Tragedi Orang-orang Kelaparan di Venezuela
https://www.naviri.org/2018/01/kelaparan-di-venezuela.html
Naviri.Org - Krisis ekonomi bisa terjadi dimana pun, dan krisis itu bisa memperburuk keadaan di suatu negara yang terkena. Sebagai contoh, Indonesia pernah mengalami krisis ekonomi parah pada 1998 yang menjadikan harga-harga melambung tinggi, pengangguran di mana-mana, dan orang-orang kesulitan mencari kerja. Dampak dari krisis itu bahkan sampai melahirkan kerusuhan besar di Indonesia, hingga memaksa Presiden Soeharto, yang telah berkuasa 32 tahun, turun dari tahtanya.
Kini, krisis serupa terjadi di Venezuela. Tak jauh beda dengan yang dulu dialami orang-orang Indonesia, warga Venezuela juga dicekam kondisi yang tidak mengenakkan, ketika uang sulit didapat, pekerjaan hilang, sementara mereka butuh makan. Dampak dari keadaan itu menjadikan sebagian masyarakat Venezuela kehilangan kendali, dan melakukan aksi brutal.
Aksi brutal warga Venezuela akibat krisis pangan yang melanda negara mereka, terekam kamera. Demi mendapatkan bahan makanan, segerombolan warga menyerang hewan ternak. Mereka melempari seekor sapi menggunakan batu hingga mati.
Kejadian itu, dikutip dari Daily Mail, terjadi di Hacienda Miraflores, dekat kampung nelayan Palmarito di Merida, di hari saat terjadinya kerusuhan dan penjarahan. Dalam rekaman, tampak sekelompok orang mengerumuni seekor sapi di tanah lapang.
Mereka berteriak "kami lapar" atau "orang-orang sedang menderita" saat mulai melemparkan batu dan memukulkan kayu ke kepala sapi itu. Setelah sapi roboh ke tanah, segera orang-orang mendekat untuk menghabisinya.
Dilaporkan media lokal, puluhan hewan ternak menjadi sasaran warga yang kelaparan. Massa menyerang sejumlah peternakan dan menyasar hewan ternak yang ada. "Mereka berburu. Orang-orang itu sedang kelaparan," kata narator yang merekam aksi brutal itu, kemungkinan dari dalam mobil.
Tidak hanya di peternakan, aksi penjarahan juga menyasar toko-toko dan supermarket di kota. Warga juga menyerang truk distribusi bahan pangan, menyebabkan setidaknya enam orang meninggal, dua di antaranya akibat tertembak.
Anggota kongres oposisi, Carlos Paparoni, turut mengunggah rekaman aksi brutal warga tersebut. Dia berkomentar, aksi seperti dalam rekaman justru semakin memperburuk keadaan.
"Bukan seperti ini caranya. Tindakan ini hanya akan membawa kehancuran terhadap produksi nasional kita lebih cepat. Membawa lebih banyak kelaparan dan kelangkaan bahan pangan," kata Paparoni.
Venezuela mengalami krisis akibat harga minyak bumi yang terus turun, menyebabkan inflasi melonjak. Belum lagi ditambah masalah korupsi. Diperkirakan hiperinflasi mencapai 2.300 persen pada tahun ini.
Baca juga: Mengapa Bill Gates Melunasi Utang Nigeria?