Tren Terkini Penggunaan Kartu Kredit di Indonesia
https://www.naviri.org/2018/02/kartu-kredit.html
Naviri.Org - Di Indonesia, kartu kredit sudah menjadi barang populer yang digunakan banyak orang, khususnya kalangan menengah ke atas. Bagi mereka, menggunakan kartu kredit jauh lebih mudah dan praktis, daripada menggunakan uang kontan. Dengan kartu kredit, pengguna hanya perlu menyimpan satu kartu dalam dompet, dan bisa menggunakannya sampai batas yang ditentukan.
Bandingkan itu dengan uang kontan. Untuk membeli segala sesuatu, orang harus menyiapkan uang yang bisa jadi tidak sedikit, dan tidak semua orang nyaman membawa banyak uang di dompet atau tasnya.
Meski memiliki kelebihan dan kepraktisan, kartu kredit bukannya tanpa kekurangan. Kekurangan yang khas dari kartu kredit yang paling utama tentu saja bunga yang dibebankan. Menggunakan kartu kredit jelas beda dengan menggunakan uang kontan. Karena membayar dengan kartu kredit artinya berutang, dan utang itu dibebani bunga.
Terlepas dari hal itu, bagaimana pertumbuhan kartu kredit di Indonesia, akhir-akhir ini? pertanyaan itu patut diajukan, setelah adanya kewajiban bagi perbankan untuk menyampaikan data nasabah kartu kredit kepada Ditjen Pajak. Bisa jadi, pengguna kartu kredit akan merasa kurang nyaman menggunakan kartunya, karena akan merasa diawasi.
Kenyataannya, dalam lima tahun terakhir, tren pertumbuhan volume dan nilai transaksi kartu kredit agak sedikit melempem. Pada 2013, volume transaksi kartu kredit tercatat 239 juta transaksi, tumbuh 8 persen dari realisasi 2012.
Namun pada 2017, pertumbuhan volume transaksi kartu kredit menyusut menjadi 7 persen, atau sebanyak 327 juta transaksi dari realisasi sepanjang 2016. Tren melempem juga terlihat dari sisi nominal transaksinya.
Pada 2013, nilai transaksi kartu kredit tumbuh 11 persen menjadi Rp223 triliun dibandingkan realisasi 2012. Sedangkan pada 2017, nilainya hanya naik 6 persen, atau senilai Rp297 triliun dari 2016.
Baca juga: Transaksi Kartu Kredit dan Polemik Urusan Pajak