Risiko Melahirkan Normal bagi Wanita Bermata Minus

Naviri.Org - Bagi yang mungkin belum tahu, ternyata ada hubungan bahkan risiko terkait mata minus seorang wanita dengan proses melahirkan. Seperti kita tahu, saat ini ada proses melahirkan selain melalui proses normal, yaitu melahirkan melalui operasi caesar.

Kebanyakan wanita ingin dapat melahirkan melalui proses normal. Namun, sayang, tidak semua wanita bisa melakukan hal tersebut, misal karena latar belakang medis tertentu. Dalam hal ini, mata minus juga bisa menjadikan seorang wanita terpaksa melahirkan lewat operasi caesar.

Dr. Iwan Soebijantoro, SpM(K) mengatakan, orang yang memiliki minus mata tinggi memiliki risiko lebih tinggi mengalami perobekan retina mata. Kondisi ini juga dapat terjadi meski hanya menjalani aktivitas biasa.

"Banyak ditemui dalam klinis, ternyata (pada) retinanya sudah ada robekan kecil atau rengat (retak bergaris) pada orang dengan minus mata tinggi,” kata Iwan pada acara media gathering di Kinik mata Jakarta Eye Center (JEC), Tambora, Jakarta.

Hal ini tentu saja berpengaruh saat wanita menghadapi proses persalinan normal. Saat melahirkan normal, wanita harus mengejan dalam waktu yang cukup lama.

Jika seorang wanita awalnya sudah memiliki robekan yang kecil di retinanya, pada saat mengejan robekan pada retina bisa melebar, atau istilahnya retina detachment. Akibatnya tidak main-main, yakni berpengaruh pada gangguan penglihatan hingga kebutaan.

Iwan menuturkan, setiap pasien dengan mata minus lebih dari 6 dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan retina. Sebab, dari sejumlah pasien sebelumnya didapati bahwa mereka yang memiliki mata minus lebih dari 6 punya risiko lebih tinggi retinanya robek.

Kabar baiknya, wanita dengan mata minus tinggi masih memiliki kesempatan untuk bisa melahirkan normal. Namun sebelumnya, ibu harus menjalani pemeriksaan retina terlebih dahulu.

"Pada waktu dia (wanita) sudah hamil antara tujuh atau delapan bulan, kita lakukan pemeriksaan retinanya. Kita akan lihat apakah retinanya tipis atau ada kerobekan. Jika semuanya bagus, kita perbolehkan lahir normal,” tutup Iwan.

Baca juga: Panduan Lengkap Menjalani 9 Bulan Kehamilan