Mengenal 5G, Teknologi Internet yang Menakjubkan
https://www.naviri.org/2018/01/mengenal-5g.html
Naviri.Org - Apa koneksi internet yang saat ini Anda gunakan? Di Indonesia, sebagian orang sudah bisa menikmati teknologi 4G, meski banyak pula yang masih menggunakan teknologi 3G karena kebetulan wilayah tempat tinggalnya belum terjangkau 4G. Yang jelas, dengan koneksi 3G maupun 4G, aktivitas berinternet bisa dibilang tidak terlalu menghadapi banyak masalah, dan relatif cepat, termasuk dalam membuka situs maupun untuk melakukan download.
Kecepatan 4G tentu lebih bagus dibanding 3G. Sebagai perbandingan, Anda bisa mencobanya dengan melakukan download file sebesar 1 GB. Saat melakukan download file sebesar itu, koneksi 4G akan menyelesaikannya jauh lebih cepat daripada 3G.
Kini, dunia sedang menyambut kedatangan teknologi baru terkait internet, yaitu 5G. Dengan koneksi berkecepatan 5G, aktivitas internet tentu akan jauh lebih cepat dan menyenangkan. Melakukan download file sebesar 1 GB, misalnya, hanya dibutuhkan waktu 1 detik atau bahkan kurang. Karenanya, 5G diproyeksikan akan mengubah internet menjadi sesuatu yang benar-benar baru.
Dalam diskusi tentang 5G di gelaran Consumer Electronic Show (CES) 2018, Asha Keddy, pemimpin divisi Internet of Things di Intel, mengatakan, “Kami tidak bekerja hanya untuk menghubungkan 6 hingga 7 miliar orang, kami akan menghubungkan puluhan miliar benda. Benda itu mungkin ponsel, lampu, mobil, bangunan, peralatan rumah tangga, atau apa pun.”
Ucapan Keddy soal 5G seakan-akan membawa para pendengarnya kembali tepat di acara sama setahun sebelumnya. Kala itu, Stephen Mollenkopf, Chief Executive Officer Qualcomm, menyatakan bahwa 5G merupakan teknologi revolusioner. “[Kehadiran 5G akan] memberikan implikasi yang sama [seperti saat umat manusia] diperkenalkan listrik atau mobil,” katanya.
Namun, perbincangan soal 5G tahun ini lebih spesial. Hal ini terkait erat dengan pengumuman yang dilakukan AT&T, Kamis (4/1) lalu. Provider yang cikal-bakalnya didirikan oleh Alexander Graham Bell ini resmi mengungkap rencana pemasangan jaringan mobile 5G di “selusin wilayah” di Amerika Serikat hingga akhir tahun 2018.
Aksi AT&T merupakan kelanjutan dari uji coba fixed 5G yang telah dilakukan tahun lalu di beberapa kota di AS. Kota itu ialah Austin, Texas, Michigan, dan Indiana. Pengumuman ini juga menjadi tindak-lanjut dari dipublikasikannya standar jaringan 5G dari The 3rd Generation Partnership Project (3GPP), lembaga internasional yang menaungi masalah jaringan telekomunikasi. Standar itu, atau sebut saja buku manual, merangkum bagaimana perusahaan teknologi membuat perangkat, chip, atau apapun terkait 5G.
Selain AT&T, provider lain yang tengah bersiap mewujudkan 5G di 2018 ialah Verizon. Rencananya, di pertengahan tahun ini mereka akan mengimplementasikan 5G di Sacramento dan California, AS. Rencana itu dilakukan selepas melakukan uji coba 5G pada 2017 lalu di California, Georgia, Massachusetts, Michigan, New Jersey, Texas, dan Washington, D.C
Dengan demikian, jika perbincangan publik soal 5G di tahun 2017 atau sebelumnya masih berupa wacana, tahun ini akan berbeda. 5G akan menyapa publik pada 2018.
Apa yang dimaksud 5G? Teknologi ini merupakan kelanjutan teknologi jaringan wireless atau nirkabel yang akan menumpang pita frekuensi-tinggi pada spektrum nirkabel antara 30 GHz dan 300 GHz. Pita frekuensi inilah yang memungkinkan 5G mentransmisikan data lebih besar dan lebih cepat dibandingkan pendahulunya.
Dalam tulisan berjudul “Comparative Study on Wireless Mobile Technology: 1G, 2G, 3G, 4G and 5G” yang terbit di International Journal of Recent Trens in Engineering & Research, K. Pandya mengungkapkan bahwa 5G akan mampu menghadirkan kecepatan lebih dari 1 gigabita per detik (Gbps).
Klaim ini kemudian dibenarkan melalui perangkat router 5G garapan Samsung dan Verizon yang dipamerkan pada ajang Mobile World Congress 2017 di Barcelona. Router itu punya kecepatan 4 Gbps. Sementara itu, pada bulan April 2017 di Jakarta, Ericsson mendemonstrasikan koneksi 5G yang sukses memiliki kecepatan di angka 5,3 Gbps.
Karena kecepatannya yang tinggi, Tim Baxter, CEO Samsung Electronics Amerika Utara, mengatakan, “5G akan membuat [kabel] fiber [optik] terpasang di saku tiap orang.”