaman sekali seumur hidup dalam hal seks, pesta atau kompetisi di Rio.
Mesin-mesin penyedia kondom tersebar di berbagai tempat di Rio. Dengan sebuah penanda besar bertuliskan “Rayakan Dengan Kondom!”
Baca juga: Dampak Skandal Seks Selebriti dan Politisi Dunia