Mengapa Jack Harus Mati di Film Titanic? Ini Jawabannya
https://www.naviri.org/2018/02/mengapa-jack-harus-mati-di-film-titanic.html
Naviri.Org - Ada banyak kisah cinta yang dikenang abadi, dari Romeo dan Juliet, Qais dan Laila, hingga Jack dan Rose. Dua nama terakhir adalah penumpang kapal Titanic yang tenggelam di lautan luas setelah menabrak gunung es. Film Titanic dirilis di layar lebar lebih dari 20 tahun lalu, dan menjadi salah satu film yang paling sering ditonton di dunia hingga saat ini.
Penonton film Titanic pasti ingat bahwa Jack bertemu Rose di atas kapal, lalu saling tertarik bahkan jatuh cinta. Belakangan, ketika kapal Titanic karam dan para penumpang tenggelam, Jack termasuk yang tewas. Sementara Rose berhasil selamat. Kisah cinta itu pun dikenang banyak orang, sampai sekarang.
Meski begitu, film Titanic menyisakan beberapa teka-teki. Salah satu yang kerap ditanyakan penggemar adalah: mengapa Rose tidak menawarkan ruang bagi Jack di sebuah daun pintu yang terapung.
Telah ada konspirasi selama bertahun-tahun, dan bahkan penelitian, yang membuktikan bahwa Rose dan Jack bisa saja berhasil mengapung di atas daun pintu setelah Titanic tenggelam.
Bahkan, ada episode Mythbusters, sebuah acara pembahasan misteri populer di Amerika Serikat (AS), yang membuktikan bahwa sebenarnya mereka berdua dapat bertahan.
Aktor Billy Zane, yang berperan sebagai tunangan Rose yang sombong, Cal, sempat menyatakan bahwa karakter Jack "harus meninggal". Dalam sebuah wawancara dengan media, Billy Zane ditanya tentang Rose yang bergerak sedikit demi sedikit untuk menyelamatkan nyawa Jack.
Aktor ini telah diberondong dengan pertanyaan serupa sebelumnya. Kebanyakan orang menerka bahwa pilihan Jack adalah keputusan yang konyol dalam film Titanic. Namun, menurut Zane, memang jalan ceritanya seperti itu. Jack tidak akan mungkin selamat.
Dia menjelaskan, "Pahlawan Anda harus mati. Saya tidak tahu apa lagi yang bisa dilakukan. Itu harus terjadi... Itu sebuah cerita yang bagus."
Karakter Jack memang harus mati
Sutradara Titanic, James Cameron, sering mendapat pertanyaan tentang alasan di balik sikap Rose yang terlihat egois dalam adegan pamungkas film terkait. Bagaimana pun, James Cameron mengatakan bahwa karakter Jack selalu dimaksudkan untuk meninggal.
Dia mengatakan, "Jawabannya sangat sederhana, karena ia mengatakan di halaman 147 (naskah), bahwa Jack meninggal. Sangat sederhana.... Jelas itu adalah pilihan artistik, benda itu (daun pintu) cukup besar untuk dipegangnya, dan tidak cukup besar untuk menahannya."
Mungkin lucu sekali melihat Billy Zane dan James Cameron harus menjawab pertanyaan itu. Yang jelas, Titanic memenangi 11 piala dari 14 nominasi pada ajang Academy Awards 1998, tidak lain karena kisah cinta yang meyakinkan.
Film ini juga menjadikan karakter Jack tampil sebagai pahlawan, karena mengambil risiko untuk mati demi wanita yang dicintainya.
Baca juga: Mengenal DreamWorks, Perusahaan Film Terkenal Dunia