Telah Hadir, Robot Seks Pintar untuk Pria Kesepian
https://www.naviri.org/2018/02/robot-seks-pintar.html
Naviri.Org - Teknologi mampu menjawab banyak hal, termasuk dalam urusan mendapat pasangan. Solusi yang ditawarkan untuk itu adalah sosok boneka seks berwujud wanita yang benar-benar menyerupai wanita asli. Tidak hanya memiliki wujud yang cantik, boneka seks itu juga dilengkapi dengan kecerdasan buatan, sehingga bisa bercakap-cakap layaknya manusia.
Boneka seks canggih itulah yang kini hadir di China, dan siap menjadi teman bagi para pria lajang yang kesepian. Tidak hanya sebagai “pasangan”, namun juga untuk membantu-bantu tugas rumah sehari-hari.
Perusahaan yang memproduksi boneka seks pintar itu adalah Exdoll, sebuah perusahaan yang berbasis di timur laut Dalian, China. Latar belakang mereka menghadirkan boneka itu karena melihat jurang perbedaan jender yang begitu besar, ditambah dengan semakin banyaknya warga usia lanjut di China.
Sebagaimana dilansir dari AFP (2/2/2018), boneka robot tersebut nantinya tidak sekadar bisa berbicara, namun juga bisa memainkan musik, bahkan mampu menyalakan mesin pencuci piring.
AFP memberikan, seorang peneliti tengah mencoba salah satu purwarupa dengan rambut berwarna pirang. Si peneliti meminta robot purwarupa tersebut untuk menyebutkan namanya.
"Nama saya Xiaodie, tetapi Anda bisa memanggil saya Sayang. Jika saya tidak senang, saya tidak akan menjawab," ujar robot berambut pirang tersebut.
Direktur Marketing Exdoll, Wu Xingliang, berkata, mereka berambisi untuk membuat robot tersebut menyerupai manusia asli. Harapannya, keberadaan robot-robot itu bisa membantu mereka yang mengalami kesendirian.
Diberitakan AFP, dari 1,4 miliar orang total populasi di China, rasio laki-laki lebih banyak hingga 33,6 juta dibanding perempuan. Banyaknya pria disebabkan adanya kebijakan satu anak yang diberlakukan sejak 1979 hingga 2015.
Selain itu, China masih memegang teguh nilai-nilai tradisional, seperti pentingnya anak laki-laki dalam keluarga. Kebijakan itu berimbas kepada aborsi ilegal yang dilakukan pasangan di Negeri Panda tersebut. AFP menunjukkan, 114 anak laki-laki lahir dari 100 orang perempuan. Sebuah jumlah yang melebihi rerata global.
"Boleh dikatakan, China kekurangan perempuan. Karena itu, permintaan akan boneka ini meningkat," kata Wu.
Namun, Wu menegaskan boneka itu tidak semata-mata hanya menjadi pemuas nafsu pria semata. Mereka juga mengembangkan agar boneka tersebut menjadi alat bantu warga yang sudah berusia lanjut. Jadi, boneka tersebut bisa melakukan tugas seperti asisten kesehatan, hingga bersih-bersih rumah.
Tinggi dan berkulit pucat paling disukai
Wu berkata, Exdoll membanderol boneka tersebut seharga 25.000 yuan China, atau sekitar Rp 53,4 juta. Pengguna bisa memerintah robot tersebut melalui aplikasi di ponsel, atau pesan langsung.
Wu menyatakan, di tahun depan, Exdoll berharap bisa semakin mengembangkan robot tersebut. Antara lain mengembangkan teknologi kecerdasan buatan, ekspresi wajah yang semakin beragam, sistem pengenal suara, dan mata yang bisa mengikuti pergerakan orang.
"Kami berusaha membuat robot tersebut semakin cantik, dan tubuhnya semakin seksi," tutur Wu. Berdasarkan pengalamannya, robot favorit pelanggan adalah yang memiliki tinggi antara 158-170 sentimeter, dan berkulit pucat.
Sementara itu, netizen bereaksi dengan rencana pengembangan robot seks canggih tersebut.
"Ketika robot seks semakin berkembang, bisakah mereka menggantikan perempuan," ujar seorang netizen di Weibo.