Mengapa Ramalan Zodiak Sering Terasa Benar?
https://www.naviri.org/2018/01/ramalan-zodiak.html
Naviri.Org - Pasti banyak di antara kita yang menyukai ramalan zodiak. Di antara berbagai bentuk ramalan lain, kenyataannya ramalan zodiak memang paling populer. Sebegitu populer, nyaris semua media—koran, majalah, tabloid, termasuk situs-situs di internet—memuat ramalan zodiak. Di media sosial semacam Twitter bahkan ada akun khusus yang berisi ramalan zodiak, dan memiliki follower sampai jutaan.
Yang menjadikan banyak orang menyukai ramalan zodiak, kemungkinan besar karena ramalan-ramalan yang muncul terasa benar atau tepat. Ramalan zodiak terkait kepribadian, misalnya, banyak yang merasa kalau ramalan itu tepat atau bahkan akurat. Ada pula ramalan zodiak yang muncul seminggu atau sebulan sekali, dan banyak orang yang menunggu ramalan itu muncul. Biasanya, ramalan yang muncul secara berkala itu juga terasa benar dengan kondisi yang dialami.
Mengapa ramalan zodiak sering kali terasa benar dengan diri kita, kepribadian kita, atau bahkan situasi kehidupan yang sedang kita jalani?
Ramalan zodiak dipelajari dalam ilmu bernama astrologi. "Astro" berarti “bintang”, sedangkan “logi” berasal dari kata "logos" yang berarti “tahu”. Jadi, astrologi adalah ilmu yang mempelajari efek bintang-bintang dan planet-planet di bumi dan penghuninya. Konon, pada ilmu ini dikatakan bahwa alam dan seisinya terkoneksi dengan manusia, dan manusia menjadi pusat dari pengaruh itu (humansentris).
Jangan salah dengan astronomi, ya. Kalau astronomi adalah studi tentang sifat fisik benda-benda di alam semesta. Tak seperti astronomi, astrologi tidak dianggap sebagai sains, tetapi secara luas dipraktikkan. Surat kabar di seluruh dunia mempublikasikan prakiraan astrologi harian, yang disebut horoskop. Dan astrolog memberikan prediksi yang lebih rinci untuk ribuan orang yang mempercayainya.
Ilmu astrologi bersumber pada kekuatan posisi yang tepat dari matahari, bulan, dan planet-planet di langit pada saat kelahiran, terhadap personalitas seseorang. Personalitas meliputi sifat, takdir, kesuksesan, bahkan hubungan percintaan orang per orang. Informasi personalitas tadi diperoleh dari mempelajari grafik posisi benda langit (horoskop).
Representasi visual dari grafik ini terdiri atas sebuah lingkaran yang dibagi menjadi dua belas bagian, yang disebut rumah. Setiap rumah terkait dengan aspek-aspek tertentu dari kehidupan. Gerakan planet melalui setiap rumah diyakini mempengaruhi daerah yang diwakilinya
Analisa
Kenapa ramalan zodiak selalu benar, atau mungkin mendekati kebenaran?
Apakah Anda pernah mendengar yang namanya "pertanyaan sugestif"?
Dalam psikologi, ada yang istilah yang disebut validasi subjektif, yang terjadi ketika dua peristiwa yang tidak terkait atau acak dianggap berhubungan, karena keyakinan atau ekspektasi menuntut adanya hubungan antara dua peristiwa itu. Dengan kata lain, kita sendiri yang menghubung-hubungkan persepsi kepribadian diri dengan isi horoskop.
Konsep ini sudah ada buktinya.
Telah dibuktikan pertama kali oleh psikolog Bertram R. Forer. Dia memberikan tes kepribadian kepada siswa-siswa di kelasnya. Lanjutnya, analisis psikolog itu dibagikan pada setiap siswa, dan dia bilang kepada kalau mereka (siswa-siswa) mendapatkan analisis yang berbeda sesuai hasil tes sebelumnya. Setelah itu, mereka diminta untuk memberi skor ke analisis kepribadian yang mereka terima, dengan skala 0 (sangat buruk) sampai 5 (sangat baik), sesuai diri mereka.
Coba tebak berapa nilai kumulatif skornya? Jawabannya 4.26 yang artinya 85% akurat.
Bagaimana rahasianya? Rahasianya adalah setiap siswa menerima analisis yang sama persis. Pertanyaannya, kok bisa analisis yang sama dianggap sebagai hal yang akurat oleh banyak orang?
Coba perhatikan potongan analisis yang disajikan ke siswa-siswa tersebut.
- Kamu punya kebutuhan untuk disukai dan dipuja orang lain.
- Kamu punya potensi besar yang belum kamu manfaatkan sebaik mungkin.
- Beberapa impianmu cenderung tidak realistis.
- Kamu adalah pemikir mandiri dan tidak menerima perkataan orang lain tanpa bukti yang jelas.
Kalimat-kalimat di atas sangat general, vague (bersifat samar), artinya bisa terjadi pada siapa saja. Pernyataan ini disebut Barnum Statement. Barnum Statement adalah kalimat/pernyataan yang memberikan efek Barnum. Efek Barnum merupakan sebuah manipulasi psikologis, di mana variabel-variabel yang sebenarnya berlaku secara umum pada setiap orang dimanipulasi dalam cara agar kondisi tersebut terlihat seolah-olah berlaku khusus untuk seseorang secara pribadi.
Ini berlaku pada ramalan zodiak, kata-katanya samar, tidak spesifik. Jadi, bisa mengena siapa aja. Karena itulah, ramalan zodiak sering kali terasa benar.
Baca juga: Zodiak yang Paling Setia dan Paling Suka Selingkuh