Kisah Uang Rp 1 Triliun Terbuang ke Tempat Sampah
https://www.naviri.org/2018/01/uang-1-triliun.html
Naviri.Org - Apa yang sekiranya akan Anda lakukan, jika uang milik Anda tanpa sengaja terbuang ke tempat sampah? Kemungkinan besar Anda akan mengorek-ngorek sampah tersebut, untuk mendapatkan uang Anda kembali. Apalagi jika uang yang terbuang tak sengaja itu bernilai besar.
Nah, apa yang sekiranya akan Anda lakukan jika tanpa sengaja membuang uang senilai 1 triliun ke tempat sampah?
Peristiwa yang mungkin terdengar aneh itu benar-benar terjadi di Newport, AS, dan menimpa seorang pria bernama James Howells. Uang miliknya yang tanpa sengaja terbuang ke tempat sampah bukan berbentuk uang kertas atau koin, melainkan uang digital bitcoin yang ia simpan di dalam hard disk.
Bitcoin itu didapat Howells dari "penambangan" mata uang digital tersebut empat tahun, dan ia berhasil mengumpulkan 7.500 bitcoin. Berdasarkan "kurs" yang terjadi pada waktu itu, bitcoin tersebut bernilai 105 juta dollar AS atau setara Rp 1,4 triliun.
Bitcoin itu dikumpulkan Howells menggunakan sebuah laptop sejak tahun 2009. Pada 2013, Howells berhenti mengumpulkan bitcoin.
Laptop tersebut pun dijualnya ke eBay, karena rusak. Meski demikian, ia tetap menyimpan hard disk laptop itu karena masih berfungsi, dan disimpan di laci rumahnya. Private key dari 7.500 bitcoin tersimpan di hard disk tersebut dan ia berharap suatu hari nilainya sangat tinggi.
Pada pertengahan 2013, ia bersih-bersih kamar, dan hard disk itu pun termasuk barang yang turut terbuang. Ia tak menyadari perangkat berharga tersebut ikut dimasukkan ke dalam tempat sampah, dan kemudian diangkut petugas ke tempat pembuangan akhir.
Menyadari kelalaiannya, Howells pun langsung mencari hard disk tersebut. Namun, usahanya tak berbuah hasil. Perangkat keras tersebut sudah terkubur layaknya harta karun di tempat penimbunan sampah kota Newport.
Howells memang tidak langsung menyerah. Ia sempat menghubungi pemerintah daerah untuk mendapatkan izin mencari hard disk itu. Sayangnya, ia tidak mendapatkan izin.
"Saya belum benar-benar mencoba mencari hard disk karena saya belum diberi izin meski ada jaminan finansial dan melibatkan dewan kota beberapa kali. Menggali tempat pembuangan sampah memang tidak semudah menggali lubang di tanah," ujar Howells, kepada DigitalTrends.
Pemerintah daerah Newport mengatakan, mereka telah menghubungi pihak berwenang untuk membantu Howells. Namun, pihak yang berwenang tidak menyetujuinya setelah mempertimbangkan biaya yang sangat tinggi, serta dampak lingkungan yang ditimbulkan.
Walau permintaannya sudah ditolak oleh dewan kota, Howells masih menaruh harapan. Ia percaya pihak terkait akan memberikan izin untuk mencari hard disk tersebut seiring dengan peningkatan harga bitcoin.
Howells juga terus memantau keberadaan bitcoin yang hilang tersebut karena bisa saja hard disk miliknya ditemukan orang dan ditransfer ke akun lain. Sampai saat ini, Howells masih yakin hard disk tersebut masih terkubur di tempat pembuangan sampah kota Newton.
Baca juga: BI Melarang Penggunaan Bitcoin di Indonesia