Bagaimana agar Warung Makan Kita Masuk Aplikasi Go-Food?
https://www.naviri.org/2018/02/masuk-aplikasi-go-food.html
Naviri.Org - Saat ini, dengan ponsel pintar, kita bisa memesan makanan melalui jasa pesan-antar. Kita hanya perlu membuka ponsel, masuk ke aplikasi layanan, lalu memilih warung atau rumah makan yang masakannya ingin kita pesan. Setelah pesanan kita diproses, kita tinggal menunggu di rumah, dan makanan yang kita pesan pun diantarkan. Mudah, dan praktis. Khususnya lagi kalau kita sedang malas keluar rumah karena hujan, misalnya.
Yang mungkin jadi pertanyaan sebagian orang, bagaimana agar rumah makan atau restoran yang kita miliki bisa masuk ke dalam aplikasi layanan pesan antar semacam itu?
Bisa jadi, Anda pemilik warung atau rumah makan, dan ingin warung makan Anda juga masuk ke layanan jasa pesan antar, agar dapat menambah pelanggan. Bagaimana prosesnya, dan apa yang harus dilakukan?
Layanan pesan antar makanan secara online, khususnya di Indonesia, disediakan oleh perusahaan ride sharing seperti Go-Food, GrabFood, UberEats, dan lainnya. Mereka juga membuka kesempatan bagi pemilik restoran, warung atau rumah makan, yang ingin bergabung.
Warung makan atau restoran yang hendak bergabung dengan aplikasi layanan pesan antar bisa melakukan pendaftaran via online. Semuanya dilakukan oleh si empunya restoran.
Pada Go-Food atau Go-Resto misalnya, pemilik restoran perlu menyiapkan scan kartu identitas, buku tabungan, dan NPWP. Layanan ini memungkinkan kasir dapat mengaktifkan atau menonaktifkan pilihan menu, mengubah jam buka restoran di GO-Food, menerima pembayaran dengan Go-Pay.
Kurang lebih tak jauh berbeda dengan GrabFood, pendaftar harus mencantumkan nama restoran, nama pendaftar, lokasi, alamat, nomor telepon, dan email. Pada Uber Eats, calon pendaftar harus mengisi formulir minat terlebih dulu, dengan memasukkan nama dan detail restoran, jumlah lokasi, dan perkiraan jumlah pesanan bawa-pulang per minggu.
"Jika operasi Anda tampaknya cocok dengan aplikasi kami, kami mungkin menghubungi Anda untuk mengatur kemitraan." demikian penjelasan Uber Eats dalam laman resminya.
Namun, Uber Eats menegaskan tidak dapat bermitra dengan setiap restoran yang mengajukan permohonan. "Jadi, jika kami menganggap restoran Anda benar-benar cocok, kami akan menghubungi untuk memberi tahu Anda." demikian penjelasan tambahan Uber Eats.
Pada 2014, Uber memperkenalkan UberEats, layanan pesan antar makanan. Setelah hampir 3 tahun beroperasi, tepatnya pada April 2017, layanan itu mengklaim telah beroperasi di 71 kota pada 24 negara. UberEats juga telah bekerjasama dengan 46,1 ribu restoran.
Go-Jek memperkenalkan Go-Food pada 1 April 2015. Pada Maret 2017, layanan itu mengklaim telah “menerima pengiriman makanan melebihi jumlah pesanan yang diterima seluruh startup makanan di Indonesia.” Tercatat, ada 100 ribu partner yang telah bekerjasama dengan Go-Food.
Baca juga: Fakta di Balik Bisnis Pesan Antar Makanan