Efek Samping Albothyl yang Jarang Diketahui
https://www.naviri.org/2018/02/efek-samping-albothyl.html
Naviri.Org - Albothyl ditarik BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) dari peredaran, dan izin edarnya dicabut. Sebelumnya, Albothyl dikenal sebagai obat sariawan, bahkan telah beredar hingga lebih dari 30 tahun. Banyak orang di Indonesia yang menggunakan Albothyl untuk mengatasi sariawan mereka.
Namun, belakangan, Albothyl dinyatakan berbahaya, sehingga orang disarankan untuk tidak lagi menggunakan Albothyl, termasuk untuk mengatasi sariawan.
Dalam Albothyl terdapat policresulen yang sangat berisiko atau berbahaya, jika digunakan tanpa pengenceran terlebih dahulu. Karena itu, obat ini tidak lagi direkomendasikan bagi penggunaanya untuk indikasi pada bedah, kulit, THT, sariawan, dan gigi.
Bila Albothyl masih digunakan, akan ada beberapa efek samping yang belum banyak diketahui, seperti:
Efek vasokonstriksi atau penyempitan pembuluh darah perifer
Bahaya penggunaan Albothyl untuk sariawan adalah efek vasokonstriksi atau penyempitan pembuluh darah perifer (tepi) pada daerah sariawan. Hal tersebut menyebabkan suplai darah pada daerah sariawan terhenti, dan membuat jaringan sariawan menjadi mati, sehingga rasa perih pada sariawan sesaat hilang.
Deskuamasi jaringan atau pengelupasan kulit
Efek ini terlihat pada penggunaan policresulen dengan cara dikumur. Sesaat setelah dikumur, akan terlihat terjadinya kulit mulut yang terkelupas.
Penyebab infeksi
Di antara efek samping serius yaitu sariawan yang membesar dan berlubang, hingga menyebabkan infeksi.
Sariawan justru bertambah parah
Pada penggunaan Albothyl, sariawan seolah memang sembuh, tapi risiko lainnya yang bisa ditimbulkan seperti sariawan bertambah besar dan sakit.
Bagi masyarakat yang terbiasa menggunakan Albothyl, untuk mengatasi sariawan bisa beralih dengan menggunakan obat pilihan lain yang mengandung benzydamine HCl, povidone iodine 1%, atau kombinasi dequalinium chloride, dan vitamin C.
Baca juga: Mengapa Albothyl Ditarik dari Peredaran?