Kesederhanaan Presiden Jokowi yang Patut Diteladani
https://www.naviri.org/2018/01/jokowi.html?m=0
Naviri.Org - Salah satu upaya untuk bisa menjadi kaya adalah dengan rajin menabung. Untuk bisa rajin menabung, tentu kita harus mampu menyisihkan sekian uang dari yang kita terima (misal dari gaji). Untuk dapat menyisihkan uang, kita harus mengelola pengeluaran dengan hemat dan efisien. Karenanya, gaya hidup sederhana dan hemat bisa mengantarkan orang menuju kekayaan.
Sebenarnya, tidak ada yang salah dengan hidup hemat dan sederhana. Namun, karena gaya hidup sekarang lebih menonjolkan keglamoran, kita pun seperti dipaksa untuk ikut-ikutan glamor, menghabiskan banyak uang untuk hal-hal yang sebenarnya tidak penting. Padahal, dalam hal gaya hidup hemat dan sederhana, kita punya panutan yang bisa diteladani, yakni Presiden Joko Widodo alias Jokowi.
Berikut ini adalah contoh-contoh kesederhanaan Presiden Jokowi yang mungkin bisa menjadi inspirasi dalam upaya memulai gaya hidup lebih hemat dan sederhana.
Pakai jas harga sejutaan
Bukan jas buatan desainer ternama Indonesia yang dipakai Jokowi saat pelantikan presiden 2014 lalu. Jokowi menyerahkan pembuatan jasnya pada Feng Sin Tailor yang beralamat di Gunung Sahari Jakarta. Kios Feng Sin Tailor sudah berdiri sejak 1939. Pemiliknya adalah Rusman (60) yang sejak Jokowi terpilih sebagai gubernur DKI, telah menjahitkan batik dan kemeja Jokowi.
Jokowi mengenal Feng Sin Tailor atas rekomendasi Ahok. Rupanya, dulu ayah Rusman adalah penjahit langganan ayah Ahok. Menurut Rusman, busana jahitannya selalu pas bagi Jokowi, karena tidak pernah diminta membetulkan ulang. Satu setel jas berserta bawahannya dihargai sejutaan saja. Jauh lebih murah daripada jas bermerek atau buatan desainer dengan harga mencapai belasan juta.
Tahun baru di rumah
Presiden Joko Widodo, dalam cuitannya di Twitter, ‘curhat’ kalau dia hanya merayakan tahun baru 2017 di rumah saja. Rumah yang dimaksud memang Istana Kepresidenan Bogor Jawa Barat. Yang mencolok adalah tampilan presiden saat menikmati tahun baru karena memakai sarung kotak-kotak. Benar-benar serasa di rumah ya Pak?
Suka diskon
Semua orang suka diskon, termasuk Presiden Indonesia Joko Widodo. Saat mengunjungi Manado Oktober lalu, Presiden Jokowi membuat heboh warga yang berada di Manado Town Square. Di salah satu mall terbesar di kota ini, ia menyempatkan diri untuk membeli sepatu buatan dalam negeri dengan diskon 50% menjadi Rp350 ribu.
Mengundang PKL untuk jamuan istana
Sewajarnya, rupa-rupa makanan memang dihidangkan di meja jamuan Istana Bogor saat rapat kabinet berlangsung. Namun, Jokowi lebih memilih menghidangkan makanan pedagang kaki lima untuk para menteri. Dua gerobak nasi goreng yang biasa mangkal di depan Rumah Sakit Salak didatangkan ke istana untuk menjamu presiden, menteri, awak media, serta staf kepresidenan. Selain nasi goreng, ada pula sekoteng, tauge goreng, sate, dan bakso.
Rupanya, Jokowi dan anak-anaknya memang berlangganan nasi dan mie buatan penjaja kaki lima di depan Rumah Sakit Salak. Menurut sekretariat Kepresidenan Darmansjah Djumala, Jokowi ingin mendekatkan rakyat dengan Istana. Ini merupakan pesan kesederhanaan yang ingin disampaikan Jokowi.
Naik pesawat kelas ekonomi
Harga tiket kelas bisnis di sebuah pesawat komersial bisa mencapai tiga kali lebih mahal dari harga tiket kelas ekonomi. Dalam beberapa kesempatan, Jokowi terlihat memilih menggunakan kelas ekonomi dibanding menggunakan kelas pertama.
Dia dan istrinya, Iriana, naik pesawat kelas ekonomi Garuda Indonesia untuk terbang menuju Singapura, demi menghadiri wisuda putra bungsunya, Kaesang Pangarep. Padahal, sebagai presiden, tentu sanggup untuk membeli tiket bisnis.
Ongkosnya pun berasal dari kocek presiden sendiri, karena dia beralasan terbang untuk urusan keluarga. Kebiasaan naik pesawat kelas ekonomi sudah dilakukan Jokowi sewaktu masih menjadi walikota Solo. Kebiasaan ini sampai ramai diberitakan media internasional Singapura dan Malaysia.
Baca juga: Ketika Para Pemimpin Dunia Saling Mengejek