Mengenang Tabloid BOLA yang Pernah Ngetop di Indonesia
https://www.naviri.org/2018/01/tabloid-bola.html
Naviri.Org - Bagi penggemar sepak bola yang telah cukup umur pada era 90an, kemungkinan besar mengenal tabloid BOLA. Pasalnya, tabloid BOLA adalah media yang bisa dibilang pertama—dan satu-satunya waktu itu—yang secara khusus membahas kabar sepak bola. Karenanya, ketika tabloid tersebut eksis, seketika menjadi panduan dan bacaan para penggemar sepak bola di Indonesia. Sayang, tabloid BOLA sekarang sudah tidak ada, seiring beralihnya media-media cetak menjadi media digital.
Menurut Wikipedia, “tabloid” sebenarnya adalah istilah suatu format surat kabar yang lebih kecil (597 mm × 375 mm) dari ukuran standar koran harian. Istilah ini biasanya dikaitkan dengan penerbitan surat kabar reguler non harian (bisa mingguan, dwimingguan, dan sebagainya), yang terfokus pada hal-hal yang lebih "tidak serius", terutama masalah pesohor, olahraga, kriminalitas, dan lain-lain.
Khusus untuk olah raga, ada sebuah tabloid yang cukup tenar pada era 80an sampai dengan tahun 2000an, tabloid itu adalah tabloid BOLA. Sebuah tabloid yang menyajikan berbagai macam berita (terutama sepak bola) dan kehadirannya seolah-olah menjadi pelepas dahaga kaum pencari berita olah raga pada masanya.
Berawal dari sisipan
Tabloid BOLA pada awalnya merupakan sisipan pada Koran Kompas. Karena respons pembaca sangat bagus, maka mereka mulai berdisi sendiri, awalnya terbit setiap hari Jum’at.
Setelah terbit sekali seminggu, kemudian mereka berinovasi dengan terbit dua kali seminggu, yakni hari Selasa dan Jum’at. Jika terbit sekali seminggu rasanya sangat lama, dan berita yang disajikan cenderung basi karena banyak yang sudah mengetahui lewat berita atau koran harian, meski demikian tabloid ini tetap saja laris.
Dengan terbit dua kali seminggu, rasa dahaga itu bisa tersalurkan dengan cepat, kejadin-kejadian menarik pada akhir pekan bisa dibaca pada hari Selasa, dan kejadian tengah pekan serta persiapan pertandingan untuk akhir pekan bisa dibaca pada terbitan hari Jum’at.
Dari OLE sampai SEPAKBOLA RIA
Namanya memang tabloid BOLA, namun yang dibahas tidak hanya soal sepak bola, beberapa cabang olah raga lain pun dibahas meski porsi pembahasan sepak bola lebih banyak. Konten sepak bola dinamai dengan nama rubrik OLE, ada OLE NASIONAL yang membahas sepak bola dalam negeri, dan ada juga OLE INTERNASIONAL yang membahas sepak bola luar negeri.
Selain rubrik OLE, ada juga kolom surat pembaca, dimana pembaca bisa mengirimkan surat untuk bertanya, menyampaikan unek-unek atau apa saja tentang olah raga dan tabloid tersebut.
Lalu ada juga rubrik TTS yang bisa mengetes kemampuan kita tentang olah raga, dan ada hadiah menarik yang disediakan bagi pemenang. Ada satu rubrik yang juga mendapat perhatian lebih, yakni rubrik kartun, yang menampilkan kartun-kartun (komik) yang berhubungan dengan olah raga, salah satu yang paling menarik adalah kartun sepakbola ria karya Hanung Kuncoro atau biasa disebut NUNK yang muncul pada setiap Jumat, dan si gundul yang muncul pada terbitan hari Selasa.
Bonus poster sampai edisi khusus
Pada masa tersebut, poster pemain sepak bola merupakan hal yang sangat langka untuk bisa diperoleh, padahal merupakan salah satu benda yang sangat dicari oleh setiap fans. Atas dasar itulah lalu muncul bonus poster pemain idola dalam setiap kali terbit.
Awalnya, cetakan poster menggunakan kertas biasa (sama dengan kertas yang digunakan pada berita), lalu berkembang lebih bagus lagi, dan akhirnya sampai muncul BOLA edisi poster yang hanya menampilkan poster atlet.
Untuk edisi poster ini kertasnya sudah sangat mewah, namun poster atlet tersebut dibuat bolak balik, sehingga jika kita ingin menempel atlet A maka harus mengorbankan poster atlet B yang ada di bagian belakangnya. Mungkin ini bagian dari strategi pemasaran, jadi jika kita ingin poster kedua atlet tersebut harus membeli 2 tabloid.
Bisa dipastikan, pada masa itu tembok kamar para penggemar olah raga penuh dengan poster atlet idolanya.
Munculnya para pesaing
Yang namanya kompetitor pasti akan selalu bermunculan, apalagi jika mengalami kesuksesan, tentu mereka juga ingin bersaing dan berusaha mengambil tempat di hati konsumen, termasuk juga tabloid dan koran olah raga yang bermunculan setelah tabloid BOLA sukses di pasaran. Banyak muncul koran atau tabloid sejenis, semisal GO (Gema Olahraga), Total Sport, TopSkor, Skor, TopSoccer, Libero, Hai Soccer (selanjutanya menjadi SOCCER) dan masih banyak lagi lainnya.
Namun tetap saja, tabloid BOLA menjadi yang terdepan. Mungkin salah satu penyebabnya adalah soal pengalaman, mereka yang muncul duluan dan sudah mengambil hati pembaca sehingga orang sulit berpaling. Selain itu, kualitas cetakannya juga sangat bagus, dan yang utama adalah para kontributornya yang sudah sangat berpengalaman dalam menyajikan konten.
Mereka juga tidak segan untuk mengirimkan wartawannya ke luar negeri jika ada event besar, salah satu contohnya adalah dengan mengirimkan wartawan untuk meliput piala dunia. Sepertinya, mereka yang pertama melakukan itu. Para kontributor juga tersebar di beberapa negara, yang paling terkenal saat itu tentu saja Bung Rayana Djakasurya yang berada di Italia. Maklum saja, Liga Italia saat itu menjadi liga nomor 1 di dunia, termasuk juga di Indonesia.
Baca juga: Majalah Rolling Stone Indonesia Berhenti Terbit