10 Film yang Layak Ditonton Sepanjang 2018
https://www.naviri.org/2018/02/10-film-yang-layak-tonton.html
Naviri.Org - Dalam setahun, berapa banyak film yang biasa Anda tonton? Bagi penggemar berat film, bisa jadi jumlahnya puluhan. Karena dalam setahun memang ada banyak film yang hadir di bioskop, dengan beragam genre, yang dibintangi artis-artis favorit. Namun, jika Anda masih bingung ingin menonton film apa saja sepanjang 2018, daftar berikut bisa membantu.
Berikut ini adalah 10 film pilihan yang layak ditonton sepanjang 2018, yang dipilih dari beragam genre. Ada fantasi, action, drama, thriller, dan lain-lain.
Phantom Thread
Tiada kombinasi sutradara-aktor yang lebih dinamis dari Paul Thomas Anderson dan Daniel Day-Lewis (film There Will Be Blood buktinya). Kini, mereka telah menciptakan karya baru yang menakjubkan. Day-Lewis, yang sebelumnya menyebut film ini sebagai peran akting terakhinya, memainkan perancang busana yang berbasis di London tahun 1950-an, dan menuntut kendali penuh.
Lesley Menville memerankan saudari dan rekan bisnisnya yang setia, dan pendatang baru Vicky Krieps, sebagai perempuan yang tidak dapat dia tolak. Ya, film ini dibuat secara elegan dan penuh pakaian mewah, tapi inti drama psikologis ini adalah obsesi, cinta, dan hubungan yang menyiksa.
A Wrinkle in Time
Ava DuVernay mencatat sejarah, saat dia ditunjuk untuk menyutradarai film adaptasi novel klasik Madeleine L'Engle ini. DuVernay praktis menjadi perempuan kulit berwarna pertama yang menyutradarai film dengan anggaran US$100 juta (Rp1,3 triliun).
Tapi dia lebih dari sekadar itu. Dikenal sebagai salah satu pembuat film paling berbakat dan berani, dia bisa menjadi inspirasi tanpa menjadi sombong, seperti ditunjukkan oleh cuplikan film yang penuh semangat dan mengesankan.
Dan siapa lagi yang bisa mengumpulkan Oprah Winfrey, Mindy Kaling, dan Reese Witherspoon, untuk berperan sebagai Mrs Which, Mrs Who, dan Mrs Whatsit? Storm Raid yang masih belia berperan sebagai Meg, tokoh pahlawan sekaligus ilmuwan yang cerdas. Dia melakukan perjalanan menuju ruang dan waktu untuk menemukan ayahnya yang diperankan Chris Pine.
Solo: A Star Wars Story
Film lepas tentang Han Solo sebagai pemuda, cukup menyita perhatian publik. Namun film ini juga hadir dengan drama di balik layar, yang membuat khalayak kebingungan. Kedua sutradara, Phil Lord dan Chris Miller (The Lego Movie), didepak setelah hampir lima bulan syuting. Ron Howard, yang belum pernah membuat film Star Wars sebelumnya, menyelesaikan pekerjaan itu.
Satu fakta sederhana: film ini adalah prekuel dengan setting sebelum trilogi Star Wars yang dibuat tahun 1977. Alden Ehrenreich, sebagai versi muda Harrison Ford, menyajikan sosok protagonis sebagai penyelundup magang, dengan Woody Harrelson sebagai mentornya.
Mary, Queen of Scots
Film ini bagaikan film Lady Bird bertemu dengan atlet ice-skating Tonya Harding pada abad ke-16. Dalam drama sejarah ini, Saoirse Ronan memainkan Mary Stuart—penguasa Skotlandia yang muda, berkuasa, percaya diri, dan mencoba merebut tahta Kerajaan Inggris dari sepupunya, Elizabeth I, yang diperankan Margot Robbie.
Skenarionya dibuat orang di belakang serial House of Cards, Beau Willimon, yang tahu segala sesuatu tentang intrik politik. Josie Rourke memulai debutnya sebagai sutradara film, namun dia sutradara panggung paling menarik di masa ini. Selain pengaturan kostum yang indah, film ini mengandung tema kontemporer yang mengangkat kisah para perempuan pintar dan berkuasa di dunia pria.
Black Panther
Penggemar film-film Marvel memiliki alasan untuk tertarik dengan film ini, karena terdapat kombinasi aksi dan intrik politik di Wakanda, negara fiksi yang memiliki teknologi paling maju di dunia.
