Mengapa Gambar pada Uang Selalu Berupa Foto Orang?
https://www.naviri.org/2018/01/mengapa-gambar-uang-selalu-wajah-orang.html
Naviri.Org - Jika kita perhatikan, lembaran uang kertas yang beredar di negara kita memiliki lukisan atau foto orang di dalamnya. Semua lembaran mata uang tersebut, dari yang terkecil sampai terbesar, semuanya dihiasi potret wajah orang, dalam hal ini potret para pahlawan nasional.
Beberapa orang (pahlawan) yang pernah menghiasi uang Republik Indonesia di antaranya adalah Pattimura, Pangeran Diponegoro, Cut Nya Dien, Soekarno-Hatta, dan lain-lain. Memang, beberapa tahun silam, Indonesia juga pernah mencetak uang dengan gambar hewan (misalnya monyet), tapi di luar itu semuanya bergambar orang.
Kenyataan semacam itu juga terjadi di negara-negara lain. Mata uang di banyak negara umumnya juga menggunakan potret orang sebagai hiasan di dalamnya. Mengapa gambar pada uang selalu berupa foto orang?
Pertanyaan itu pula yang diajukan oleh Mary Schmich. Pada 18 Juni 2015, di Chicago Tribune, ia menulis, “Apa, sih, pentingnya gambar orang pada uang?”
Lalu ia memberikan jawabannya, “Karena orang mewakili cerita. Lewat kisah-kisah individual yang orang-orang itu bawa, kita bisa memahami kisah kolektif kita yang lebih besar.”
Mary Schmich kemudian mengutip Jacob Lew, sekretaris Perbendaharaan Negara Amerika Serikat, “Mata uang kita adalah cara negara ini membuat pernyataan tentang siapa kita sesungguhnya, dan tentang hal-hal yang kita perjuangkan.”
Si polymath jenius Benjamin Franklin tentu merupakan "pernyataan" yang hebat dari dan mengenai Amerika Serikat, demikian pula Abraham Lincoln. Sehingga wajah mereka menghiasi mata uang Negeri Paman Sam.
Sedangkan di Indonesia, Sekretaris Kabinet mengumumkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 31 Tahun 2016 tentang Penetapan Gambar Pahlawan Nasional Sebagai Gambar Utama Pada Bagian Depan Rupiah Kertas dan Rupiah Logam Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain Soekarno-Hatta untuk pecahan 100 ribu, gambar-gambar pada seluruh pecahan uang kertas dan logam akan berganti.
I Gusti Ngurah Rai pada pecahan 50 ribu akan digantikan oleh Djuanda Kartawidjaja, Sam Ratulangi menggantikan Otto Iskandardinata pada pecahan 20 ribu, Imam Bonjol di pecahan 5 ribu akan digantikan K.H. Idham Chalid, dan sebagainya.
Baca juga: Wajah Gabriel Garcia Marquez di Lembaran Uang