Mengapa Pria Bernafsu pada Payudara Wanita?
https://www.naviri.org/2018/01/mengapa-pria-bernafsu-pada-payudara.html
Naviri.Org - Sudah jadi rahasia umum kalau pria memiliki ketertarikan atau bahkan bernafsu pada payudara wanita. Bahkan, sebegitu besar ketertarikan (atau nafsu) mereka, kadang ada pria yang sampai nekat melakukan tindakan ceroboh, semisal menyentuh atau meremas payudara wanita yang kebetulan lewat di dekatnya.
Kejadian semacam itu sempat menjadi berita tempo hari, ketika seorang pria dilaporkan telah meremas payudara seorang wanita yang sedang berjalan sendirian. Peristiwa yang terjadi di Depok itu terekam oleh kamera CCTV, dan si pria pun kemudian ditangkap karena aksinya tersebut. Kejadian itu seperti menyatakan kalau pria kadang sampai bertindak di luar batas kesopanan demi bisa menyentuh payudara wanita.
Yang agak meresahkan, pelaku semacam itu bukan cuma satu orang dan bukan hanya di satu tempat. Sebelumnya, sudah ada kasus-kasus serupa, yaitu pria-pria yang ditangkap karena melakukan tindakan tidak sopan, dalam hal ini menyentuh atau meremas payudara wanita yang tidak dikenal.
Mengapa pria sangat bernafsu pada payudara wanita?
Terlepas dari tak bisa dimakluminya meremas payudara oleh orang asing—tanpa kedekatan dan keintiman—sains telah mengungkap alasan emosional, biologis, dan budaya yang melandasinya.
Ahli biologi evolusioner berpendapat bahwa payudara dan bentuk tubuh bisa memberi isyarat yang memicu lelaki begitu tertarik dan tergoda "mengganggu" perempuan. Kaitannya dengan sifat primata manusia yang telah berevolusi.
Riset 2009 menyimpulkan bahwa laki-laki menyukai payudara ketimbang bagian tubuh yang lain, tanpa peduli ukurannya. Kala itu periset menduga alasannya adalah estetika.
Pada 2012, tim periset yang terdiri dari para ahli saraf di Emory University menemukan bahwa lelaki memang terobsesi pada payudara sejak bayi. Terjadi secara alami, bukan diajarkan. Yakni karena proses neurologis yang terkait dengan mekanisme otak.
Pada masa menyusui, otak ibu dan bayi memicu pelepasan hormon oksitosin dan dopamin. Fungsinya membentuk ikatan kuat antara ibu dan bayi. Efek hormon ini bertahan abadi, dan selanjutnya berkembang menciptakan dorongan evolusioner.
Ketika lelaki dewasa melihat perempuan, proses kejadian otaknya bisa mirip saat menyusui, sehingga membuatnya ingin menatap sampai memegang payudara.
"Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa ketika kita berhadapan dengan payudara, atau bahkan rangsangan terkait payudara, seperti beha, kita akan mulai membuat keputusan yang buruk," ujar periset.
Meski begitu, kita perlu menyelaraskan pemahaman, bahwa menyentuh apalagi meremas payudara orang lain merupakan pelanggaran sosial yang punya konsekuensi.
Seiring pendewasaan diri, pada dasarnya orang akan belajar arti tiap sentuhan. Sentuhan itu merupakan cara komunikasi paling primitif, yang membuat kita terbiasa membedakan dan menempatkan bahwa sentuhan yang diperbolehkan adalah yang dilakukan orang dekat.
Bagi orang asing, sentuhan hanya boleh terjadi ketika ada persetujuan. Misalnya yang dilakukan profesional macam dokter. Bahkan jika gendernya sama, pun dalam situasi nonseksual, disentuh orang asing secara berlebih belum tentu membuat nyaman.
Untuk itu, bagi perempuan, mencegah dengan tidak berjalan sendirian terutama di malam hari, dan mempersiapkan perlindungan seperti semprotan merica atau berbekal ilmu bela diri disarankan.
Lebih penting lagi, motif serangan seksual apapun yang mencakup pelecehan dan kekerasan seksual perlu dilawan dengan berani bicara. Untuk menunjukkan bahwa itu masalah serius yang layak diatasi, tidak boleh disepelekan, dan tidak diterima dalam budaya mana pun.
Baca juga: 4 Fakta Payudara yang Perlu Diketahui Pria