Bisakah Kita Hidup dan Menetap di Planet Mars?
https://www.naviri.org/2018/02/hidup-di-mars.html
Naviri.Org - Karena kondisi bumi yang semakin mengkhawatirkan, dan makin tidak layak huni, sebagian orang mulai memikirkan untuk memindahkan koloni manusia ke planet lain. Di antara planet-planet yang telah dipelajari, Mars dianggap paling cocok untuk manusia, karena memiliki lingkungan yang agak mirip bumi. Sebagai planet yang tak berpenghuni, Mars tentu jauh lebih baik daripada bumi.
Saat ini, upaya ke arah itu bahkan sudah dimulai. Pesawat-pesawat canggih sudah dirancang, dan mulai ada tawaran bagi siapa saja yang ingin pindah ke planet Mars. Pertanyaannya, tentu saja, apakah manusia memang bisa hidup di Mars?
Pertanyaan itu sebenarnya bisa dijawab dengan mudah; bisa. Asal dengan syarat memenuhi berbagai hal yang dibutuhkan untuk hidup di Mars.
Antonio Paris, Profesor astronomi dari St. Petersburg College, menjawab manusia bisa hidup di planet Mars, dengan beberapa catatan. Dalam jurnal berjudul “Physiological and Psychological Aspects of Sending Humans to Mars”, yang dimuat di Washington Academy of Sciences Journal, Paris menulis bahwa perbedaan kondisi geografis dan gravitasi antara bumi dan Mars membuat manusia perlu beradaptasi segera.
Sebelum melakukan perjalanan ke Mars, setiap orang yang hendak pergi juga harus melakukan persiapan, latihan, untuk membangun mental dan fisik yang kuat. Sebab perjalanan ke Mars jauhnya sangat berbeda dengan jarak bumi ke bulan. Jika tubuh, mental, dan teknologi telah siap, maka manusia mesti memikirkan bagaimana cara untuk bisa hidup di Mars.
Menurut Stephan Petranek, editor majalah teknologi di Amerika Serikat, ada beberapa hal fundamental yang perlu dipersiapkan oleh kita setelah menetap di Mars. Yang pertama adalah bagaimana kita mengelola air minum. Meski tampak gersang, planet Mars sebenarnya memiliki banyak sumber air, kebanyakan ada di bawah tanah. Jika kita sudah memiliki akses terhadap air, maka kita bisa hidup dan memikirkan elemen kebutuhan dasar lainnya.
Kebutuhan lain yang kita butuhkan saat berada di Mars adalah makanan. Tanaman hidroponik memungkinkan kita untuk menumbuhkan tanaman pangan. Jika kita belum memiliki sumber air di Mars, maka kita perlu bergantung pada sumber makanan kering.
Setelah makanan, yang perlu disediakan adalah tempat tinggal. Permukaan Mars memiliki radiasi matahari yang lebih berbahaya daripada bumi, belum lagi radiasi sinar kosmik. Maka tempat tinggal mesti melindungi kita dari semua itu.
Sebagai tempat tinggal, kita perlu memiliki gedung yang bisa mengatur tekanan dan gravitasi. Jika tempat tinggal dibawa dari bumi, maka ia harus bisa langsung digunakan begitu mendarat di Mars.
Pilihan lain adalah mencari gua atau membangun tempat tinggal dari sumber daya yang ada di sana. NASA sudah menemukan cara untuk membuat bata dari sumber daya yang ada. Tapi pilihan ini semestinya menjadi pilihan terakhir, karena memakan banyak tenaga.
Soal pakaian juga tak bisa sembarangan. Di bumi, kita bisa memakai pakaian apa saja. Namun, di Mars pilihan fashion kita terbatas. Di sana hampir tak ada gaya gravitasi. Namun bukan berarti kita harus memakai baju antariksa sepanjang hari sepanjang tahun. Peneliti MIT, Dava Newman, menemukan pakaian yang ia sebut BioSuit yang membantu kita untuk bisa hidup di Mars. Ia dilengkapi penghangat dan pencegah radiasi.
Setelah tinggal beberapa dekade di Mars, tugas umat manusia di sana adalah mengubah lanskap planet itu agar bisa ditinggali seperti bumi. Mengakali seluruh planet agar bisa dihidupi memang terdengar jemawa, tapi teknologi sudah bisa membuat itu terjadi.
Menurut Stephan Petranek, hal pertama yang dilakukan adalah membuat Mars menjadi lebih hangat. Dengan mencairnya karbondioksida di kutub Mars, suhu planet itu akan berubah dalam waktu 20 tahun. Tapi apakah segampang itu?
Dina Spector dari Business Insider menjawab: tidak. Mars adalah planet yang dingin, penuh padang pasir, sedikit oksigen, dan gaya gravitasi yang sangat rendah. Rata-rata temperatur -64º Fahrenheit atau -53º Celsius, sementara saat paling panas mencapai 80º Farenheit atau 26º Celcius. Itu suhu di bagian ekuator, sementara di bagian lain bisa jadi jauh lebih dingin daripada itu.
Bagaimana, Anda tertarik ikut ekspedisi ke Mars dan tinggal di sana?
Baca juga: Dunia Menuju Kiamat, 100 Tahun Lagi