Gonjang-ganjing Newsweek, Majalah Terkenal AS

Gonjang-ganjing Newsweek, Majalah Terkenal AS

Naviri.Org - Di antara deretan majalah papan atas Amerika Serikat, selain Time, ada Newsweek yang juga sangat terkenal dan berpengaruh. Yang menarik, Newsweek didirikan oleh mantan editor majalah Time, bernama Thomas J.C. Martyn. Yang tak kalah menarik, Newsweek kini sedang gonjang-ganjing menghadapi perubahan bisnis media cetak, tak jauh beda dengan Majalah Time yang menghadapi gonjang-ganjing serupa.

Masalah yang dihadapi Newsweek bahkan tampaknya lebih berat dibanding masalah yang dihadapi Time. Selain harus menghadapi gempuran media digital di internet, Newsweek juga menghadapi masalah di internal perusahaan.

Selama 80 tahun terakhir, edisi cetak Newsweek dapat dengan mudah dijumpai di toko dan kios kecil di Amerika Serikat, karena nyatanya Newsweek memang nama besar majalah mingguan di negara tersebut.

Puluhan tahun bertahan dalam industri media bukanlah hal mudah. Beberapa kali majalah ini berpindah tangan, seperti pada 2010 dan 2013, akibat krisis finansial. Penyebab lainnya adalah persaingan ketat di sektor internet, yang memaksa mereka harus menyediakan konten digital dan tak sekadar mengandalkan versi cetak.

Baru-baru ini, pada Senin (5/2/2018) lalu, dapur redaksi Newsweek gaduh. Bukan berdebat selisih paham tentang penentuan tema atau koreksi berita, namun soal pemecatan dua editor papan atas. Mereka masing-masing adalah Pemimpin Redaksi Bob Roe dan Direktur Berita Eksekutif Kenneth Li. Menyusul juga Celeste Katz, seorang reporter yang turut dibebastugaskan oleh perusahaan induk Newsweek yang kini bernama Newsweek Media Group (sebelumnya International Business Times).

Peristiwa itu adalah puncak gunung es dari carut marutnya manajemen Newsweek, sejak dimiliki Newsweek Media Group.

Pada 18 Januari kemarin, kantor Newsweek Media Group (NMG) digerebek petugas Kejaksaan Wilayah Manhattan. Seperti dilansir CNN, pencarian petugas kejaksaan berkaitan dengan pinjaman dan pembelian server.

Jurnalis Newsweek di bawah arahan Kenneth Li berinisiatif untuk melakukan investigasi ke perusahaan induk mereka. Dan Celeste Katz adalah salah satu reporter yang mengerjakan laporan tersebut.

Tindakan itu rupanya tak disukai pihak eksekutif perusahaan. Mereka pun mengintervensi dapur redaksi. Dilansir dari The New York Times, para eksekutif memeriksa terlebih dahulu laporan berita dari jurnalis mereka sebelum dipublikasikan.

Nama Celeste Katz sendiri dalam beberapa bulan terakhir menghiasi pemberitaan terkait kisruh di internal kantornya sendiri. Ia mengangkat berita pelecehan seksual yang dilakukan editor senior, Dayan Candappa, merespons laporan awal yang dipublikasikan BuzzFeed. Juga soal pengunduran diri pasangan Etienne Uzac, pendiri NMG, dan Marion Kim sebagai direktur keuangannya.

Josh Saul dan reporter International Business Times (IBT), Josh Kafee, mendapat skorsing karena turut terlibat melaporkan investigasi keuangan internal bersama Katz. Pemecatan oleh petinggi media dianggap Matthew Cooper sebagai sebuah tindakan lalim. Cooper adalah penulis senior di Newsweek selama 30 tahun. Ia kemudian memilih mengundurkan diri, sebagai bentuk protes atas pemecatan rekannya.

“Saya belum pernah melihat kepemimpinan yang lebih sembrono,” kata Cooper, seperti dikutip The Star.

Sebelum menjadi media yang menyisakan carut marut seperti sekarang, terlebih dilaporkan telah menaikkan online traffic palsu guna menggaet pengiklan, Newsweek pernah berjaya sebagai majalah berita mingguan yang menyajikan jurnalisme naratif dan memberikan analisis mendalam atas kejadian-kejadian penting.


Related

News 4394618720893275909

Recent

Hot in week

Ebook

Koleksi Ribuan Ebook Indonesia Terbaik dan Terlengkap

Dapatkan koleksi ribuan e-book Indonesia terbaik dan terlengkap. Penting dimiliki Anda yang gemar membaca, menuntut ilmu,  dan senang menamb...

item