Yellow Pages Berhenti Terbit, dan Beralih ke Digital
https://www.naviri.org/2018/01/yellow-pages-berhenti-terbit.html
Naviri.Org - Yellow Pages adalah buku kamus atau direktori yang berisi nomor-nomor telepon yang terdaftar di perusahaan telekomunikasi. Lisensi Yellow Pages juga ada di Indonesia. Karenanya, di masa lalu, Indonesia pernah mengenal Yellow Pages, bahkan sangat lama. Para pengguna telepon di masa lalu tahu bentuk Yellow Pages yang berupa buku berukuran besar, tebal, dengan halaman-halaman buku berwarna kuning.
Di dalam Yellow Pages terdapat nomor-nomor telepon orang di satu negara. Di Indonesia, Yellow Pages memuat semua nomor telepon orang se-Indonesia. Karenanya, buku tesebut sangat besar sekaligus tebal. Meski, belakangan, terbitan buku itu dipangkas menjadi lebih tipis, karena hanya memuat daftar nomor telepon orang se-provinsi. Jadi, orang-orang di Jawa Tengah, hanya mendapat Yellow Pages khusus nomor telepon Jawa Tengah, dan begitu pula provinsi yang lain.
Yellow Pages terbit secara rutin. Selain berisi penambahan nomor-nomor telepon yang baru didaftarkan, buku direktori itu juga mengandung aneka iklan yang jumlahnya bisa dibilang sangat banyak.
Sekarang kita masuk ke zaman di mana segala sesuatu dituntut harus serba digital, meninggalkan cara-cara konvensional yang sudah kuno. Kenyataan ini juga harus ditelan oleh Yellow Pages, yang sebelumnya adalah raja buku direktori nomor telepon dan informasi usaha.
Oleh pemiliknya, Yell, Yellow Pages dipastikan tak akan lagi hadir dalam bentuk cetak yang sudah ketinggalan zaman. Cetakan terakhirnya direncanakan diproduksi pada Januari 2018.
Ia kini mulai bertransformasi sepenuhnya ke model digital, baik versi situs web maupun buku elektronik (e-book), yang jauh lebih praktis dan modern.
Di Inggris, Yellow Pages beralih ke yell.com. Sementara di Indonesia, MD Media selaku pemegang lisensi mengalihkannya ke situs web yellowpages.co.id dan aplikasi mobile Yellow Pages Indonesia di Android dan iOS.
Lalu bagaimana dengan iklan baris sebagai sumber pendapatan yang diandalkan Yellow Pages? Lahan pemasukan ini juga akan turut pindah sepenuhnya ke versi digital.
Yell maupun MD Media, masih terus menargetkan pihak swasta, baik perusahaan mapan maupun UKM, sebagai target pengiklan mereka, dan tak menutup kemungkinan pihak pemerintahan juga diincar jadi target pengiklan.
Sebelum beralih penuh ke digital, Yell mengumumkan akan mencetak buku pertama dalam edisi terakhir ke kota Kingston pada Januari 2018. Setahun kemudian, sebuah buku direktori finalnya akan dikirim ke Brighton, kota di mana pertama kali Yellow Pages diterbitkan pada tahun 1966.
Yellow Pages belakangan ini memang telah kehilangan popularitas mereka di rumah tangga Inggris. Namun, sampai saat ini perusahaan tersebut tetap menguntungkan. Di sisi lain, Yell sangat sadar mereka harus berubah karena semakin banyak pebisnis yang juga beralih ke ranah online.
"Seperti banyak bisnis lainnya, Yell telah menemukan bahwa kesuksesan digital menuntut perubahan dan inovasi konstan," kata CEO Yell, Richard Hanscott. "Kami berkomitmen baik untuk terus membantu bisnis lokal dan konsumen menjadi sukses secara online, sekarang dan di masa depan."
Memasuki usianya yang ke-52 tahun nanti, layanan ini akan bersaing langsung dengan Yelp yang sangat digdaya di Amerika Serikat, atau Zomato yang menguasai direktori tempat makan, dan jangan lupa Google Maps pun sudah sangat siap mengumpulkan data mulai dari alamat, koordinat lokasi, nomor telepon, bahkan juga mencatat jam buka dan tutup sebuah tempat.
Baca juga: Setengah Abad Yellow Pages, Akhir Kisah Si Buku Telepon