Chadwick Boseman berperan sebagai T'Challa, sang raja dengan pekerjaan sampingan sebagai superhero. Michael B Jordan berperan sebagai Erik Killmonger, penjahat yang mencoba melengserkan T'Challa. Dalam film yang disutradarai Ryan Coogler ini, Lupita N'yongo dan Angela Basset termasuk di antara artis yang turut berperan.
First Man
Film baru Damien Chazelle ini jauh berbeda dari La La Land, kecuali Ryan Gosling, yang berperan sebagai Neil Armstrong, orang pertama yang mendarat di bulan.
Ceritanya terjadi sepanjang dekade 1960-an, ketika Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) dan Armstrong mempersiapkan sebuah misi berisiko, yang keberhasilannya tidak pernah pasti sampai hal itu terjadi.
Seperti Apollo 13, First Man adalah salah satu film luar angkasa, di mana penonton mengetahui akhir ceritanya, tapi tak mengenal karakternya. Menambah nilai positif, naskah film ini ditulis oleh Josh Singer, yang turut menulis Spotlight and The Post, dua film tentang kejadian nyata penuh kejutan.
Mary Poppins Returns
Selang 54 tahun setelah Julie Andrews dan payung dengan gagang kepala burung kakatua melayang turun ke Cherry Tree Lane, salah satu film keluarga paling dicintai sepanjang masa itu kini memiliki sekuel. Umumnya sangat berbahaya mengharapkan akan jadi apa sebuah film dengan berpatokan pada deretan pemerannya, tapi yang satu ini sepertinya ideal.
Kali ini, Emily Blunt memerankan Mary. Kisahnya bermula pada 1935, saat Mary datang untuk merawat Michael dewasa (Ben Whishaw) beserta anak-anaknya. Lin-Manuel Miranda memainkan tokoh Jack. Sejak jauh hari, dia sudah mengatakan akan menghindari dialek Cockney ala Dick Van Dyke. Rob Marshall (Into the Woods) menyutradarai film ini, dengan lagu baru garapan komposer Hairspray, Marc Shaiman dan Scott Wittman.
Ready Player One
Petualangan sci-fi Steven Spielberg kali ini populer pada era 1980-an dan 90-an. Berdasarkan novel laris Ernest Cline, film ini berlangsung dalam setting masa depan distopia dengan lingkungan yang hancur. Tye Sheridan bermain sebagai remaja Wade Watts, yang kabur ke utopia virtual sebuah game online, yang disebut Oasis. Dia diancam oleh pengusaha jahat (Ben Mendelsohn), seiring dengan berbaurnya kehidupan nyata dan dunia maya.
Pada trailer yang sarat dengan efek, Oasis dipenuhi ikon budaya, termasuk The Iron Giant dan Freddy Krueger. Spielberg mengatakan bahwa reaksi pertamanya terhadap gagasan film ini adalah, "mereka akan membutuhkan sutradara muda." Namun, bisa jadi, di tangan Spielberg, film ini dapat masuk genre film-film terkenal khas garapannya.
Widows
Jika ada sutradara yang bisa mengguncangkan genre kriminal, dia pasti Steve McQueen yang selalu inovatif. Lima tahun setelah memenangkan penghargaan Oscar sebagai sutradara terbaik dan film terbaik untuk 12 Years a Slave, dia kembali dengan film thriller kontemporer yang berlokasi di Chicago, dan ditulis bersama Gillian Flynn (Gone Girl).
Viola Davis, Elizabeth Debicki, Michelle Rodriguez, dan Cynthia Erivo, berperan sebagai para janda yang disatukan karena kematian suami-suami mereka yang berutang uang kepada gembong kriminal. Widows menjanjikan keberanian film drama Shame sekaligus ketegangan Gone Girl.
Red Sparrow
Jennifer Lawrence menjelajah ke wilayah mata-mata ala Jason Bourne, sebagai penari balet Rusia. Dengan nama samaran Red Sparrow, dia menjadi mata-mata seperti Mata Hari, yang dilatih menggunakan tubuh dan pikiran melawan musuh-musuhnya.
Lawrence bergabung dengan beberapa aktor brilian, termasuk Charlotte Rampling, Jeremy Irons, dan Joel Edgerton, sebagai agen CIA yang mungkin mencoba untuk merayu Red Sparrow. Paling tidak, film popcorn ini akan membantu mengusir hantu film Lawrence sebelumnya dalam film Mother!
Francis Lawrence, yang mengarahkannya dalam beberapa film Hunger Games, sepertinya cocok untuk film ini.
Baca juga: Film-film Romantis yang Mengobarkan Gairah Bercinta