Peta Persaingan Bisnis Es Krim di Dunia
https://www.naviri.org/2018/02/persaingan-bisnis-es-krim.html
Naviri.Org - Sebagai produk populer, es krim memiliki peminat yang sangat banyak. Di negara mana pun, banyak orang menggemari es krim. Kenyataan itu pun menjadikan berbagai perusahaan makanan untuk berlomba-lomba memproduksi es krim, dengan harapan dapat merebut pasar.
Jika melihat peta persaingan bisnis es krim di dunia, tampaknya merek-merek es krim yang paling terkenal—yang artinya juga paling laris—adalah es krim-es krim produksi perusahaan-perusahaan besar. Perusahaan-perusahaan itu pun terus berekspansi, hingga catatan penjualan mereka makin hari makin besar.
Menurut lembaga riset Technavio, penjualan es krim diperkirakan akan mencapai 31 miliar dolar AS pada 2020 nanti. Pabrikan es krim yang paling besar dan mendominasi adalah Unilever. Menurut Euromonitor, Unilever punya 8 merek es krim dalam daftar 15 merek es krim terlaris dunia. Mulai merek Magnum, Cornetto, hingga Ben & Jerry yang mereka akuisisi pada tahun 2000. Secara global, Unilever memegang 22 persen penjualan es krim dunia.
Merek andalan Unilever adalah Magnum. Es krim dengan lapisan cokelat Belgia ini adalah merek terlaris di dunia. Penjualannya pada 2015 mencapai 2,5 miliar dolar AS. Naik sekitar 8 persen dari penjualan di tahun sebelumnya. Menurut Euromonitor, diperkirakan penjualan Magnum akan mencapai 2,6 miliar dolar AS pada 2016.
Merek Haagen-Dazs yang berdiri sejak 1960 mengekor di belakang Magnum. Mereka menyasar kelas premium. Merek yang kini menjadi milik perusahaan General Mills ini dijual di sekitar 50 negara, dengan penjualan mencapai 2,09 miliar dolar AS pada 2015. Cornetto berada di peringkat ketiga dengan penjualan sekitar 1,6 miliar dolar AS. Diikuti oleh produk Unilever lain, Ben & Jerry's yang membukukan penjualan 1,2 miliar dolar AS tahun lalu.
Pasar terbesar es krim adalah Cina, dengan nilai penjualan mencapai 11,38 miliar dolar AS pada 2015. Pasar terbesar kedua adalah Amerika Serikat, dengan nilai penjualan 11,19 miliar dolar AS. Di kawasan Timur Tengah, salah satu perusahaan es krim besar adalah Mihan Dairy Group (Iran). Perusahaan ini mendapatkan pemasukan 575 juta dolar AS dari penjualan es krim di kawasan Timur Tengah.
Menurut perusahaan riset IBISWorld, es krim adalah makanan yang paling menguntungkan. Margin keuntungan produk ini mencapai 23 persen. Ini selisih untung terbesar dibandingkan dengan kudapan lain seperti permen atau sereal. Karena itu tak heran perusahaan-perusahaan raksasa berlomba menguasai pasar. Unilever dan Nestle bersaing, antara lain dengan mencaplok merek-merek es krim tradisional.
Di sisi lain, kudapan beku seperti froyo (frozen yoghurt) terus menurun penjualannya. Froyo yang awalnya diposisikan sebagai lawan tanding es krim, malah semakin loyo. Penjualan pada 2014 turun sebanyak 9 persen dan terus menurun 11 persen pada 2015. Padahal dengan mengandalkan tekstur yang mirip es krim dan rendah lemak, froyo dianggap bisa menggerus penjualan es krim dengan menggaet konsumen yang sadar kesehatan. Ternyata ini pertarungan yang tak sebanding.
"Bisa dibilang ini pertanda bahwa konsumen tidak lagi bersedia mengorbankan rasa demi kesehatan," tulis Alex Beckett, analis industri makanan dan minuman di Mintel, pada Forbes.
Es krim adalah raja di dunia kudapan. Dengan harga yang terjangkau, es krim kini bisa ditemukan hingga di pelosok desa. Namun es krim artisan, yang dibuat dengan tangan dan cinta, tetap mendapat tempat tersendiri.
Baca juga: Sejarah dan Asal Usul Es Krim di Dunia