Kini, Spotify Memiliki 70 Juta Pelanggan Berbayar
https://www.naviri.org/2018/01/spotify-memiliki-70-juta-pelanggan.html
Naviri.Org - Spotify, layanan streaming musik populer, tampaknya terus mengalami peningkatan, baik dalam hal popularitas maupun jumlah pelanggan. Tren itu juga tampaknya akan terus berlangsung, mengingat layanan yang disediakan Spotify memang dibutuhkan atau setidaknya disukai banyak orang di dunia. Semua orang suka musik, dan mereka tentu juga senang pada layanan penyedia musik.
Kini, meski sedang diterpa isu hak cipta, Spotify mencatat prestasi baru. Menurut pengakuan di Twitter, penyedia layanan streaming musik ini sudah memiliki 70 juta pelanggan berbayar. Angka ini meningkat dari pencapaian Juli tahun lalu, yang kala itu berjumlah 60 juta pengguna berbayar.
Ini semakin memperkuat Spotify di depan para pesaingnya. Sebagai perbandingan, Apple Music terakhir mengumumkan telah memiliki lebih dari 30 juta pelanggan pada September 2017.
Spotify belum memberikan informasi detail terkait jumlah pengguna aktif mereka. Sebelumnya, pada Juni lalu, mereka mengklaim punya 140 juta pengguna aktif, baik berbayar maupun yang gratis.
Benahi royalti dan masuk bursa saham
Di tengah pertumbuhan jumlah pengguna yang besar, Spotify harus menghadapi masalah hukum hak cipta terkait musik yang mereka sediakan dalam layanan. Salah satu pihak yang mempermasalahkan adalah Wixen Music Publishing.
Wixen menggugat Spotify, karena diduga menggunakan ribuan lagu tanpa lisensi dan kompensasi kepada label rekaman. Ganti rugi yang diminta sebesar 1,6 miliar dolar AS atau sekitar Rp 21,6 triliun.
Penyedia streaming musik ini juga tengah negosiasi ulang kesepakatan lisensi dengan Sony Music, Universal Music Group, dan Warner Music Group. Kesempatan ini akan memberikan Spotify sebuah terobosan dalam pembayaran royalti.
Selain itu, Spotify juga sedang bersiap IPO (initial public offering) dengan melantai di bursa saham New York Stock Exchange pada kuartal pertama 2018. Langkah ini akan meningkatkan nilai perusahaan naik dari 15 miliar dolar AS menjadi 19 miliar dolar AS.
Baca juga: Spotify, di Antara Pujian dan Tuntutan