Sejarah dan Perkembangan Ponsel di Dunia
https://www.naviri.org/2018/01/sejarah-dan-perkembangan-ponsel.html
Naviri.Org - Selain internet, peranti teknologi lain yang kini sangat akrab dengan manusia adalah ponsel. Ketika dua hal itu bergabung, maka lahirlah ponsel pintar. Yaitu ponsel yang tidak hanya dapat digunakan untuk mengirim panggilan atau menerima panggilan telepon, namun juga untuk berbagai keperluan lain yang semula tak terbayangkan.
Kini, dengan ponsel, orang bisa mengirim pesan dengan mudah, yang dapat terkirim dalam hitungan detik. Dengan ponsel, orang bisa masuk ke media sosial mana pun, berinteraksi dengan banyak orang dari berbagai tempat. Dengan ponsel, orang bisa mengakses internet dan menikmati kabar terbaru atau membaca berita-berita terkini. Dengan ponsel, orang bisa melihat jalur perjalanan yang ia lalui melalui map atau peta virtual yang memukau. Daftar ini bisa dilanjutkan lagi.
Pendeknya, ponsel telah memudahkan kehidupan banyak orang, sehingga lebih praktis. Namun, tentu saja, ponsel tidak tiba-tiba lahir ke dunia sebagaimana yang kita kenal sekarang. Ia melewati perjalanan sejarah dan perkembangan, dari waktu ke waktu, hingga terus terjadi penyempurnaan.
Di masa lalu, pada era 1930-an, ponsel sama sekali belum ada. Pada masa itu, orang memang bisa melakukan panggilan telepon secara mobile, di luar kantor atau rumah atau tempat tak bergerak lainnya. Namun, panggilan telepon harus dilakukan dengan mobil yang telah dipasangi sistem telepon khusus. AT&T merupakan perusahaan yang menawarkan layanan ini.
Pada Juni 1946, telepon berbasis mobil diluncurkan oleh Bell Company atau AT&T. Ini merupakan hasil kerja keras tim yang dipimpin oleh Alton Dickieson dan D. Mitchell. Hampir dua tahun selepas sambungan telepon pertama menggunakan telepon berbasis mobil itu diperagakan, AT&T memiliki 5.000 pelanggan yang tersebar hampir 1.000 kota.
Telepon berbasis mobil yang ditawarkan AT&T kurang sukses karena punya keterbatasan panggilan. Pada awal kemunculannya, hanya tiga pelanggan yang diperkenankan melakukan panggilan secara bersamaan. Ini terjadi karena alokasi spektrum yang kecil yang disetujui Federal Communication Commision (FCC). Ini antara lain terjadi karena telepon berbasis mobil menggunakan sinyal yang berjalan di VHF (very high frequency), sinyal yang sama yang dimanfaatkan radio FM.
Selain itu, telepon berbasis mobil relatif berharga mahal pada saat itu. Orang-orang yang tidak memiliki mobil harus gigit jari tak bisa memanfaatkan layanan ini. Barulah kemudian di 1973, Martin Cooper dan rekan-rekannya di Motorola membawa perubahan. Ponsel sungguhan akhirnya menyapa dunia, meski belum sempurna seperti ponsel modern yang kita kenal saat ini.
Motorola DynaTAC (Dynamic Adaptive Total Area Coverage), ponsel berukuran 9 inci dengan berat 2,5 pounds, yang mampu digunakan untuk menelepon selama 35 menit dalam sekali pengisian baterai, yang menghabiskan waktu 10 jam. DynaTAC merupakan telepon selular sungguhan yang tak memerlukan mobil seperti yang ditawarkan AT&T.
Karyanya itu kemudian memperoleh paten bernomor 3906166 dengan judul “Radio Telephone System.” Selain itu, Majalah Time pada 2007 menobatkan hasil ciptaan Cooper sebagai penemuan terbaik. Pada 2013, Cooper menerima Charles Stark Draper Prize dari National Academy of Engineering.
Meskipun DynaTAC lahir ke publik pada 1973, ponsel tersebut tak bisa digenggam masyarakat umum hingga 1983. Ini, menurut penuturan Cooper, terjadi karena ongkos produksi yang terbilang mahal. Diperkirakan, satu unit DynaTAC membutuhkan biaya pembuatan hingga $1 juta.
“(DynaTAC) bukanlah produk komersial, dan jika ingin membuatnya dibutuhkan biaya hingga sejuta dolar. Seiring berjalannya waktu, kami (akhirnya) membuat produk komersial, itu terjadi 10 tahun kemudian. Kami tidak menjual produk ini hingga Oktober 1983, dan ponsel tersebut kemudian dihargai US$3.900 (kala itu),” terang Cooper.
Selain itu, jaringan yang dapat digunakan DynaTAC belum siap. Ini terutama jika DynaTAC tidak ingin bernasib seperti telepon berbasis mobil milik AT&T yang terbatas di sisi jumlah panggilan yang bisa dilakukan.
“Tantangannya ialah untuk menciptakan jaringan yang kami janjikan pada saat itu bahwa kami hanya membutuhkan tiga megahertz spektrum,” ungkap Cooper pada BBC.
Dalam laporan Wired, DynaTAC lama diluncurkan karena harus berdamai dengan berbagai aturan yang ditetapkan Federal Communication Commision.
Saat dijual bebas pada publik, DynaTAC mengalami beberapa perubahan dibandingkan versi 1973. Perubahan itu terutama ukuran yang sedikit mengecil, dan beratnya menjadi sekitar 450 gram.
Kini, hampir 45 tahun berlalu semenjak Cooper dan Motorola mempublikasikan revolusi di bidang telekomunikasi itu, penduduk dunia telah akrab dengan ponsel.
Diperkirakan ada 7,19 miliar ponsel di seluruh dunia. Hampir mirip dengan angka total populasi manusia dunia. Selain soal jumlah, ponsel juga telah mengalami evolusi dari semenjak Cooper memperkenalkannya. Perubahan terutama terkait lahirnya konsep “pintar” atau smartphone serta kehadiran aplikasi-aplikasi mobile yang sangat beragam.
Baca juga: Di Masa Depan, Ponsel Tidak Lagi Memakai Kartu SIM